chapter 1

4.8K 668 230
                                    

[name] lelah. Sedari tadi teman-teman sekelasnya tidak berhenti membicarakan tentang bali. Kau tidak tinggal di bali kau juga tidak pernah ke bali.

Hingga ada perempuan dari kelas lain menuju kelasmu. Saat ia masuk ke kelas teman sekelas perempuan mu langsung menatapnya tidak suka. Kau bingung, mereka kenapa?

Perempuan tinggi itu, yang terlihat seperti laki-laki menghampirimu. Sifatnya ceria. Lantas mengapa yang lain tidak menyukainya?

"Hai! Aku Iwatana Hanae." Sapanya. Kau mengangguk. untuk anak perempuan jepang dia terlihat sangat tinggi. Kira-kira 170cm keatas.

"Hai," kau membalas sapaannya.

"Aku [Full Name]. Kau dapat memanggilku [Name]." Lanjutmu memperkenalkan diri. Orang bernama Hanae itu mengangguk-angguk. Dia menghampirimu karena tertarik denganmu. Dia benar-benar gadis periang.

"Bagaimana jika ikuti aku! Aku akan memperkenalkanmu kepada teman-teman ku." Katanya. Seketika, setelah Hanae berkata begitu. Ada murid perempuan yang memukul meja cukup kencang. Ia menatap Hanae emosi.

"Hah!? Kenapa kau mengajaknya dengan mudah sementara kami selalu ditolak!?" Kau terkagum. Iya, kagum. Soalnya kamu cukup suka melihat orang bertengkar.

'ayo, ayo bertengkar.' batinmu.

"Sudah jelas kan? Karena kalian fans fanatik tidak tahu diri." Kata Hanae. Kau jadi merinding. Fans fanatik katanya?

Saat perempuan itu ingin membalas perkataan Hanae. Hanae sudah duluan menarik tanganmu keluar kelas. Ah, kau yakin. Habis ini kau akan dihabisi oleh fans entah fans siapa. Kau masih belum tahu.

"Atsumu! Osamu!" Panggilnya ke seseorang. Kau yang sedari tadi menatap Hanae, langsung menatap dua lelaki itu. Mereka kembar.

"Ah, hanae." Kata pria berambut abu-abu dengan rendah.

"He!? Kau membawa siapa!?" Teriak sang rambut kuning. Kenapa dia begitu kaget? Ah, jangan pikirkan itu. Lihat wajah mereka. Tampan. Dalam sekali lihat kau langsung tau kalau mereka tampan. Tanpa diberitahu pun kau tahu mereka tampan.

"Teman baru! Namanya [Full Name]." Kata Hanae. Kau langsung berhenti menatap wajah good looking mereka saat Hanae menyebut namamu.

"[Name] ini Atsumu dan ini Osamu. Mereka kembar."

"Ah, hai." Dia langsung memanggilmu dengan nama depan? Biasanya orang Jepang tidak langsung memanggil dengan nama depan. Tapi, yasudahlah. Di Indonesia juga begitu bahkan lebih parah.

"Wah... Hanae membawa perempuan secantik." Kau melotot. Tidak percaya apa yang barusan kamu dengar. Kamu tidak sedang mendengar ASMR kan? Kau bahkan tidak sedang memakai headset.

"Ah, Suna!! Hey! Perkenalkan teman baruku."

'kita temanan?'

Andai mulut [Name] suka asal berbicara mungkin [Name] akan mengatakan hal itu. Ah, jadi kita teman ya. Astaga, apa aku kebanyakan menghidar dari sosialisasi hingga begini? Pikir [Name].

Wanita bernama Hanae itu tiba-tiba menggandeng tangan [Name]. Kali ini mereka berjalan ke arah lelaki yang Hanae panggil Suna. Dua cogan itu, Atsumu, Osamu juga mengikuti mereka.

"Dia [Full Name]! [Name] perkenalkan ini Suna Rintarou." Katanya. Wah, dia benar-benar cerewet dan ceria, pikir [Name].

"Yoroshiku, Suna-san"

"Kamu anak baru yang dari luar negri?" Tanyanya tiba-tiba.

'He? Bagaimana dia bisa tahu?' Pikirmu kebingungan

"Bagaimana kau tahu?" tanya [Name]. Suna menatapku datar. Dia menatapku datar sedari tadi. Wajahnya memang datar ya?

"Banyak perempuan yang menggosipimu." Jawabnya. [Name] jadi berpikir, jangan-jangan Suna Suka bergosip? Bahkan jika ia salah sendiri ia akan digopi? Lalu nanti ia akan dikucilkan!?

Ah, tidak, tidak. [Name] tidak mau itu terjadi. Tapi masa harus menjauhinya? Kan lumayan dapat teman. Apalagi [Name] mendapatkan teman yang tampan.

"Nee, Nee, [Name]." Panggil Atsumu. [Name] yang dipanggil langsung sadar dari lamunan anehmu itu. [Name] menatap wajah Atsumu. Karena ini pertama kalinya ia menatap lelaki tampan secara langsung rasanya ingin berteriak saja tapi tentu saja ia tahan.

"Ya?" Balas [Name]. Atsumu menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia juga menatap [Name] malu-malu. [Name] yang melihat itu menatap Atsumu bingung. Sementara Osamu berpikir jika Atsumu sedang gila hingga berekspresi begitu.

"Nanti pulang sekolah mau ke gym? Untuk liat aku latihan." Setelah Atsumu berkata begitu, Osamu sudah mengatakan kata 'jijik' di dalam hatinya untuk Atsumu seorang. Anggap saja panggilan tersayang untuk sang kembaran.

"Boleh?" Tanya [Name]. Tentu saja ia heran. Mereka belum bertemu selama 1 hari penuh. Namun Atsumu sudah mengajaknya begitu seperti sedang menaksirnya. Walau kenyatannya memang Atsumu sedang menaksir [Name].

Tapi, [Name] sadar diri. Ia tak begitu cantik. Sifatnya juga [Name] sendiri anggap aneh. Bisa-bisanya ia mengajak [Name] yang abnormal apalagi naksir sama [Name].

"Tentu saja boleh-! Apa yang tidak boleh untuk manisku ini?" Seketika kaki Atsumu diinjak oleh Osamu. Atsumu langsung teriak kesakitan. Ia menatap Osamu kesal.

"Apa yang kau lakukan, Samu!?" Teriaknya.

"Menjijikan, jangan berkata seperti itu lagi dihadapannya," Kata Osamu sambil menatap Atsumu dengan rasa jijik.

"Apa-apaan 'manisku' itu!?" Teriak Osamu. [Name] mulai panik. Ia merasa mereka akan bertengkar. Padahal saat Hanae akan bertengkar dengan gadis random di kelasnya ia terlihat menikmatinya.

Tapi sekarang ia justru panik. Hanae yang sadar [Name] sedang panik. Ia langsung merangkul nya.

"Biarkan saja. Mereka sudah biasa bertengkar. Yang bisa memisahkan mereka hanya Kita-san." Kata Hanae. Tapi tetap saja. [Name] merasa mereka akan bertengkar hebat.

"Tapi--"

"Tsumu! Tidak kah kau liat? Dia ketakutan gara-gara kau!"

'apa? Aku tidak ketakutan.' Katamu dalam hati saat mendengar kalimat dari Osamu. Suna yang melihat mereka, sedang merekam mereka. [Name] baru melihat itu. Kenapa dia tidak melerainya?

"Hah!? Itu kan gara KAU, osamu!!" Balas Atsumu. Lalu Osamu mendorong Atsumu hingga terjatuh.

'wah, mengerikan.' Batin [Name]. Padahal [Name] sering bertengkar seperti itu dengan saudaranya.

"Apa-apaan kau ini!!" Teriak Atsumu. Atsumu langsung berdiri lalu mendorong Osamu. Osamu terdorong hingga menabrak tembok. Atsumu mendekati Osamu, ia menarik kerah nya.

"Nee, hanaeee! Mereka tidak apa dibiarkan begitu!? Suna-san juga kenapa malah merekam!" Teriak [Name] panik.

"Karena seru." Jawab mereka secara bersamaan. Apa-apaan mereka. Jika mereka bertengkar lalu wajah tampan mereka luntur bagaimana!? Ah, kenapa juga [Name] harus jadi stress gara-gara mereka bertengkar?

"Osamu, Atsumu." [Name] yang mendengar suara dingin tersebut langsung merinding. Dia memutar kepalanya untuk melihat siapa orang tersebut. Ah, ternyata suara lelaki yang mengantarmu ke ruang kepala sekolah.

Setelah mendengar suara orang tersebut pula, Osamu dan Atsumu langsung berhenti bertengkar.

"K-Kita-san!?" Teriak mereka ketakutan secara bersamaan. Kau melihat wajah Hanae dan Suna terlihat menegang. Kau sekali lagi terheran, apa orang tersebut menyeramkan?

Yah, suaranya memang terdengar dingin. Namun apa sifatnya kasar hingga mereka sebegitu takut nya?

"Ah, kau perempuan tadi."

__________________________

Author note:

Yo! Karena aku bingung mau nambahin siapa lagi jadi aku nambahin temenku hanae!!

Akunnya Iwatana_Hanae

Aku juga pengen nambahin ocku tapi bingung mau nambahin siapa. Akhirnya aku tanbahin hanae deh aku juga udah minta izin ama orangnya.

Aku juga kalau nambahin namaku kan aneh. Soalnya aku sering baca [Name] sebagai namaku. Masa "xavelyn bertemu xavelyn" kan Aneeeh.

Yosh-! Semoga kalian suka cerita buatanku

Pencet vote ama kasih komentar biar aku tambah semangat ya~

Inarizaki School [Inarizaki Team X Reader] (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang