𝑫𝒖𝒂 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒔

422 73 7
                                    


--oOo--

Selamat membaca♥️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat membaca♥️

























































"Gimana Julian?"

Arvin menghela napasnya panjang. Setelah operasi pemasangan ring yang ketiga di jantung Julian, gadis itu tak sadarkan diri sampai detik ini.

Ini sudah jam sepuluh malam dan dua jam yang lalu, Arvin baru banget selesai operasi. Kondisi jantung Julian semakin memburuk, bahkan tadi mamanya Julian sampai histeris dan pingsan dua kali karna tau Julian sekarang lagi dalam keadaan koma.

Arvin sendiri daritadi hanya melamun mikirin Julian sampai gak ngecek hp atau apapun disekitar dia. Andrew yang daritadi tiduran santuy di sofa yang ada diruangan Arvin aja gak diwaro. Tiap kali ditanya apa-apa pasti cuma helaan napas yang dia denger.

"Terus lo gak mau pulang? Istri lo gimana?"

Pertanyaan itu akhirnya berhasil menyadarkan Arvin yang sebenernya dari tadi mikirin tentang Julian. Bukannya apa, tapi Arvin itu dokter, tugasnya adalah menyelamatkan nyawa pasien.

Percayalah ketika seorang dokter gagal menyelamatkan nyawa seseorang, pasti ada rasa penyesalan yang besar dan Arvin gak mau merasakannya.

Dia seorang dokter bedah jantung yang selalu berhasil, maka kali ini harus berhasil juga. Arvin peduli pada orang-orang disekitarnya, karna itu dia kepikiran.

Dengan kondisi Julian yang makin memburuk ini justru menjadi beban pikiran tersendiri buat Arvin, dan Andrew mengerti itu karna Andrew juga pernah ada di posisi Arvin.

Tapi kita ini manusia. Sekeras apapun kita berusaha, kalau jalan Tuhan berbeda dengan keinginan kita, kita bisa apa?

"Lo boleh pusing karna Julian, tapi lo juga harus inget kalau lo punya kehidupan sendiri juga. Ada istri yang harus lo jaga, apalagi sekarang istri lo lagi hamil." Nasehat Andrew.

Arvin mendongakkan kepalanya yang daritadi dia tekuk sampe lehernya sedikit sakit. Nah kan. Cowok itu tersenyum tipis kearah Andrew.

"Makasih An." Ujarnya.

Andrew tersenyum.

Arvin memilih buat ngambil hp nya dulu tapi sayang sekali hp nya mati padahal dia mau ngasih tau Chelsea kalau hari ini dia pulang telat lagi. Bisa dipastikan Chelsea lagi panik banget ini dirumah.

[2] 𝐇𝐎𝐔𝐒𝐄𝐇𝐎𝐋𝐃 -𝑺𝒆𝒒𝒖𝒆𝒍 𝒐𝒇  𝑭𝒓𝒊𝒆𝒏𝒅𝒛𝒐𝒏𝒆- (✓)Where stories live. Discover now