chapter 4

3.2K 523 174
                                    

"[Name]! Lihat nanti! Aku nanti akan memperlihatkanmu kehebatanku!!" Teriak Atsumu dengan lantang. Padahal kau berada di sampingnya. Atsumu sangat bersemangat hingga mengeluarkan suara yang keras.

"Iya, iya. Nanti akan aku lihat." Katamu. Osamu yang melihat [Name] datang bersama Atsumu menghampiri [Name]. Tidak rela Atsumu mencuri start duluan.

"[Name]-san, Tsumu maksa kamu kesini ya?" Tanya Osamu.

"HAH!? APA MAKSUDMU,SAMU!??" Teriak Atsumu. Tidak rela dituduh seperti itu. Suna yang merasakan kembaran Miya akan bertengkar, ia bersiap-siap dengan ponselnya. Ingin merekam adegan kembaran Miya bertengkar.

"Haa? Emang aku salah?" Balas Samu.

"Osamu-san, kan tadi Atsumu mengajakku ke gym dan aku menerima tawarannya. Jadi dia tidak memaksaku." Jelasmu. Kalau mereka bertengkar lagi kau jadi merasa cape melihatnya.

"Nah! Dengan itu!" Osamu justru mengabaikan Atsumu. Atsumu kesal. Rasanya ingin membuang kembarannya itu saja. Begitu juga Osamu yang ingin sekali membuang Atsumu.

Tak lama datang Hanae bersama Kita. Kita menatap [Name]. Sekali lagi entah mengapa [Name] merasa seperti ada aura dingin yang membuat bulu kuduknya berdiri.

"Kenapa [Last name]-san disini?"

"Apa?" Tanya balik [Name]. Kita masih menatap [Name] datar. Jika [Name] lihat-lihat tatapan Kita jadi menyeramkan.

"Apa aku harus mengulangi perkataanku?" Balas Kita. [Name] merinding. Ia jadi merasa sedang berhadapan dengan ibunya setelah melakukan kesalahan besar.

"Emm... Atsumu-san mengajakku." Balasmu. Perkataanmu tidak salah. Tapi kau ada minat lain mengatakannya. [Name] ingin mata seram Kita menatapa ke Atsumu.

Atsumu yang tiba-tiba dipanggil [Name] begitu jadi merinding. Ia tak memikirkan jika Kita akan marah. Atsumu menatap Kita takut-takut. Sementara Kita menatap Atsumu dengan datar hingga membuat siapapun diruangan itu merinding.

"Kenapa mengajak [Last Name]-san disini?" Tanya Kita. Atsumu berkeringat dingin. Tidak mungkin ia mengatakan jika ia mengajak [Name] hanya untuk memamerkan kehebatannya. Yang ada justru ia akan dimarahi habis-habisan oleh Kita.

"Em... I-Itu..."

"Kau ingin memamerkan kehebatanmu?" Rasanya jantung Atsumu akan copot akan itu juga. Osamu yang menantikan Atsumu akan dimarahi habis-habisan diam-diam ia senang dalam hati. Sementara Suna siap-siap menjadikan Atsumu bahan gosipan lambe turah.

"Ah-! Tidak!" Elak Atsumu. Ia memikirkan alasan lain.

"Kita-san, sebenernya yang Kita-san ucapkan benar." Balas Osamu. Atsumu menatap sinis Osamu. Kesal, bisa-bisanya mulut kembarannya mengatakan hal yang sebenernya.

"Apa itu benar, Atsumu, [Last name]-san?"

'Ya toiba, salah apa aku sampe dapet kesialan begini?' Batin [Name]. [Name] punya firasat jika ia mengatakan hal yang sebenarnya ia akan diusir dan Atsumu akan dihukum. [Name] tidak mau hal itu terjadi. Ia masih ingin melihat wajah tampan laki-laki di sekolah ini!

"Ah! [Name] aku ajak tadi karena dia mau jadi manejer!" Kata Atsumu. Kita menatap Atsumu curiga. Hingga ia menatap [Name].

"Apa itu benar, [Last Name]-san?" Tanya Kita. Rasanya [Name] seperti ada di persidangan. Dan penjahatnya adalah dirinya dan Atsumu.

Osamu, Suna, dan Hanae yang mengetahui hal yang sebenarnya hanya diam. Mereka tahu jika sebenernya Atsumu hanya ingin memamerkan kehebatannya pada [Name].

Bola mata [Name] melirik Atsumu. Ia kesal, sungguh. [Name] sama sekali tidak tahu apa-apa tentang olahraga. Ditambah lagi olahraga adalah pelajaran yang paling dibenci [Name]. Menonton olahraga aja [Name] ogah-ogahan apalagi memprlajarinya.

Inarizaki School [Inarizaki Team X Reader] (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang