23

72.8K 4.2K 184
                                    

Heyoo aku kembaliii guyss..
Maaf sering telat update.
Banyak tugas soalnya😭.

Jangan lupa vote dan komen oke.
Happy Reading❤

🌹🌹🌹

Suasana cangung telah terjadi di antara dua orang ber kakak adik. Mereka saling diam larut dalam pemikiran masing-masing. Yang satu perasaanya hanya ada kekhawatiran, yang satu entah sedang memikirkan apa, dia hanya duduk sambil menunduk dengan tangan yang saling meremas satu sama lain.

Tiba-tiba, salah satu dari pria tersebut bangkit dari duduknya lalu menghampiri pira yang merupakan kakaknya. Ia langsung menarik kerah baju milik kakaknya, dan kakaknya pun hanya diam saja tak mampu menatap netra milik adiknya.

"Ini semua gara-gara lo bang, kenapa sih lo jahat banget.. hah? Kenapa? Gue dulu nggak pernah nyangka ya lo jadi sejahat ini, padahal lo abang yang selalu gue jadiin panutan, tapi apa? Lo malah berubah. Gue kecewa bang sama lo!!! Gue kecewa!!! Setau gue, lo dulu orang yang selalu menghormati wanita, tapi kenapa sekarang lo malah jadi suka menyakiti wanita? Kenapa? " Ucap Tyo dengan sorot mata yang memancarkan kemarahan dan kekecewaan yang sangat amat dalam, tanpa Tyo sadari air matanya juga sudah luruh, ia seperti kehilangan jati diri kakaknya. Sang kakak yang di ajak bicarapun hanya diam, mulutnya terasa kelu untuk mengucapkan sesuatu, dan juga tak berani menatap adiknya itu.

"Jika nanti, anak yang di kandung Mella sampai kenapa napa. Ingat. Gue nggak akan pernah maafin lo" tambah Tyo lalu melepaskan kerah baju milik kakaknya lalu menghela nafas kasar dan langsung menghapus air matanya yang sudah lolos.

Saat itu juga berpapasan dengan beberapa orang yang tengah berjalan ke arah Tyo dan Ray, mereka adalah keluarga dari Mella dan Ray, kecuali calista yang masih berada di sekolah mengikuti eksul. Ya, mereka semua tadi telah di kabari Tyo bahwa Mella sedang berada di rumah sakit.

"Apa yang terjadi, kenapa Mella bisa berada di rumah sakit?" Tanya Bagas dengan khawatir. Tyo pun menengok kakaknya, Ray masih saja diam di tempat sambil menunduk.

"Mella pendarahan" jawab Tyo.

"Apa?! Kok bisa?" Sahut sarah cepat, Tyo kembali menengok kakaknya, akan tetapi masih sama seperti tadi Ray hanya diam di tempat sambil menunduk.

"A-aku tadi lihat Mella di d-dorong bang Ray" jawab Tyo jujur dengan rasa takut.

"Apa?!" Sahut semua orang dengan kaget. Kemudian tatapan mereka semua hanya tertuju pada Ray yang masih menundukkan kepalanya.

"Benar apa yang di katakan Tyo?" Tanya Bagas dengan tangan yang sudah megepal dan rahang yang mengeras.

"I-iya, s-saya tidak s-sengaja," jawab Ray gugup, memang mulutnya sangat kelu untuk mengatakan sesuatu. Tiba-tiba satu bogeman mendarat di dada Ray, tapi bukan Bagas lah yang melakukannya namun ayahnya sendiri.

"Apa-apaan kamu Ray, kenapa kamu sakiti Mella, kalo dia dan janin yang berada di kandunganya kenapa napa gimana?!" Tanya Satya penuh emosi.

"A-aku nggak sengaja yah," elak Ray lagi, membuat Tyo muak dengan kakaknya sendiri.

"NGGAK SENGAJA LO BILANG?! GUE TADI LIHAT LO MARAH-MARAG KE MELLA, TERUS LO DORONG DIA. UDAH GITU LO BILANG GA SENGAJA?" Teriak Tyo dengan emosi dan kemarahan yang meluap luap.

"Dan asal kalian tau, dia udah nyelingkuhin Mella, dia juga ngelantarin Mella, selama ini Ray ga pernah berperan sebagai suami," tambah Tyo dengan nada yang sudah menurun sambil menetralkan nafasnya. Semua orang pun kaget, Bagas pun langsung menghajar Ray habis-habisan.

Married By Accident Where stories live. Discover now