Aku tidak pernah tahu kalau salah satu postingan di media sosial itu ditujukkan untukku. Aku bahkan tidak tahu lagi kalau postingan itu merupakan surat kematian. Aku memgetahuinya saat satu malam sebelum hari penyembelihan tiba. Aku ingin lari, tidak mau mati terlalu cepat. Tapi aku tidak tahu harus lari kemana. Apa aku harus diam dan menerim hukum alam sebagai takdirku atau aku memberontak saja.