Jika bisa memilih antara kepergian Papa atau Mama. Maka, aku memilih diriku sendiri yang terlebih dahulu pergi. Aku hampa, jiwaku kosong. Raga telah mati namun masih bernyawa. Berdiri di tengah keramaian pun terasa kesepian. Aku tidak menolak takdir. Namun, sedikit kusesali, kenapa dulu aku memilih takdir ini. Sepahit dan segetir ini. Akankah ada takdir yang indah yang dulu aku pilih, sebelum aku turun ke bumi? Entahlah, yang kutahu aku tidak bisa menyerah sekarang. Sebab, ada nyawa yang berkorban agar aku tetap berdiri di sini di tempat ini. Tempat yang selalu menjadi saksi kepedihan dan seaalku. __Berpura-pura bahagia memanglah sulit, tapi aku pasti mampu. _Queena aqila_ +12All Rights Reserved
If you already have an account,
By continuing, you agree to Wattpad's Terms of Service and Privacy Policy.Jika bisa memilih antara kepergian Papa atau Mama. Maka, aku memilih diriku sendiri yang terlebih dahulu pergi. Aku hampa, jiwaku kosong. Raga telah mati namun masih bernyawa. Berdiri di tengah keramaian pun terasa kesepian. Aku tidak menolak takdir. Namun, sedikit kusesali, kenapa dulu aku memilih takdir ini. Sepahit dan segetir ini. Akankah ada takdir yang indah yang dulu aku pilih, sebelum aku turun ke bumi? Entahlah, yang kutahu aku tidak bisa menyerah sekarang. Sebab, ada nyawa yang berkorban agar aku tetap berdiri di sini di tempat ini. Tempat yang selalu menjadi saksi kepedihan dan seaalku. __Berpura-pura bahagia memanglah sulit, tapi aku pasti mampu. _Queena aqila_ +12