Chapter 3

3.2K 512 123
                                    

WARNING!!
-Bahasa Kasar
-Adegan kekerasan

_________________________

Bel sekolah berbunyi pertanda kelas telah berakhir. [Name] mengemasi baramg-barangnya. Ia akan menuju gym seperti perkataannya. Namun, Saat akan keluar kelas. Didepan pintu ada perempuan yang tinggi nya tak beda jauh dengan [Name] menghalangi jalannya.

"Bisa permisi sebentar? aku ingin lewat." Kata [Name] dengan sopan.

"Dih, sok kecantikan banget sih." Balas perempuan itu. [Name] mengerutkan keningnya. Ada masalah apa sih? lagi PMS? pikir [Name].

"Tuli? Jauhin Atsumu-sama!!" Ah, sekarang [Name] paham. dia salah satu fans dari Atsumu. wah, padahal baru sebentar sudah dilabrak begini.

"Kenapa?"

"ban*gsat. Oh, kamu orang luar ya makanya tidak paham bahasa kita? dongo." Sabar, Sabar. Orang sabar disayang cogan, batin [Name]. [Name] menghela nafasnya.

"Emang. Apalagi matematika. Ajarin dong." Balas [Name]. Kalau sang lawan bicara udah main fisik, balas main fisik saja. perempuan itu mulai dorong [Name] hingga [Name] mundur beberapa langkah. Dia sangat kesal dengan jawaban [Name].

"Minta dikeroyok?" Katanya lalu memjambak rambut [Name]. [Name] meringis.

'Masa di indonesia nolep sama dibully disini dibully juga. gak banget.' Batin [Name]. Karena hanya ada berdua di kelas, [Name] santai saja. Rasanya tidak menakutkan dibanding sendiri dan sang tukang bullynya ada banyak.

Tiba-tiba datang 2 orang perempuan. Yang satu bawa pukulan baseball yang satu membawa gunting. [Name] curiga. Jangan-Jangan ia dibully?

"Hah? Siapa yang suka dibully?" Balas [Name].

"Kalau orangnya gob*lok kayak kamu, harus dikasih kekerasan." Balasnya. Rambut [Name] ditarik hingga menabrak laci yang ada dikelas. [Name] meringis.

"Apa-apaan anjing." Balas [Name], dengan menggunakan nama anjing di bahasa indonesia. [Name] mencengkram lengan sang pembully yang menjambaknya. Sebut saja Runa.

[Name] mencengkram lengan Runa. ia juga menggunakan kuku-kukunya yang agak panjang untuk melukai lengannya. Karena kesakitan, Runa melepas sambil berteriak kesakitan.

"Heh!!" Teriak orang yang memegang pukulan baseball. Ia ingin memukul [Name] dengan itu, Tapi [Name] langsung menahannya dengan kedua lengannya.

"Sopan kah begitu?" Balas [Name]. Ia langsung menarik Pukulan Baseballnya lalu membuangnya keluar dari jendela. Bodoh memang, bukannya dipakai justru dibuang.

"Kalau mau bully orang yang bener dong. Jangan pake keroyokokan. Punya otak gak sih?"

"Si anjing-!" Runa langsung merampas gunting dari tangan temannya, Ia langsung mengarahkannya ke [Name]. Tapi [Name] langsung menghindar.

"Aku bilang yang bener anak ngen--" Kata [Name] lalu melempar tasnya ke wajah Runa. dan tepat sasaran. Saat temannya ingin membalas, sebut saja Yui. Yui Langsung dilempar sepatu oleh [Name].

"Eh, jangan main kasar. Bisa dibicarakan baik-baik sekarang." Sekarang nyali [Name] menciut.

"Tidak!! Orang sepertimu harus diberi balasan!!" Balas Runa. Orang ketiga, sebut saja Rika ia juga ingin membalas. Namun secara tiba-tiba Yui ada dibelakang [Name] dan menendang punggungnya hingga jatuh. [Name] tergeletak di lantai kelas.

Runa langsung menginjak badan [Name]. Sekarang mood [Name] benar-benar turun. Ketika moodnya turun ia tak takut dengan siapa saja. [Name] yang tadinya berposisi tengkurap, membalikan badannya dan menarik tangan Runa.

Sekarang keadaan Runa berada dibawah [Name]. "Anak setan!" Teriak [Name] dengan bahasa indonesia. Tidak pakai bahasa asal, toxic tidak seru. Setelah mengatakan itu [Name] Menjatuhkan kepalanya ke kening Runa hingga ia berteriak kesakitan.

[Name] bangkit. menginjaki Runa. "Beraninya keroyokokan." Kata [Name]. Yui yang kesal dengan [Name] ingin membalas. Ia akan memukul [Name] dengan keras, namun [Name] lebih dulu menghindar. [Name] langsung menarik kain baju Yui ke tembok dengan keras.

"Lepasin!!" Katanya. [Name] merasa ia jadi seme yang ngekabedonin uke. tapi kenyataannya mereka sedang bertengkar.

"Apa? pas bagian gini--"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"WOI!! APA-APAAN GARA-GARA MASALAH BIASA KAMU LABRAK ANAK BARU!!!" Teriakan itu membuat [Name] tersadar. Iya, daritadi [Name] hanya halu. [Name] punya kebiasaan kalau kesal dengan orang ngehalu ngebuat orang yang lagi dikesal ini dikasarin [Name].

[Name] juga bukan orang yang kuat hingga bisa sekuat di haluannya. Ia juga bukan orang pemberani. Jadi halu aja.

"Hah!? Kamu fansnya Atsumu kan? Kalau gitu ngapain mihak dia!?" Teriak Runa. Merasa tidak adil karena ada yang memihak [Name]. [Name] yang menyaksikan mereka bertengkar hanya diam.

"Kamu juga mau main keroyok kan!? Aku panggil guru!"

"ha! Kayak guru bakal peduli."

"Iya sih. Tapi apa-apaan!! Jangan main labrak gitu!" Runa kesal. Ia mulai mendorong orang yang membela [Name].

"Kenapa? Lo bakal ngapain?"

"Aku aduin ke Atsumu-san." Ancam nya. Runa mendecih lalu pergi.

'Loh kok gini?' Batin [Name]. Bukannya bersyukur malah gini.

"Anu... Makasih uh..." Balas [Name].

"Sama-sama! ah, kamu lupa? Aku evelyn, dari luar juga. Kita sekelas." Jelas nya. [Name] mengangguk sambil membulatkan bibirnya. Hingga ia ingat ia harus ke gym.

"Ah! Evelyn maaf! Tapi aku duluan ya! Makasih atas bantuannya." Kata [Name] lalu pergi. [Name] setengah berlari menuju gym. Hingga ia akan terjatuh tapi karena kebetulan ada orang di hadapannya. Ia memegang baju lelaki tersebut, menahan badannya yang akan jatuh.

"A-ah maaf!" Kata [Name] saat sadar. Ia mengadahkan badannya menatap siapa lelaki tersebut. Ternyata Atsumu.

"Atsumu-san!"

"Panggil saja Atsumu, hehe." Balasnya. [Name] mengangguk.

"Baiklah, Atsumu."

"Kau beneran datang kesini ya. Kalau begitu ayo!" Atsumu dan [Name] mulai masuk ke gym. Atsumh tidak sadar jika nantinya ia akan membawa dirinya dan [Name] dalam bencana.

__________________

author note:

pendek dulu hshshshshsh

Sama nanti chap berikutnya bakal serius kok aku cuma mau ada adegan labrak2 dulu walau berakhir gaje gini🤏

jangan lupa vote ama komen ya

nanti mau adegan ngeuwu ama siapa nich

Inarizaki School [Inarizaki Team X Reader] (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang