MPH-19◆Akhirnya◆

264 47 33
                                    

Happy Reading✨
Jangan lupa VOTMENT!!

♡♡♡

Tok tok tok

Muncullah seorang pria dari balik pintu dengan nafas tergopoh-gopoh.

"Mah, ikut aku" ucap pria tersebut dengan nada tak terlalu keras, membuat Naila dan Amanda membelalakkan matanya tak percaya.

"Pa-" belum sempat Naila berucap, tangan sang pria terlebih dahulu menarik dan membawa Naila pergi diikuti Amanda.

Saat mereka bertiga keluar dari ruangan Katya, tiba-tiba Katya bangun dari sadarnya dan ingatan demi ingatan bermunculan di benak Katya saat ini. Mulai dari kejadian dimana dirinya dan Gavin kecelakaan, kata kata manis yang terlontarkan dari mulut Gavin untuknya, sampai janji yang pernah mereka buat bersama untuk saling melengkapi dan selalu ada disaat senang maupun susah.

"Aaarrgh" teriak Katya mulai merasa sakit di kepala nya semkin bertambah.

Katya memberontak sampai infus yang tadinya melekat di tangan Katya, kini sudah terlepas begitu saja.

Dengan segera, Katya bangun dan beranjak dari ranjang dengan pandangan yang memburam. Benda yang diraba Katya pun banyak yang pecah hingga menimbulkan suara yang cukup keras.

"GAVIN JANGAN TINGGALIN AKU" teriak Katya membuat suster yang melewati ruangan tersebut panik dan langsung menenangkan Katya dengan membawanya kembali ke ranjang rumah sakit.

"LEPAS!" teriak Katya sembari memberontak.

Kini, Katya terlelap karna suntikan bius menusuk kulitnya.

***

"Enggh" Katya terbangun dari sadarnya, yang ia lihat pertama kali adalah dinding bercat putih. Lalu beralih kesampingnya, karna tanganya seperti berat untuk digerakkan. Disana terdapat ibunya yang sedang tertidur sambil menggenggam erat tangan Katya.

"Mah" lirih Katya dengan tangan berbaut infus yang entah kapan sudah ada di tangan Katya mengelus surai rambut milik Naila.

"Hm" Naila terbangun dari tidurnya dan beralih menatap sang putri.

"Katya udah bangun, syukurlah. Nih nak, diminum" ucap Naila sambil menyodorkan segelas air yang baru ia ambil diatas meja.

"Mah" lirih Katya lagi sambil menatap keatas.

"Kenapa tya?" tanya Naila.

"Gavin mana mah? dia masih hidup kan mah?" tanya nya pada sang ibu.

Naila hanya diam membeku, tak berani mengeluarkan satu kata pun karna takut akan membuat Katya semakin drop.

"Mah jawab aku! dimana Gavin" tanya Katya lagi mulai meneteskan cairan bening dari matanya.

"Ga-gavin ud-udah tenang Katya" ucap Naila dengan nada lirih.

"NGGAK! INI NGGAK MUNGKIN! GAVIN MASIH HIDUP" teriak Katya membuat Naila merasa iba terhadap putri sulungnya itu.

"Ikut mamah yuk" ajak Naila kepada Katya.

"Mah, Gavin mah" ujar Katya masih dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipinya.

My Perfect Husband✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang