Bagain 20 | Tidak sengaja

22 25 4
                                    

Rasa sesak menyerang Alice sejak beberapa menit yang lalu. Logan yang baru saja membuka pintu segera berlari ketika melihat Alice tidak baik-baik saja. "Alice? Apa yang terjadi dengan mu?  Kau berkeringat  dan ini sedang musim salju!" 

Keringat dingin semakin bercucuran dari kening Alice membuat Logan semakin panik. Ia segera berlari ke dapur, berharap menemukan apa yang sedang Ia cari.  Untung nya, Batin Logan saat menemukan segelas air dingin dan segera berlari menuju ruang tengah. "Alice, minum lah!" 

"Tidak, rasa nya sakit jika aku minum. Hati ku, aku-- hati ku s--s-sakit Logan!" isak Alice sambil berbicara dengan nafas yang terengah-engah. Berusaha untuk mengambil udara sebanyak yang Ia bisa. 

"A-apa yang harus aku lakukan? Apa yang kau butuh kan? Arkhhh, aku sama-sekali tidak tau!" teriak Logan sambil berusaha untuk menemukan sesuatu yang bisa membantu Alice yang semakin terlihat menyedihkan. 

Tidak lama, sosok lelaki paruh baya tiba-tiba berdiri di depan Alice. Gadis itu menatap sosok itu dengan kening berkerut, rasanya tidak asing. Ia seperti nya pernah melihat sosok paruh baya yang ada di depan nya. "Si-siapa Anda?" 

"Aku? Kau- Astagahhh, siapa kakek ini?" teriak Logan saat membalikkan badan nya dan menatap sosok lelaki berjubah serba hitam yang melekat di badan lelaki itu. Logan bahkan hampir terjungkal ke belakang sakin terkejutnya. 

"Ini, minumlah jika kau ingin selamat kali ini!"

Alice menatap botol di depan nya, Ia menatap kakek di depan nya lagi dengan tatapan bertanya. Alice mengerutkan kening nya, "Maaf tapi saya tidak bisa menerima ini, Anda saja yang meminum nya!" Botol itu kembali Alice serahkan pada sosok kakek tua berjubah itu. 

"Aku tau hati mu sakit Alice, minum lah. Maka sakit nya akan berkurang. Aku tidak bisa berbuat banyak, aku harap kau mendengar kan ku. Aku pergi dulu!" 

"Tu-tungg----"

"Yak, dimana kakek itu?" seru Logan yang segera berdiri dan menatap ke sekeliling nya. Sosok kakek tua yang tadi duduk di hadapan Alice sudah menghilang. Logan lalu menatap Alice yang juga sama bingung nya dengan nya. Namun Logan baru tersadar satu hal, "Alice, bagaimana dengan mu?" 

"Arkhhhh, s-sakittt!" 

 Tekk... 

Pintu terbuka, Alice dan Logan menatap sosok yang muncul di depan pintu lagi. Alice menatap Xander yang seperti nya sedang kacau. Xander segera menghampiri gadis itu, "Alice? A-apa kau baik-baik saja? Kau panas!" ujar Xander saat Ia meletakkan tangan nya di kening gadis yang sedang pucat itu. Jantung Xander semakin berdetak dengan cepat. " Ini apa?" Tunjuk nya sambil menatap botol yang ada di meja. 

"Ahhh itu, tadi, sebelum kau datang. Ada sosok kakek tua yang tiba-tiba duduk di depan Alice. Dan memberikan nya botol itu, dia juga tau Alice sedang tidak baik!" kali ini Logan yang menjawab 

"Ck, minum lah Alice! Aku bisa menjamin bahwa cairan ini tidak berbahaya!" 

Brakkk... "Dasar bodoh, apa kau ingin Alice terkena racun hah? Apa kau senang?" murka Logan meninju wajah Xander 

"Sialan, tidak seharusnya kita bertengkar di saat sulit seperti ini. Aku akan meminum nya duluan.Jika aku memang keracunan,maka kau tidak perlu menguburku!". Xander langsung membuka botol itu dan segera meneguk nya. "Kau lihat bukan? Sekarang minum lah Alice, Aku bermimpi tentang ini sebelum nya!" 

Dengan ragu, Alice mengangguk. Tetapi tidak dengan Logan yang segera menahan Xander lagi dan hampir membuat cairan itu tumpah. "Kau mau apa hah? Kau memberikan Alice cairan ini?" 

"Minum lah Alice. Kau hanya perlu percaya pada ku!" seru Xander sambil mendorong Logan sehingga lelaki itu terjatuh. 

Alice yang semakin merasakan sakit di dada nya segera mengganguk, ia bergegas meminum cairan itu. Logan yang tidak sempat mencegah, segera menerjang Xander yang tidak siap dengan serangan nya. "Dasar sialan, kau mau membuat Alice bertambah parah hah? Dari awal aku sudah curiga dengan mu sialan!" 

The Last Weird (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang