Chap 3 Masih di Flashback

43 7 0
                                    

Jangan lupa Vote , koment and Follow .
Semoga suka dengan cerita absurd aku 😂

***

"Kak Hani , Yash , Yuli kalian nggak perlu khawatir . Aku bakal baik baik aja . Untuk sementara ini aku bakal cari kost aja." Ucap Fiska seraya memangku Basyirah , bocah 3 tahun itu seakan takut ditinggal Fiska sehingga dia terus menempel erat pada Fiska . Bagaimanapun Fiska juga sangat memperhatikan dia .

"Fiska , aku saranin kamu ke ibu Aini dulu , nanti biar dia bantu carikan kost buat kamu." Ucap Hani , ibu Aini itu tetangga yang membantu mengurus Basyirah dan adik adik kecil lainnya saat ditinggal sekolah .

"Apa nggak nyusahin dia ya kak?." Fiska merasa segan kalau harus menumpang begitu .

"Kakak udah bilang sama bu Aini , dia nggak keberatan . Ini udah sore Ka , kamu nggak akan mungkin bisa nemuin kost cepat ." Fiska pun mengangguk . Usai dari pak Faisal tadi , Hani memang menghubungi bu Aini untuk menitipkan Fiska karna hari sudah sore akan sulit menemukan kost dengan cepat .

"Makasih ya kalian banyak bantu Fiska selama disini." Ucap Fiska terharu.

"Ini anak emang gatau diri banget ya . Kamu nggak punya kaca ? Selama ini kamu yang selalu bantu kita." Ucap Yashinta blak blakan membuat Fiska tertawa .

"Kamu pasti bisa sayang , Fiska yang kakak kenal itu nggak pernah putus asa . Pokoknya gaboleh berenti sekolah ya." Ucap Hani mengundang haru bagi Fey.

Mereka pun berpelukan hingga membuat Basyirah yang berada di tengah tengahnya merengek . Sontak membuat mereka melerai pelukan sambil tertawa .

"Kak Fiska..." ucap beberapa anak kecil memasuki kamar Fiska dengan menangis . Mereka berhambur memeluk Fiska.

"Kak Fiska jangan pergi , kita mau diajarin ngaji sama kak Fiska.." ucap Kayla merengek . Ish... bocah paling manja ke Fiska siapa lagi .

"Hey . Kan banyak kakak yang baik disini . Nanti InsyaAllah kakak sering jengukin kalian."

"Hiks hiks hiks . Janji ya kak Fiska." Ucap Kayla masih sesenggukan membuat Fiska tersenyum haru.

"Heem . Yang penting kalian harus nurut disini . Sekolah yang pinter ya . Gaboleh jadi anak nakal ."

Fiska ingin menangis karna harus berpisah dengan mereka , adik adik yang dicintainya . Semua ia dapatkan disini kasih sayang juga rasa ingin selalu melindungi . Ia banyak belajar tentang arti semangat hidup dari mereka .

Fiska memeluk adik adiknya itu dengan sayang .

***

Semua barang barang sudah selesai dikemas . Fiska menyeret kopernya dan menggendong tas punggungnya . Banyak anak anak menunggunya di depan asrama putri . Fiska memutuskan untuk berpamitan terlebih dahulu kepada pak Faisal dan pak Herman . Bagaimanapun juga Beliau berdua sudah mengasuhnya selama ini .

Fiska tau pak Herman dan pak Faisal sudah kecewa dengannya , jadi wajar ketika Fiska berpamitan keduanya hanya menjawab dengan gumaman . Tidak bisa dipungkiri , rasa kecewa pasti akan sangat terasa apabila seorang anak yang dibanggakan melakukan kesalahan yang fatal . Fiska tetap berusaha tegar , ia tak ingin menampakkan tangisnya kepada semua orang.

Fiska kembali menuju teman temannya .

"Kak Fiska hati hati ya , makasih kakak udah selalu ada buat Kayla." Mendengar itu Fiska pun tersenyum lalu mengangkup kedua pipi Kayla .

"Kayla harus rajin sekolahnya , jadi anak yang pinter . Biar bisa wujudin cita citanya." Lalu Fiska menatap adik adiknya yang lain .

"Kalian juga . Oke ?."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 02, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Never Fade Again (On Going) Where stories live. Discover now