Chapter 15

4.7K 291 2
                                    

Happy Reading'♡


Setalah kurang lebih sepekan Sean dan Sega tidak masuk sekolah, kini mereka mulai beraktivitas seperti biasa lagi.

Diruang makan, sudah ada Dito dan juga Sarah yang tengah berkutik dengan beberapa bungkus makanan yang ia masukkan kedalam paper bag.

"Apaan itu bun?"tanya Sega yang menarik kursi untuk duduk.

"Ini? hadiah kecil kecilan buat Oliv, karna kan dia udah baik banget mau nemenin sama jagain kalian bedua dirumah sakit" jawab Sarah

"Lahh bun..nemenin sih nemenin..tapi yang si Oliv perhatiin cuma Sean doang tuh" ungkap Sean acuh

"Yaiyalah, orang sama bunda aja keliatan kalo Oliv tuh sayangnya sama Sean"

"Uhhkk.." Sean yang sedang makan lalu mendengar itu pun sontak tersedak begitu saja.

" ga usah kaget bang, bunda ga larang kamu sama Oliv kok. Oliv baik, sopan, cantik pula...beda tuh ama siapa kakak kelas kamu yang cewek tuh?" Tutur Sarah

"Ohh Angel kan bun?" Tanya Sega

"Nahh itu. Bunda ga suka sama atittude nya, bunda inget tuh..waktu taun kemaren abang sakit, masa dia langsung nyelonong aja masuk rumah nyari Sean, mana bunda dikatain pembantu lagi.."ujar Sarah

"Loh, bisa bisa nya ngatain istri ayah yang cantik ini pembantu?" Kesal Dito

"Ya...cuma gara gara bunda pake baju daster,trus lagi nyiram tanaman."

Sarah termasuk orang yang berpenampilan cuek ketika dirumah. Seperti yang disebutkan tadi, jika dirumah Sarah lebih sering memakai daster dan tanpa polesan makeup. Justru dengan penampilan seperti itu, Sarah terlihat lebih natural.

" bang, sekarang kamu jemput Oliv gih..sekalian kasih ini, bilang..ini dari bunda" ucap Sarah sambil menyerahkan paper bag yang dibawanya.

Sean hanya mengangguk dan berjalan menuju garasi untuk mengambil motornya.

.
.

Setelah hampir sepuluh menit Sean mengendarai motornya menuju rumah Oliv, akhirnya ia sampai. Bertepatan juga dengan Oliv yang baru saja keluar dari pintu gerbang.

"E-eh...kenapa lo kesini?" Kaget Oliv ketika melihat Sean ada didepan pagar rumahnya

" disuruh bunda, nih " ucap Sean sambil menyerahkan paper bag nya

"Apa ini? " tanya Oliv ketika menerima paper bag tersebut

" hadiah kecil dari bunda"

" perasaan... gue ga lagi ulangtaun dah..."

" itu cuma ucapan terimakasih doang dari bunda."

" simpen aja dulu kedalem" ucap Sean lagi yang menyuruh Oliv untuk menyimpan paper bag itu didalam rumahnya.

Selama perjalanan, tak ada yang memulai pembicaraan. Sean yang fokus dengan jalanan, sedangkan Oliv hanya terduduk diam diatas jok motor sembari menikmati aroma parfum mint yang Sean gunakan di jaket nya. Ditambah lagi, dengan angin pagi yang masih terasa sejuk.

"Hahhhh.....gue suka wangi ini" gumam Oliv

Sesekali Sean melirik kaca spion nya, terlihat lah Oliv dengan senyum yang selalu mengembang dan rambut panjangnya yang menerpa angin dengan ringan. Tanpa dirinya sadari, bibirnya tertarik untuk tersenyum kecil.

.
.

Suara riuh terdengar ketika motor sport Sean memasuki kawasan sekolah. Ditambah lagi, suara riuh itu semakin kencang ketika mereka melihat bahwa Sean membonceng perempuan dibelakangnya.

RASEAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang