11. Asap dan Api

124 22 4
                                    

Keheningan memenuhi unit apartemen Jong-suk. Bisa dibilang tidak ada tanda-tanda kehidupan. Sunyi sekali, tidak ada suara TV, tidak ada suara musik, bahkan suara air pun tidak terdengar.

Sebetulnya, pemilik apartemen ini a.k.a Lee Jong Suk ada di kamarnya sekarang. duduk termenung sembari menatap ke luar jendela di depannya. Memerhatikan beberapa burung terbang melintasi apartmentnya.

Senyum simpul terukir di wajahnya, beruntung sekali burung-burung itu. Mereka bebas terbang sesuka hati tanpa perlu takut dengan komen manusia.

Sejak semalam yang Jong-suk lakukan hanya menyendiri di kamarnya. Ya, memang selalu sendiri di kamar sebetulnya. Tapi yang beda, pikirannya benar-benar bercabang saat ini. Hatinya apalagi.

Bergejolak sekali, ingin rasanya ia teriak pada dunia. Kalian semua salah, aku bukan orang seperti itu. lirih Jong-suk, tidak percaya dengan apa yang tengah ia hadapi beberapa hari ini.

Jong-suk menoleh ke arah pintu kamar, lelaki itu seperti mendengar ada seseorang yang masuk apartmentnya. Ah, mungkin Mr.Park. Karena hanya dirinya dan pria itu yang mengetahui password apartment nya.

"Jongsuk-ie, ili wabwa, kemarilah. Lihat apa yang kubawa kan untuk dongsaengku tercinta." benar saja. itu Mr.Park yang suaranya berhasil memecahkan keheningan di apartment ini.

Malas sebetulnya untuk beranjak dari kamarnya, tapi sedari tadi perutnya berbunyi, memprotes dirinya untuk segera makan.

Dengan langkahnya yang mau tak mau, Jong-suk berjalan menuruni anak tangga. Matanya seketika berbinar melihat Mr.Park yang sedang membuka satu per satu kotak makan yang ia bawa, "Daebak! dari mana kau mendapatkan semua ini?" kata Jong-suk semangat, kemudian duduk di kursi ruang makannya.

"Uri Eomma yang memasakkan semua ini spesial untukmu." jawab Mr.Park yang sudah sangat menganggap Jong-suk sebagai Dongsaeng-nya sendiri.

Jong-suk tersenyum senang, "Gomawo, Hyung." ucapnya seraya mengambil sumpit dan mulai mencicipi satu per satu makanan di depannya, mulai dari kimchi, kimbab, sundubu jigae, japchae dan masih banyak lagi, "Enak sekali! masakan ibumu memang tidak pernah mengecewakan! bahkan kimchi ini enak sekali!" wajah Jong-suk begitu ceria sekarang, tidak seperti beberapa saat lalu ketika kegelapan memenuhi hati dan pikirannya.

"Habiskan. lihat betapa kurusnya dirimu sekarang."

Mr.Park mengerti apa yang tengah Jong-suk alami saat ini. Lelaki ini begitu lemah, kata Mr.Park. Dia selalu kesepian dia apartment besarnya ini. Aku rasa dia benar-benar membutuhkan seseorang yang selalu bisa menemaninya. Keadaannya sungguh hancur. Bahkan aku mengenalnya dengan lelaki tampan dan rapih. Tapi lihat sekarang, rambutnya saja berantakan seperti singa. Dan bisa kucium bau alkohol begitu menyengat ketika berada di sampingnya. Mr. Park terus bergumam di dalam hatinya.

"Hyung, apa kau tidak lapar?" tanya Jongsuk menyadarkan Mr.Park dari lamunannya.

"Aku sudah makan sebelum kesini." ujar Mr.Park menarik kursi di depan Jong-suk kemudian mendudukinya, "Ya! kau belum mandi?" tanya pria itu kemudian.

"Untuk apa aku mandi saat aku hanya sendirian di apartemen ini."

"Aku bisa mencium kuatnya alkohol dari dirimu."

"Aku tidak minum. Penciumanmu rusak sepertinya."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
It's You Where stories live. Discover now