2

19.4K 2.1K 27
                                    

"Tidak mungkin!!!"

"No-Nona..."

Tidak, ini tidak mungkin kan?

"Nona Myesha, dokter akan segera datang, mohon tunggu sebentar lagi." Ucap pelayan perempuan disebelahku.

Tidak tidak. Tidak mungkin aku benar-benar masuk ke dalam novel, bukan? Ah iya, mungkin ini mimpi. Karena aku habis marah-marah nggak jelas karena baca novel menyedihkan itu, aku jadi bermimpi masuk kedalamnya dan menjadi Myesha. Ya, itu benar!

Tapi, aku bisa merasakan sakit saat aku mencoba menampar pipiku dengan keras berkali-kali hingga membuat pelayan muda disebelahku ini menjerit ngeri melihat kelakuan absurdku barusan.

"No-nona, saya mohon berhenti menyakiti diri nona, huwaaaa..." Ucap pelayan tersebut dan akhirnya menangis.

"Ahhh, maaf, tolong, jangan menangis..." Ucapku kelimpungan sambil berusaha menenangkan pelayan manis yang sedang menangis ini.

"Huwaaaa..." Dia masih menangis. Duh aku bingung lagi harus melakukan apa supaya dia berhenti menangis. Aku tidak jago untuk menghibur orang supaya berhenti menangis. Apa yang harus kulakukan?!

Saat aku sedang sibuk memikirkan cara untuk membuat pelayan satu ini berhenti menangis, dokter tiba diikuti dengan seorang pria tampan dengan surai keemasan, mereka berjalan menghampiriku.

"Nona Myesha, izinkan saya mengecek kondisi anda saat ini."

Aku hanya mengangguk pasrah kepada dokter tua tersebut. Terimakasih kepadanya, berkat kedatangan mereka akhirnya pelayan muda disampingku ini berhenti menangis sambil menyedot ingusnya yang memberontak ingin keluar dari lubang hidungnya tersebut.

"Anna, lebih baik kau kembali ke kamarmu dan beristirahat." Ucap pria tampan bersurai emas dengan manik mata berwarna amethyst.

"Heung, baik, tuan muda." Balas pelayan yang bernama Anna tersebut dan ia segera berjalan keluar dari kamarku, lebih tepatnya kamar si empunya, Myesha.

"Jadi, bagaimana keadaan adik saya, tuan Grissham?"

"A-aaaaah!!!"

Saat dokter tersebut hendak menjawab, tiba-tiba saja kepalaku terasa amat sakit seperti dihantam oleh bola basket dengan kuat. Kalian tau kan rasanya bagaimana? Rasanya sangat pusing dan menyakitkan, telingaku pun ikut berdenging. Sekelebat ingatan mulai masuk membanjiri kepalaku seperti ombak besar yang menerjang. Aku mencoba menoleh ke dokter dan juga pria tampan itu, kulihat bibir mereka bergerak dengan raut wajah panik, sepertinya mereka memanggilku. Tiba-tiba saja pandanganku menggelap dan aku rasa aku tidak sadarkan diri lagi.

-*-

Ketika aku membuka mataku, kamarku sudah gelap dan pastinya ini adalah kamar Myesha, bukan kamarku yang di dunia nyata. Sepertinya aku benar-benar stuck di dunia novel ini.

'Sepertinya kehidupanku sebagai Meilinda Azzahra harus vakum dulu.'

Aku bangkit dari kasur dan berjalan berkeliling ruangan kamarku yang super duper besar ini untuk mencari cermin, akhirnya aku menemukan cermin besar yang berada didalam walk in closet.

"Wow! Benar-benar, lemari saja sampai sebesar ini! Kalau di dunia nyata sih cuma mimpi aku punya kamar kayak begini."

Yah, walaupun aku seorang yutuber tukang cover lagu dan penghasilan dari yutub lumayan untuk menghidupi kehidupanku sehari-hari, tetap saja aku belum bisa membeli rumah besar dengan uangku sendiri karena semua uang yang kudapat kugunakan untuk membayar apartemen sederhana dan juga membayar setengah dari biaya kuliahku. 

Orang tuaku yang di dunia nyata merupakan salah satu dari golongan orang-orang sukses karena berhasil membangun banyak cabang toko kue diseluruh Indonesia. Tapi didikan dari kedua orang tuaku juga lumayan keras karena aku dihadapkan pada kenyataan hidup bahwa mencari uang itu tidak gampang. Jadi mereka melepasku hidup di luar dan membiarkanku mencari cara untuk hidup mandiri (pastinya dengan cara yang halal ya!), walaupun mereka selalu mengirimkan uang jajan dan membayar setengah biaya kuliahku. Intinya hidup itu keras, bung!

Aku berdiri didepan cermin besar ini sekarang. Kulihat pantulan tubuh Myesha di cermin ini. Tubuh ramping dengan kulit seputih susu, rambut panjang bergelombang dengan surai keemasan, mata dengan manik amethyst-nya yang sangat indah untuk dipandang, bulu matanya yang lentik seperti rusa, alis matanya yang sejajar dan rapi, hidung kecil dan ramping, bibir tipis sedikit berisi dengan warna merah muda yang menggoda, semuanya terukir dengan sempurna diatas wajah kecil yang cantik ini.

"WOW!!!"

Benar-benar seperti dewi yang turun dari khayangan. Aku benar-benar terpesona dengan Myesha. Dia benar-benar saaaaangat cantik, tapi kenapa si pangeran bodoh itu tidak mau melihat ke arahnya?

Yah, masabodo lah, sekarang aku yang ada dalam tubuh Myesha, aku akan membawa Myesha ke pilihan hidup yang dapat membuatnya bahagia tanpa si bajingan itu. Tunggu, sepertinya aku melupakan sesuatu. Aku seperti ingin menanyakan suatu hal penting kepada salah satu orang yang ada di rumah ini, tapi aku lupa hal apa itu.

Hmmm...

Apa ya?

Hmmm, gak tau deh, mari kita pikirkan besok saja. Aku kembali ke kasurku dan berbaring di atasnya, rasa kantukku datang lagi karena kasurnya benar-benar sangat empuk. Baiklah, kalau begitu mari kita tidur! Siapa tau aku terbangun di dunia nyata kan? Kalaupun tidak, ya tidak apa-apa. Mari kita bersiap untuk bertempur besok. Selamat malam dunia!

----------------------------------------------------------------

Menyelamatkan Pemeran Utama dari Pangeran Jahat [COMPLETED]Where stories live. Discover now