Bagian 31 ||The Light||

23 22 12
                                    

Xander sudah kembali dan menghampiri teman-teman nya yang berada di area kantin aula besar itu. Olimpiade di adakan di salah-satu sekolah elit yang begitu bergengsi. Bahkan, semua sistem nya sudah secara internasional. Alice yang tidak sengaja menatap Xander yang berjalan ke luar dari aula langsung melambaikan tangan-nya "Xander, disini!" 

Gordo langsung memalingkan wajah nya, dan seketika itu juga ia berdecih tidak suka. Terlebih saat menatap Alice membalas senyum Xander yang berjalan ke arah mereka. Semakin membakar amarah di dalam hati Gordo. 

"Ini, aku sudah memesan untuk mu!" seru Logan saat Xander sudah duduk di sebelah Alice yang menyambut lelaki itu dengan senyum nya. Logan lalu sadar bahwa Gordo yang duduk tepat di depan Alice sepertinya sedang mengeluarkan aura yang tidak sedap. Api-api kecemburuan yang tidak biasa. 

"Kalian sudah makan?" seru Xander sambil menatap Alice dan Logan, beserta Karin yang sedang sibuk dengan ponsel nya. Dan sedikit melirik Gordo yang menatap nya dengan tajam, Xander hanya menatap lelaki itu dengan alis terangkat. Sama-sekali tidak ingin terpengaruh dengan tatapan Gordo yang ingin menelan nya hidup-hidup. 

"Ahhh, kami tadi lebih dulu makan Xander. Maaf tidak menunggu mu, aku sudah kelaparan tadi!" kekeh Alice membuat tangan Xander terangkat dan lagi-lagi mengacak rambut Alice. Membuat Gordo tiba-tiba berdiri, Logan yang tadi sudah sibuk dengan ponsel nya menatap Gordo. 

"Aku ingin ke toilet sebentar!" seru Gordo lalu segera berlalu dan bahkan tidak peduli dengan Karin yang ia senggol. 

Karin yang tadi sibuk dengan ponsel nya menatap Gordo dengan mulut yang sedikit terbuka. "Dasar manusia sialan, sudah menabrak tidak minta maaf lagi. Sialan!" kesal Karin lau berbalik dan menatap tiga orang yang juga sedang menatap nya. "Ahhh, maaf aku mengumpat tadi. Aku rasa kalian tidak terbiasa dengan ku!"kekeh Karin yang sudah meletakkan ponsel nya. 

"Tidak masalah, Alice juga sering mengumpat!" kekeh Logan 

"Yak, aku mengumpat jika kau mencuri coklat ku. Dasar!" kesal Alice 

"Ayolah, Xander kan sudah mengganti coklat nya. Mengapa kau masih membahas mengenai coklat itu? Itu membuat ku semakin ingin mencuri coklat mu lagi! Hahahahhahahahha"! kekeh Logan saat Alice sudah berdiri dan menarik rambut nya. "Ammpun Alice, jangannn. Xander, tolong aku!" teriak Logan saat Alice benar-benar marah padanya. 

"Kau harus membayar nya Logan, aku sudah susah payah membeli nya dari semua minimarket dan kau malah mencuri nya!" 

"Ahahahhahahahha!Ampunnn, lagi pula coklat mu sangat banyak. Aku hanya ,mengambil dua batang saja!" 

Karin tersenyum menatap kegaduhan itu, bukan nya merasa kesal. Namun Karin malah merasa bahwa jika berteman dengan mereka pasti sungguh sangat menyenangkan dan tidak membosan kan. Ia lalu menatap Xander, lelaki yang begitu terkenal di sekolah mereka karena tidak pernah tersenyum.Namun saat melihat senyum Xander pada Alice, ia sadar bahwa sebenarnya  leleki seperti Xander memiliki kepribadian yang hangat.Ia menatap lelaki  itu yang selalu memperhatikan Alice meskipun sedang makan, membuat Karin sadar bahwa ada sebuah perasaan yang dipendam oleh lelaki itu.  

Namun dari antara mereka berdua, Karin paling mengidolakan sosok Logan. Lelaki yang paling tampan yang pernah ia lihat. Alice begitu beruntung bisa masuk ke dalam perteman kedua lelaki itu. Selain itu, mereka bertiga juga pintar, meski yang paling menonjol adalah Alice dan Xander. Namun meski begitu, Logan juga begitu ahli dalam bidang biologi. 
Hal yang paling Karin takjub adalah melihat bahwa mereka seakrab ini, hal yang tidak pernah mereka tunjuk-kan di sekolah. 

"Kalian terlihat begitu akrab sekali, apa kalian sudah berteman sejak lama?" ujar karin tanpa sadar menghentikan pergulatan Alice dan Logan. 

Mereka langsung kembali duduk ke tempat semula dan melirik sekitar mereka. Seisi kantin sedang menatap ke arah mereka. Namun semua terlihat tersenyum saat Alice dan Logan sadar. Alice langsung merapat pada Xander, menyembunyikan wajah nya di dada lelaki itu membuat Karin menahan nafas nya. Logan hanya terkekeh dan masih berusaha untuk menjahili Alice. 

The Last Weird (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang