Chap 2 Kenyataan

7 4 0
                                    

Gadis itu tersentak dalam tidurnya, selalu begitu. Mimpi itu seakan selalu menghantuinya, bahkan rasa bencinya pada sosok Dia semakin hari semakin bertambah.

Masih dengan posisi terduduk lesu di atas tempat tidur, separuh badannya tenggelam dalam selimut.

"Astaga, mimpi itu lagi." Ia menyugar rambutnya frustasi, matanya menyusuri kamar kost yang nampak kecil dan sunyi. Pandangan matanya tertuju pada foto keluarga yang ia letakkan di atas nakas.

"Kenapa selalu kejadian itu yang hadir di mimpi Fey ? Gabisa apa umma hadir aja gitu di mimpi Fey tanpa ingetin kejadian itu. Ck." Ucapnya dengan kesal.

6 tahun sudah dirinya berpisah dengan sang umma, adiknya dan semua keluarganya. Apakah ia pernah mengangisi hal itu ? No. Setelah kepergian umma, tak pernah sekalipun ia mengeluarkan air mata barang setetes.

Kenapa ? Karna ia ingat seseorang pernah berkata "Jangan pernah nangis, kalo nggak ada abang yang usapin air matanya, paham??"

Well.. Mengingat itu, Fey jadi amat rindu dengan dia.

Tak ingin larut dalam memory kelamnya, Fey pun bergegas membersihkan diri hendak pergi sekolah.

Di depan gerbang, lagi lagi ia menghembuskan nafasnya. Hatinya berdenyut setiap kali melihat teman teman diantar jemput oleh orang tuanya, bahkan dirinya lupa bagaimana rasanya.

"Fiskaaaa.." Teriakan heboh dan pelukan membuat Fey tersenyum.

Oke kita panggil dia Fiska

"Kangen banget, udah sebulan loh kita nggak main bareng lagi." Ucap temannya cemberut. Dia adalah Yashinta, teman dekat Fiska yang paling konyol.

Plak

Tamparan itu terasa panas di dahi Yash, membuat Yash menatap sengit pada Yuli.

"Sirik banget sih Yul, apa aku duluan hari ini yang peluk Fiska." Ucapnya sengit.

"Alay, kita tuh tiap hari ketemu, iya kan ka ??" Ucap Yuli merangkul bahu Fiska sambil mendorong Yash menjauh dari Fiska. Fiska hanya geleng geleng melihat kedua temannya.

Bagi Fiska Yash dan Yuli adalah sahabat terbaiknya. Mereka dipertemukan 4 tahun lalu Panti Asuhan. Yah... Fiska pernah tinggal di panti asuhan, namun sudah 1 bulan ia memutuskan tinggal di kost.

Flashback on

"Fiska..." panggil Yashinta dengan heboh menghampiri Fiska yang sedang berbincang dengan Yuli dan kak Hani . Fiska pun menoleh menunggu apa yang akan disampaikan oleh sahabatnya itu .

"Tau nggak , nanti malem di TV ada film Semoga Bunda Disayang Allah tau." Ucap Yashinta dengan heboh hingga membuat 3 orang di depannya menjadi riang .

"Serius ?." Tanya Yuli .

"Dalam rangka apa deh ? Suka banget sama film itu gak bosen." Ucap Fiska .

"He ayo nonton deh nanti , jam berapa sih ?." Tanya Hani yang juga antusias .

"Kan lagi menyambut Natal jadi banyak acara TV yang tayangin film keren . Ntar jam 8 barengan aja ke ruang TV." Memang ruang TV berada terpisah dengan kamar mereka .

"Pasti bakalan rame nanti , untung aku punya persediaan keripik kentang yang kemaren kita beli ya." Fiska sangat bersemangat ,ia memang selalu punya persediaan kripik kentang . Entah itu beli atau membuat sendiri karna baginya selain coklat , kripik kentang juga bisa mengembalikan moodnya yang anjlok .

"Nggak akan rame . Kan nanti banyak yang bakal ikut kita , ya nggak Fel ?." Ucap Bella yang berada di sisi terlain ruangan bersama teman teman yang lain . Felia pun bergumam mengiyakan .

Never Fade Again (On Going) Where stories live. Discover now