3

18.8K 2.2K 38
                                    


Maafkan ceritanya kalau nggak jelas. Aku penulis amatir dan cuma ngejalanin hobi menulisku disini hahaha. Kalau ada cerita yang menurut kalian rada mirip dengan cerita cerita di luar sana khususnya dari manhwa/novel korea, mohon di maafkan karena aku menulis cerita ini juga karena terinspirasi oleh cerita-cerita dari sana.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Myesha, apa kau yakin kau sudah baikan?" Tanya pria tampan yang memiliki surai dan manik yang sama denganku. Ya pemirsa, perkenalkan, dia adalah Arion Charles Kalleigh. Seorang abang ganteng dan penyayang milik Myesha Chrisella Kalleigh.

Aku mengangguk dan menatapnya dengan senyum, "Iya kak, Myesha sudah sembuh." 

Wow, suara Myesha pun setelah didengar baik-baik sangat lembut dan sejuk. Asli, ini mah benar-benar dewi yang turun dari khayangan!

Arion menatapku dengan khawatir.

'Duh mas ganteng, tolong dong di kondisikan itu wajah, ganteng banget asli dedek nggak kuaaaat!!!' Seketika jiwa fangirl-ku pun bangkit.

"Anna, tolong bawakan sarapan ke kamar Myesha." Perintah Arion yang segera dilaksanakan oleh Arin. Aku masih sibuk dengan duniaku sendiri yang asyik menatap ketampanan pria tampan dihadapanku ini.

"Tampannya..." Gumamku tanpa sadar sambil menatap wajah Arion yang sedang menyuruh Anna untuk membawakan sarapan ke kamarku. Arion menoleh kearahku.

"Myesha, apa kau butuh sesuatu?" Tanyanya dengan lembut padaku, namun karena suara lembutnya itu, rasanya suara itu seperti numpang lewat doang ditelingaku dan aku masih tetap menatapnya dengan bergeming.

"Hei, Myesha?" Panggilnya namun masih tak ku sahut.

"Myesha!!!"

"Eh, i-iya!" Tiba-tiba aku tersadar saat bahuku diguncang pelan oleh Arion.

"Apa kau yakin sudah sembuh?" Tanyanya sambil memegang jidatku, syukur tidak jenong.

"Iya kak, Myesha sudah sembuh."

Arion sepertinya sekarang terlihat tidak percaya padaku. Aku segera memutar otak untuk mengalihkan pembicaraan dan tiba-tiba sesuatu yang kulupakan tadi malam terlintas di benakku. 'Ah iya! Informasi!'

Aku menatap Arion dan bertanya, "Kak, apa yang sebenarnya terjadi padaku?"

Arion terlihat enggan untuk menjawab, namun aku pun berusaha meyakinkannya, "Tidak apa kak, tolong beritahu aku."

Arion pun menghela nafas. Ia mulai menceritakan penyebab aku jatuh sakit.

Ternyata, aku pingsan setelah pulang dari acara ulang tahun tunanganku yang ke-19, si bajingan Leon itu. Aku mengerti kenapa Myesha bisa pingsan, karena setelah melihat dansa Leon dengan Aliesha di taman bunga itu, Myesha menguatkan tubuhnya untuk tetap berdiri dan ia segera berjalan kedalam balairung, namun tak lama kemudian ia melihat Leon dan Aliesha berjalan berdampingan sampai di pintu masuk dan mereka berpisah setelahnya karena Aliesha harus segera pulang. Myesha menghampiri Leon dan tatapan Leon seketika langsung berubah, ia menatap Myesha dengan dingin dan mengabaikannya. Arion telah memerhatikan tatapan adiknya dari sejak adiknya kembali kedalam balairung tadi dan segera menghampiri Myesha saat si bajingan Leon itu mengabaikannya begitu saja.

Arion pun meminta izin kepada kedua orang tuanya yang sedang berbincang-bincang dengan bangsawan lain untuk pulang lebih dulu bersama Myesha. Arion menjelaskan keadaan Myesha yang sangat pucat kepada orang tuanya dan kedua orang tuanya pun langsung mengangguk setuju mengizinkan mereka berdua untuk pulang lebih dulu. Syukurnya mereka menggunakan kereta yang berbeda dengan orang tuanya sehingga Arion tidak perlu bingung soal kendaraan. 

Sesampainya di mansion, Myesha yang menahan dirinya sejak beberapa jam yang lalu langsung pingsan di tengah tangga dan sempat berguling di beberapa anak tangga. Arion refleks menoleh kebelakang karena Anna yang menjerit dari bawah dan Lykaios sang pengawal pribadi Myesha segera menangkap tubuh nonanya sebelum ia berguling lebih jauh.

'Syukurnya ada Lykaios.'

"Benar-benar bajingan." Umpatku pelan sambil meremas selimutku. Arion segera menoleh kepadaku ketika aku mengumpat pelan barusan.

"Myesha, barusan kau bilang apa?"

"M-maksud kakak apa? A-aku dari tadi diam saja kak!"

Arion menyipitkan matanya seperti sedang mengamatiku. Akupun Cuma bisa tersenyum canggung dan tiba-tiba Anna sang penyelamat datang sambil membawa nampan berisi makanan dan juga susu. 'Anna, terimakasih!'

Setelah makananku datang, Arion pamit karena ia akan kembali melakukan pekerjaannya membantu ayah. Aku ditemani oleh Anna menikmati sarapan pagiku dan mengobrol dengannya sampai ibuku datang dengan rusuh karena sangat khawatir pada tubuh ini. Ah Myesha, hidupmu terlalu berharga untuk di sia-siakan kepada bajingan sialan itu.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Menyelamatkan Pemeran Utama dari Pangeran Jahat [COMPLETED]Where stories live. Discover now