Part 22 | Jangan Rebut Ikan Gue, Chandra!

275 52 0
                                    

.

.

Denish sibuk menggoyang-goyangkan wajannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
Denish sibuk menggoyang-goyangkan wajannya. Denish tidak takut sama api yang berkobar diatas wajannya. Membuktikan kalau keahlian memasaknya nggak perlu diraguin lagi.

Bukannya membantu Denish, Chandra hanya duduk terdiam berpangku tangan menunggu Denish selesai memasak. Sejak tadi ia meneguk air liurnya, menanti masakan Denish yang terlihat sangat menggoda. Ya, namanya juga Chandra.. Bisa apa sih dia? Lebih baik diam dari pada mengacak-acak masakan Denish dan membuatnya malah terasa hambar.

"Hasshhyyuu.." Freya bersin dengan kencang, terdengar sampai ke dapur.

"Dia masih demam? Apa karena idung dia peka sama bau masakan enak?" Celetuk Chandra.

"Adik kamu panggilin sana. Sebentar lagi mateng nih." Perintah Denish sambil mengaduk-aduk masakannya.

"Ngapain dipanggil? Orangnya udah duduk disebelah Chandra." Lirik Chandra pada Freya.
.
.

Siapa yang akan tahan mencium aroma masakan yang dibuat Denish? Tentu saja Freya langsung terbangun dan menuju dapur tanpa harus dibangunkan lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa yang akan tahan mencium aroma masakan yang dibuat Denish? Tentu saja Freya langsung terbangun dan menuju dapur tanpa harus dibangunkan lagi. Dia juga nggak pergi ke kamar mandi dulu untuk mencuci muka dan menggosok gigi. Dia tahu Chandra pasti sudah menanti di meja makan, bisa-bisa semua masakan Denish habis dilahapnya.

"Hooaamm.." Freya menguap sambil merentangkan tangannya.

"Ihhh.. Jorok banget sih, belum gosok gigi lo ya?" Tanya Chandra sambil menutup hidungnya.

"Eang kenapa sih? Masalah buat lo?" Cetus Freya.

Freya terkadang suka sebal melihat Chandra yang nggak pernah mencuci wajah dan menggosok giginya sebelum makan, kini ia malah melakukan hal yang sama. Semua ini karena masakan Denish, kalau nggak, Freya juga nggak akan seperti itu.

Denish mematikan kompornya, lalu menempatkan masakannya diatas piring. Saus merah merona dari ikan kakap asam manis, dan warna-warni sayur capcay memang mudah membuat lidah Freya tergoda.

Puuukk!! Puukkk!!

Garpu Freya dan Chandra saling beradu diatas piring berisi ikan kakap asam manis. Keduanya sama-sama nggak mau ngalah, seolah sedang menghadapi pertarungan yang sengit. Freya melotot menatap Chandra.

"Chan, ikan guee!!" Ketus Freya.

"Ikan gue!!" Sungut Chandra.

"Hey.. Hey.. Hey.." Sela Denish, "Kalian apa-apaan sih, ikan aja diributin. Nih, Abang masak banyak kok." Denish mengeluarkan dua piring lagi dengan menu yang sama.

Freya pun menarik garpunya dan langsung menancapkannya keatas ikan yang diberikan Denish. Dia memanyunkan bibirnya dan menatap Chandra sinis. Entah lah, setiap kali melihat wajahnya, selalu membuat Freya kesal.

Nggak kayak Abang nya yang lain, walaupun sibuk dengan pekerjaannya masing-masing tapi seenggaknya mereka masih punya rasa peduli untuk Freya. Sedangkan Chandra, dia adalah pembawa masalah bagi Freya.

"Mmm.. Masakan Bang Denish tuh bikin Fey nggak bisa ngomong. Bener-bener top deh." Puji Freya sambil mengacungkan jempolnya.

"Lah barusan lo ngomong, gimana sih." Celetuk Chandra.

"Nyamber mulu lo kayak bensin!" Jutek Freya, "Oh iya Bang, tumben Abang jam segini masih dirumah, nggak ke restoran?"

"Libur, besok anaknya Pak Bos mau nikah disitu, jadi restoran harus di dekor." Jelas Denish.

"Enak kali yah, nikah di restoran mewah bintang lima. Bisa makan yang enak-enak, apa lagi kalau punya bini yang cantik kayak Natasha Wilona. Hahaha.." Chandra mulai mengkhayal.

"Halu! Jomblo jangan mimpi deh." Ejek Freya.

"Ehh bocah, sekate-kate lu kalau ngomong ya!" Balas Chandra judes, "Gue tuh nggak jomblo, banyak cewek yang ngantri diluar sana buat jadi pacar gue. Cuma aja gue nggak mau, jual mahal dikit lah. Biar mereka pada penasaran sama gue." Elaknya dengan sombong.

"Sok ganteng lu!" Desis Freya.

Denish hanya bisa tertawa melihat tingkah Freya dan Chandra. Setiap hari ada aja yang membuat Freya dan Chandra bertengkar. Mereka memang sudah beranjak dewasa, tetapi keduanya selalu saja ribut seperti anak kecil. Nggak ada kata akur dalam kamus Freya dan Chandra. Kalau Bang Juna ada dirumah dan ngeliat kelakuan mereka, sudah pasti bakal keluar deh cermahnya dan nggak tahu kapan kelarnya.

*****

FREYA [Sudah Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang