56

36.8K 2.4K 97
                                    

Di rumah sendiri, suami kerja, nggak punya teman, dan kini Mella sedang berleha-leha. Tepatnya dia bosan, semenjak suaminya berangkat kerja, ia hanya baca buku, makan, dan nonton TV, dan semua itu menurutnya tidak ada yang menarik.

"Aaa!" Teriaknya kesal kemudian kembali ke dapur, lalu membuka kulkas untuk megambil buah apel.

Setelah itu, Mella langsung memakan apel itu, sambil duduk di meja makan dengan tangan yang menopang dagu.

Mella ingin sekali menghubungi Viona atau Tyo untuk menemaninya, tapi mungkin mereka berdua kuliah. Ah, Mella sungguh bosan, dan tentunya juga bosan.

Mella menatap Jam di Hp miliknya, dan baru menunjukkan pukul sepuluh pagi, selambat itu kah waktu berjalan? Perasaan Ray berangkat kerja sudah lama. Dan saat ini buah apel yang ia makan juga sudah habis, apakah memakan apel tak butuh waktu lima menit?

Mella terus menopang dagu, memikirkan apa yang harus ia lakukan agar tidak bosan. Terbesit suatu ide di otak Mella, yaitu menyusul Raynand ke kantor dengan membawa makan siang. Memang bagus ide nya, namun Ray lagi sibuk atau tidak? Jika iya, Mella takut malah menjadi penganggu.

Mella menghenbuskan nafas kasar, lalu bangkit dari duduknya, "Bodo amat nggak peduli, gue ganggu juga nggak papa kalik" ucapnya lalu berjalan ke dapur.

"Tapi nanti marah enggak ya" gumamnya sambil berjalan.

"Ah biarin marah, yang penting gue nggak bosan. Nanti gue marahin balik pasti dia nggak jadi marah" sambungnya.

Setelah sampai di dapur Mella langsung membuka kulkas, kemudian mengeluarkan daging, ya hari ini Mella akan membuat ayam rica-rica untuk makan siang suaminya.

Mella mulai memasak ayam tersebut, menjadi ayam rica-rica. Setelah ayam sudah matang, Mella langsung memgambil beras, kemudian ia cuci beras itu sampai bersih, dan baru ia taruh di rice cooker, sambil menunggu nasinya matang, Mella memainkan Hp-nya sambil duduk di sebuah kursi.

Setelah beberapa menit kemudian, nasi telah matang. Mella langsung mengantongi Hp nya, kemudian mengambil kotak makan, lalu megemas nasi dan rica-rica ke dalam kotak makanan. Senyum manis terukir di wajahnya, masakan sudah siap, dan kini waktunya Mella menganti bajunya.

Mella melangkahkan kakinya ke kamar, kemudian mengati daster rumahan nya dengan dress selutut berwarna mustard yang sangat indah di badanya, di tambah lagi perut buncitnya menambah ke cantikan Mella.

Setelah di rasa rapih Mella langsung mengambil tas nya dan memesan go car, lalu kembali turun ke lantai dasar, kemudian mengambil kotak nasinya.

Sebuah mobil sudah berhenti di depan gerbang, dan mobil tersebut adalah go car yang Mella pesan tadi. Mella pun langsung menaiki mobil tersebut.

"Ke alamat yang sudah saya berikan ya pak" ucap Mella.

"Iya mbak"

Setelah beberapa menit, Mella telag samapai di depab sebuah perusahaan yang sangat besar, Mella turun dari mobil, tatapanya telah berbinar menatap takjub gedung yang berada di hadapanya, sebelumnya Mella memang belum pernah ke kantor suaminya dan saat ini ia baru kesini, alamatnya pun ia tau dari berkas milik Ray yang ada di ruang kerja.

Mella mulai melangkahkan kakinya, memasuki lobi, kemudian ia mendekati seorang resepsionis, "em, mbak ruangan Pak Raynand Melviano di mana ya?" Tanyanya sopan.

Resepsionis tersebut menautkan alisnya, "Anda siapa? Apakah sudah membuat janji degan pak Ray?"

Mella menggeleng, "Belum mbak" jawab Mella sambil tersenyum.

"Oowh, kalo gitu, maaf Anda tidak bisa bertemu dengan Pak Ray, kecuali Anda sudah berjanjian dengan pak Ray" sahut Resepsionis tersebut dengan halus.

Married By Accident Onde histórias criam vida. Descubra agora