『35: Waiting for you』

37 7 0
                                    

start⇩

"Jahat banget lo, Gev, nikah gak bilang-bilang."

"Hah? Siapa yang nikah?"

"Lo lah, sama siapa tadi katanya, Yera?"

Gevan tertawa keras, membuat Adis yang tengah pura-pura kesal untuk menutupi kekecewaannya itu jadi kebingungan sendiri.

"Lo kata siapa astagaa, ngakak banget."

"Barusan kata Karina, tetangga lo."

"Oh yang tadi itu tetangga gue? Kok gue baru tau?"

"Ya lo-nya keasikan pacaran sama istri lo sih."

"Heh cukup... gue capek ketawa terus."

"Apa siiih kenapa ketawaa?" Sekarang Adis benar-benar kebingungan.

"Yera bukan cewek gue, apalagi istri, lo ngada-ngada banget, Dis," katanya sambil menahan diri untuk tidak tertawa lagi.

"Ya terus siapa? Mana tinggal bareng."

"Dia sepupu gue, dan gue juga tinggal disana bertiga sama ayahnya Yera."

"Hah?" tanyanya dengan wajah polos, Gevan jadi gemas melihatnya.

"Gue masih kuliah, masih jadi beban orang tua, ya kali udah maen nikahin anak orang aja."

"Bentar, Gev, otak gue masih nge-lag."

"Ish, lucu banget sih adeknya Angga," katanya seraya mencubit pipi Adis gemas

"Ih lepas, sakit tauu. Setengah taun ini lo kemana aja?"

"Ada kok, gue ganti no WhatsApp dan udah lama gak aktif di Instagram"

"Terus kenapa gak chat gue?! Seenggaknya kabarin ke temen lo deh Kak Angga, bahkan dia aja udah hampir pasrah lo bakal ghostingin gue."

"Sengaja, biar lo kangen."

"Gak lucu banget sumpah minta ditelen hidup-hidup."

"Jangan dong, kalo lo telen gue tar siapa yang jadi suami lo?"

"Dih apaan banget, lo gak kerasukan kan? Pulang aja yuk, bentar lagi maghrib, tar gue suruh orang yang ada di rumah lo buat bawa lo ke tempat ruqyah-an."

°°°

Adis melepas heels-nya. Berjam-jam menggunakan sepatu semacam ini sangatlah tidak nyaman, ditambah lagi dengan make up tebal yang dari pagi-pagi buta sudah menempel diwajahnya.

"Alhamdulillah lancar ya wisudaannya, dua anak ayah sekarang udah dewasa, udah bisa cari uang sendiri, udah bisa ngasih waktu ayah sama ibu buat istirahat."

"Kak Angga aja yang kerja, Adis mau drakoran aja."

"Heh! Dikira drakoran bisa bikin lo tiba-tiba dilamar Song Joong Ki terus lo mendadak kaya dan menaikkan ekonomi keluarga gitu?" sahut Angga yang tak terima dengan perkataan adiknya itu.

"Ya elah canda. Na, suami lo kok sensi banget sih? Lama-lama gue giveaway-in juga nih."

Diana tertawa melihat kegaduhan kakak beradik itu, meskipun mereka sudah dewasa, mereka tetap terlihat kekanakan jika sedang bersama, mungkin moment seperti ini yang nantinya akan dirindukan ketika semuanya sudah punya kehidupan masing-masing.

Adis(Completed✓)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن