09.

162 16 32
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Seseorang menggedor-gedor pintu apartemen Elsa, tengah malam. Membuatnya tergopoh-gopoh meraih pintu, menemui tamu yang menganggu tidurnya tersebut. Dengan sleep robe yang terikat asal, Elsa membuka pintu apartemennya pada pemandangan Niko yang berantakan.

Ia tampak sangat khawatir, Niko langsung menyergahnya, "Dimana Owen?"

Tanpa sadar, mendorong tubuh Elsa. Ia menyurung dirinya sendiri masuk, tanpa seizin sang tuan rumah. "Elsa, kudengar, dia jatuh."

"Kamar."

Niko langsung melaluinya. Ia memasuki kamar Owen, lalu keluar dan langsung memasuki kamar Elsa. Di sanalah, Owen sedang terlelap pulas. Niko bersimpuh di sampingnya.

"Anak Papa...," lirihnya. Mengangkat tangan kirinya untuk mengusap surai hitam Owen, sembari menyoroti perban tebal yang menghiasi dagunya. "Maafin Papa ..."

Suara Niko bergetar.

Membuat Elsa, yang semula ingin masuk, mengurungkan niatnya. Alih-alih, ia berdiri di ambang pintu. Menyaksikan Niko yang sedang berbisik entah apa pada Owen dengan posisi tangan kanannya yang tampak tidak nyama —

Tidak. Elsa menggelengkan kepalanya. Apa yang sedang ia lakukan?

Ia akhirnya memutuskan untuk menunggu di ruang makan.

Niko keluar dan menyusulnya 15 menit kemudian. Menarik kursi dengan tangan kirinya dan mendudukkan dirinya di hadapan Elsa. Lampu-lampu dalam apartemen Elsa tidak ada satu pun yang menyala. Sumber cahaya mereka hanyalah jendela lebar di ruang TV yang bertirai tipis.

Sama seperti malam-malam terdahulu, yang Elsa lalui, meneguk botol demi botol minuman yang ia harapkan mampu merusak tubuhnya.

Sama seperti malam-malam terdahulu, yang Niko lalui, duduk dan merasa tak berdaya di hadapan Elsa.

Niko diam di tempatnya.


"Kemana saja kau?" Kenapa baru datang?


Niko menjawabnya, lantang, "Meeting."


Dan, demikianlah bak jawaban tersebut adalah korek api yang menyulut emosinya, seluruh kesabaran Elsa habis. Api emosi membakarnya, Elsa tidak mengerti. Bagaimana bisa?


Bagaimana bisa ia ditelantarkan hanya karena meeting?!


Ia ditelantarkan seorang diri; kalut sendiri, menghadapi dokter sendiri, menenangkan dan menyaksikan Owen dijahit, seluruhnya, sendiri. Semua — semua karena meETING?!

Choices (WonHui GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang