Chap 1 selamat tinggal umma

74 20 0
                                    

Jangan lupa vote , comment and follow .
Selamat membaca

***

"Assalamualaikum umma . Fey pulang." Teriak Fey dari luar rumahnya sambil berlari masuk .

"Waalaikumsalam... kok teriak teriak ajah bocah satu ini." Di katai seperti itu oleh kak Gita membuat Fey hanya meringis . Fey berangsur menyalami kakek , om Sigit dan kan Gita yang berada di ruang tamu menemani Lambang bermain .

"Lupa kak , Fey kira ada di hutan . Hehehe." Jawaban Fey sangat mengundang tonyoran dari kak Gita .
Btw, kak Gita adalah istri dari Om Sigit yah.

"Ye.. dasar kamu tuh yah..." kakek dan om Sigit pun ikut tertawa .

"Umma mana kek ?."

"Biasa , lagi bikin kue di dapur . Kamu kalo mau bantu umma mu harus ganti baju dulu loh nak..." ucap kakek memperingatkan .

Pasalnya selama 2 bulan sejak umma memutuskan cerai dengan Buya dan berwirausaha Fey suka sekali membantunya, bahkan terkadang selepas pulang sekolah tanpa mengganti pakaiannya . Hal itu selalu menjadi perdebatan dia dan ummanya . Benar benar keras kepala .

Usai mengganti pakaian Fey berniat menuju dapur . Saat di ruang makan Fey melihat banyak toples kue kering dengan bermacam macam jenis . Ada juga yang baru selesai di oven dan mungkin umma belum sempat mengemasinya . Dia mendekati kue kue itu untuk mencium baunya . Uuh... Fey sangat suka kue kue buatan umma . Memang selama 2 bulan ini umma sudah mulai merintis usaha kue kering dan roti . Tetapi hanya saat orang orang memesan roti ia akan membuatkannya . Karna kepiawaian umma membuat kue , hanya dalam waktu sesingkat itu beliau sudah mendapatkan banyak pelanggan . Setiap hari tak pernah absen dia selalu memasak kue pesanan orang .

Fey melanjutkan langkahnya menghampiri umma di dapur , ia berencana akan mengagetkan umma dengan memeluk dari belakang . Tapi langkah awal dia harus berjalan sangat pelan dan mengendap seperti bandit makanan .

Saat tiba di dapur , alangkah terkejutnya Fey yang menemukan umma telah pingsan . Ia pun segera berlari menghampiri umma .

"Umma... umma bangun..." Fey mengangkat kepala umma di pahanya sambil menepuk nepuk pipinya .

"Kakek... Om Sigit... Kak Gita..." teriakan Fey mengundang semua keluarganya .

"Ada ap... mbak , mbak kenapa ?" Ucapan om Sigit terputus lalu berusaha menyelamatkan kakaknya . Ia segera membawa kakaknya menuju kamar .

"Kak Gita... umma kenapa itu ?." Tanya Fey saat kak Gita menghampiri dan memeluknya . Fey sangat terlihat masih syok .

"Kayaknya umma mu kecapekan Fey." Mereka berdua ikut memasuki kamar .

"Bapak mau pinjam mobil pak RW dulu yah , kita bawa Nafik ke Rumah Sakit aja." Putus kakek karna umma tidak terbangun juga .

"Gita , titip Fey sama Lambang di rumah ya." Ucap om Sigit membuat kak Gita mengangguk , tapi Fey segera menggeleng .

"Enggak , Fey mau ikut umma." Semua tau Fey adalah orang yang keras kepala , mereka pun mengizinkan Fey ikut .

***

Tiba di Rumah Sakit umma langsung di larikan ke ruang UGD. Fey sangat khawatir dengan keadaan umma . Setelah beberapa lama , dokter akhirnya keluar .

"Bagaimana keadaan kakak saya dok ?." Tanya om Sigit .

"Mohon maaf , kakak anda sedang kritis dan akan segera kami rujuk ke ICU. Bisa kita di ruangan saya saja ?."

"Fey tunggu di sini dulu yah jagain ummanya." Ucap kakek pada Fey tapi segera di tolaknya .

Never Fade Again (On Going) Where stories live. Discover now