18

9.2K 1.2K 48
                                    

Myesha POV

Saat ini, dunia yang kutempati sudah memasuki musim panas lebih dari dua bulan yang lalu. Karena di Indonesia aku sudah terbiasa dengan musim penderitaan ini, aku jadi dengan santainya menikmati segelas es teh lemon dengan madu yang disuguhkan oleh Anna. Inginnya sih teh obeng, cuma aku tidak tahu daun teh apa yang digunakan untuk menyeduh teh tersebut, jadi aku mengurungkan niatku dan memilih es teh lemon madu yang kecut kecut manis itu.

Sedangkan Anna, kakak dan ibuku, dan seluruh manusia yang tinggal di mansion ini mengomel panjang lebar mengenai musim panas ini. Mereka mengatakan musim ini adalah musim penderitaan bagi umat manusia.

Tidak terasa, aku sudah tinggal di dunia novel ini selama 4 bulan lamanya. Aku sempat merasakan bagaimana rasanya tinggal di daerah 4 musim. Aku masuk ke dunia ini pada pertengahan musim semi. Musim dimana bunga-bunga yang indah mulai bermekaran. Aku juga sempat menikmati keindahan bunga-bunga yang berada di taman milik keluargaku. Beberapa bunga mekar sesuai dengan musimnya, itu sangat indah dan cantik.

Ah, aku ingin pergi melihat bunga matahari yang mekar dengan indah di musim penderitaan ini, lalu meng-uploadnya ke instagram.

Hmmm, apa perlu aku menciptakan sebuah ponsel dengan batu sihir?

Ngga deh, aku bukan tipe orang yang suka meribetkan dirinya dengan hal-hal yang terlalu berfaedah seperti itu.

"Nona, apa kau tidak merasa tersiksa dengan panasnya udara di musim ini?"

Aku menyeruput es tehku dengan nikmat sambil mengipasi wajahku, "Hmm, entahlah," Balasku dengan tampang cool yang minta di tampar.

Aku tarik lagi kata-kataku tadi gaes. Jujur saja, tubuh Myesha ternyata tetap tidak tahan dengan panasnya terik matahari yang menyengat ini. Namun aku tetap menjaga ekspresiku dan berlagak santai dihadapan mereka semua.

Aku berbaring di atas sofaku sambil membaca novel yang ku temukan di toko buku tengah kota. Novel-novel yang berada di dunia ini tidak kalah serunya dengan novel di dunia nyata, drama percintaannya sangat lekat dan kental disini. Bahkan drama korea kalah seru dengan cerita-cerita yang terdapat di novel ini.

Saking serunya rasanya aku ingin mual setiap kali membaca adegan pria yang terlalu puitis ini.

BRAK!!

"MYESHA!!!"

"ASTAGADRAGON!"

Aku melempar novel yang sedang kupegang sampai gelas yang kupegang ikut jatuh keatas karpet. Syukurnya ada karpet gaes kalo nggak ya wassalam gelas kesayanganku.

Aku dan Anna segera menoleh ke arah pintu kamarku. Arion tampan tapi kampret ini selalu saja mengagetkanku. Dia masuk kekamarku dengan tergesa-gesa dan menghampiriku yang sedang sibuk rebahan diatas sofa.

"Kak, bisakah kau membuka pintuku pelan-pelan dan tidak berteriak mengejutkanku seperti tadi?!" Seruku tidak senang pada Arion.

Arion segera berdiri dihadapanku menghiraukanku yang sedang kesal padanya, "Myesha! Segera ganti pakaianmu dan turun ke ruang tamu. Sekarang juga!"

Aku menatapnya bingung, "Hah? Ada apa memang?"

"Putra Mahkota dari Kekaisaran datang melamarmu."

Cih.

"Oh si Pangeran Sampah itu lagi." Balasku acuh tak acuh, tak lama kemudian, aku langsung duduk bangkit dengan tegang, "Tunggu, Putra Mahkota Kekaisaran? Kak?" Tanyaku memastikan pada Arion kalau aku tidak salah dengar.

"Putra Mahkota Kekaisaran, bukan Putra Mahkota Kerajaan." Balas kakakku dengan wajah datar bercampur kesal.

Aku menganga dan menjatuhkan buku yang ada di tanganku.

Menyelamatkan Pemeran Utama dari Pangeran Jahat [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang