43

58.9K 3.3K 126
                                    

"Ck, kak Ray jangan ikutin aku terus..." pinta seorang wanita sambil mendorong suaminya agar menjauh dari dirinya.

Ia sangat kesal, sedari tadi Ray selalu membuntutitnya kemanapun ia pergi. Mella ke dapur di ikuti, Mella minum di ikuti, dan sekarang Mella mau ke kamar mandi Ray juga mengikuti. Sungguh sikap Ray yang satu ini membuat Mella kesal sampai ke ubun-ubun.

"Aku mau ngomong sama kamu" ucap Ray.

"Mau ngomong apa sih, cepetan aku mau pipis" desak Mella.

"Enggak jadi deh, kamu pipis aja dulu" sahut Ray, hal itu pun membuat Mella kesal. Sedari tadi Ray juga berkata begitu, Ray pengen ngomong tapi, waktu Mella tanya mau ngomong apa? Ray pasti jawabnya nggak jadi nanti aja.

Mella langsung mendorong Ray, kemudian memasuki kamar mandi.

Brak

Pintu kamar mandi telah Mella tutup dengan kencang, sungguh saat ini Mella sangat kesal terhadap Ray, namun ia juga penasaran, Raynand mau bicara apa denganya.

1 menit.

5 menit.

7 menit.

10 menit.

"Sayang kok lama banget sih kamu?!" Teriak Ray dari luar kamar mandi. Memang Mella di dalam kamar mandi sudah ada 10 menit, namun Mella belum keluar juga.

Ceklek

Pintu terbuka, menampakkan Mella yang sedang menatap Ray jengah, "Kenapa? Namanya orang pipis ya lama dodol! Emang lu kira tinggal pipis gitu doang?"

"Eh, kok ngegas sih?" Sahut Ray tak suka.

"Biarin" celetuk Mella kemudian melangkahkan kakinya ke ranjang. Memang saat ini Ray dan Mella sedang berada di kamar Mella.

"Mel, aku mau ngomong"

"Mau ngomong apa?! Cepetan!! Dari tadi udah ngomong, kok ijin mau ngomong. Eh pas aku tanya kamunya jawab malah nanti aja, bikin kesel tau gak!" Cerocos Mella, kemudian duduk di ranjang sambil menyandarkan pungungnya di headboard. Raynand pun langsung menyusul Mella, kemudian mendudukan dirinya di samping Mella.

Ray meraih tangan Mella, kemuidan menggenggamnya erat, hal itu pun membuat Mella heran.

"Mel, kita kembali kerumah kita yang dulu yuk!" Ajak Raynand halus. Mella diam, ia bingung, namun waktu untuk melihat pejuangan Ray juga tinggal tiga hari, dan Ray juga terlihat sudah berubah drastis, tapi ia masih takut menginjakkan kakinya kembali kerumah itu.

"Aku mohon" pinta Ray tulus.

"Tapi aku takut kak" sahut Mella lirih, hampir tak terdengar.

"Takut?" Tanya Ray, dan Mella mengangguk.

Ray menghela nafasnya kasar, ia sungguh menyesal dulu telah berbuat jahat terhadap Mella, dan saat ini Mella menjadi takut terhadapnya.

"Maaf" beo Ray dengan tatapan memohon, Mella menatap Ray lekat, terlihat sorot mata sungguh-sungguh di netra Ray.

"Maafkan aku Mel, aku dulu telah jahat kepada mu. Dari awal kita menikah, aku sudah bersifat dingin, aku nggak pernah hargain kamu, aku nggak pernah nfkahi kamu, dan aku, aku nggak nganggep kamu sebagai istri... dan aku sampai memacari Bella di hadapan kamu, maaf. Aku dulu sangat jahat terhadap kamu, sampai aku mendorongmu, aku menyesal. Tolong maafkan aku" ucap Ray sungguh-sungguh, tangan Ray menganggam tangan Mella erat, matanya yang sudah memerah dan berlinang menatap Mella lekat, ia berbicara dengan mulut bergetar. Raynand saat ini sungguh, dan benar-benar takut Mella tak memaafkannya, Ray takut Mella kan meninggalkanya. Raynand menyesal.

Married By Accident Where stories live. Discover now