"Hidup kita ini bagai sebuah drama. Dunia adalah panggung pementasannya. Lalu takdir yang mengatur alur kisahnya. Dan kita, sebagai pemainnya. Keren, kan? Tanpa disadari, ternyata kita itu artis." ---------- "Saat aku mulai percaya, kenapa kamu malah menghancurkannya? Apa memang aku ditakdirkan untuk selalu tersakiti?" ---------- "Saat kita berhubungan dengan seseorang, kita harus siap dengan segala konsekuensinya. Termasuk terlibat dalam sesuatu yang dihadapinya. Itu udah jadi hukum alam. Takdir hidup kita itu saling berkaitan." ---------- "Aku kira, permintaan maaf itu dilakukan atas dasar pengakuan kesalahan. Nyatanya bukan. Hanya sebagai tipuan. Aku kira, kesempatan kedua itu digunakan sebaik mungkin sebagai bahan pelajaran. Nyatanya bukan. Itu hanya dimanfaatkan untuk kepentingan membangun alur permainan. "Sayangnya, semesta selalu tahu mana yang benar dan mana yang salah. Sehingga kebenaran akan muncul ke permukaan bagaimana pun caranya." ---------- Tenang, gak harus follow kok kalau mau baca. Cerita ini gratis untuk kalian. Vote sama komennya bebas. Mau dilakuin atau nggak, itu terserah. So, happy reading, Readers!!