FREYA [Sudah Dibukukan]

Part 06 | Hate You, Dara!

Hai.. Hai.. ketemu lagi sama author.. :):)

Kali ini aku akan update part baru yang bikin kalian kesel+greget sendiri ngebacanya, wkwk

Penasaran?? Yuk cus atuh lah, baca aja.. jangan lupa vote+commentnya ya:):)

.

.

.

Sandara Early, gadis cantik berwajah bule dan berhidung mancung ini adalah mantan kekasih Erlan. Dara merupakan anak dari Ketua Yayasan 'Jakarta International High School' (JIHS), tempat mereka bersekolah. Kecantikan Dara berbanding terbalik dengan sikapnya. Dia sangat angkuh dan arogan, Dara selalu mengatasnamakan kekuasaan ayahnya, dan bersikap semena-mena disekolah. Sejak putus dengan Erlan, Freya menjadi lebih dekat dengannya. Hal itu membuat Dara sangat membenci Freya.

Di salah satu sudut koridor sekolah, Freya tidak sengaja mendapati Dara sedang berbincang dengan Siska, sahabatnya. Mereka terlihat asyik membicarakan sesuatu yang menarik perhatian Freya. Freya juga mendengar Dara menyebut namanya. Freya mengendap-endap dan bersembunyi dibalik tembok yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri agar bisa mendengar percakapan itu lebih jelas.

"Waahh.. Hebat lo, Ra. Nggak nyangka gue kalau rencana lo bakal berhasil." Puji Siska sambil tertawa kecil.

"Ya iya lah, siapa dulu dong, Daraaa.. Gue nggak akan tinggal diam ngeliat cewek lain deket-deket sama Erlan." Desisnya dengan senyuman licik.

"Tapi Ra, lo kan udah lama putus sama dia. Kenapa sih lo masih ngarepin Erlan?"

"Haduuhh Siskaaa.. Lo tuh nggak pernah ngerti apa itu cinta, makanya sampai sekarang lo jomblo." Celetuk Dara sadis, "Gue cinta mati sama Erlan, sampai kapan pun gue nggak akan pernah terima kalau Erlan deket sama cewek selain gue. Kalau gue masih ngeliat Freya ngedeketin Erlan, jangankan nilai UAS, gue bisa kok nyuruh Bokap buat ngedepak dia dari sekolah ini!" Ujarnya dengan wajah judes.

"Hufftthh.." Freya melenguh kesal. Apa yang ia yakini selama ini ternyata benar, tidak mungkin nilai UAS Freya turun drastis dibandingkan dengan hasil ujian yang sebelumnya. Freya adalah murid yang berprestasi disekolahnya, ia adalah salah satu murid kebanggan JIHS.

Freya sudah tidak tahan mendengar ocehan Dara yang terus merendahkan dirinya. Mungkin Freya memang sudah biasa menerima perlakuan Dara yang selalu semena-mena terhadap dirinya, tapi kali ini perbuatan Dara sudah benar-benar diluar batas. Karena dirinya, ia diomeli oleh Bu Diana, ia juga penyebab Freya bertengkar dengan Juna.

Freya melangkahkan kakinya dan berdiri di hadapan Dara, "Sekarang lo senang? Lo puas udah menari-nari diatas penderitaan orang?" Cetusnya.

"Freyaaa.." Dara menatapnya gugup.

"Selama ini gue selalu tahan setiap kali lo ngerendahin gue, tapi kali ini lo udah bener-bener keterlaluan." Ungkapnya berkaca-kaca.

"Hhhh.. Gue ngelakuin ini biar lo tuh sadar, kalau hidup lo nggak bakal tenang selama lo masih deket sama Erlan!" Sinis Dara.

Freya melangkah lebih dekat, "Mungkin harusnya lo yang sadar, Erlan ninggalin lo karena keegoisan lo sendiri!" Jawabnya tak mau kalah, "Dan lo udah salah paham, gue sama Erlan nggak ada hubungan apa-apa. Gue seneng deket sama Erlan karena dia baik, dan gue anggap dia itu cuma teman, sama kayak Dion." Tegas Freya, "Jadi please, Dar.. Jangan buang-buang tenaga lo buat jatuhin harga diri gue di depan orang-orang, nggak ada gunanya." Sindir Freya untuk terakhir kalinya.

Jawaban Freya membuat Dara terbungkam. Ia sudah bermain api dengan orang yang salah. Freya itu bukan gadis lemah seperti yang ia pikirkan. Freya tidak pernah mengusik siapa pun, tapi dia juga nggak akan tinggal diam kalau ada orang yang ikut campur dengan kehidupannya.

Saat Freya berbalik badan, ia terkejut begitu melihat Erlan. Tanpa sepengetahuan Freya, Erlan sudah lama berdiri dibelakangnya dan mendengar semua percakapan antara Freya dan Dara. Hati Erlan teriris mendengar pernyataan Freya. Erlan hanya berdiri menatap Freya tanpa mengatakan apapun. Freya membalas tatapannya dengan sinis dan berlalu pergi.

Sementara itu, Dara tersenyum lebar. Ia sangat senang karena secara tidak terduga Freya mengungkapkan sesuatu yang membuat Erlan terdiam kaku. Baru kali ini Dara melihat sebuah pertunjukkan yang sangat mengasyikan baginya.

Dara sangat membenci Freya karena selalu bersama dengan Erlan. Dia tidak suka melihat sikap Erlan yang selalu perhatian terhadap Freya, bahkan melebihi perhatiannya pada Dara saat mereka masih berpacaran. Dara tidak bisa menerima kenyataan kalau dia sudah putus dengan Erlan. Padahal hubungan mereka berakhir karena kesalahan yang dibuatnya sendiri.

Erlan sering melihat Dara bermesraan dengan laki-laki lain, bukan hanya sekali. Itu pun dengan orang yang berbeda-beda. Erlan muak dengan sikap Dara yang selalu menyangkal perbuatan buruknya. Maka dari itu Erlan merasa geram ketika melihat Freya bermesraan dengan seorang laki-laki. Erlan benci dengan gadis yang memanfaatkan kecantikan wajahnya demi memikat banyak lelaki seperti yang dilakukan Dara. Dan kini Erlan menyesal karena telah salah paham dengan Freya. Erlan yakin kalau Freya adalah gadis yang jauh berbeda sifatnya dengan Dara.

Akan tetapi setelah mendengarkan semua yang dikatakan Freya barusan, Erlan mulai ragu dengan hatinya. Entah ini kesalahan Freya yang tidak bisa melihat isi hati Erlan, atau memang Erlan yang terlalu berharap pada Freya. Apakah mengharapkan dirinya merupakan suatu kesalahan? Apakah jawaban dari setiap harapan itu akan selalu menyakitkan speerti ini?

*****

.

.

.

Waahh ketahuan deh sekarang, siapa dalang dibalik masalah Freya..

Kurang ajar banget ya si Dara, wkwk..

Pantengin terus ya ceritaku,, bakal banyak scene yang lebih seru lagi deh pokoknya:):)

Makasih buat yang udah baca, dan udah menghargai kerja keras author dengan kasih vote+comment:):)