13. Nectar

69 21 7
                                    

MENGINGATKAN KEMBALI SEMUA YANG TERTULIS DI SINI HANYA FIKSI YAA KALAU ADA YANG MERASA KEBERATAN BISA KETUK DM KU, TERIMAKASIH.

Keadaan kembali berangsur normal, Chenle tetap mengikuti jadwal comebacknya dengan baik. Bekerja keras menyiapkan 2 panggung besar salah satunya konser awal tahun. An tetap tinggal dirumah pantai menolak kembali kerumah Chenle yang si-empunya juga sering menginap didorm teman-temannya.

Hari itu, saat Chenle mengatakan ia ingin berpacaran dengan An. Itu adalah perasaan jujur yang ia rasakan selama An didekatnya, mereka menikah tanpa tahu bagaimana rasanya jatuh cinta. Chenle kira tidak ada yang perlu ditakutkan tapi ternyata justru perasaan itu muncul, ia ingin didekat An selalu, melihat wajah An selalu yang tersenyum hangat, melupakan status mereka yang sudah menikah Chenle ingin tahu lebih dulu bagaimana rasanya pacaran anak-anak muda seumurannya.

An tak banyak merespon, ia juga merasa nyaman didekat Chenle. Dibalik status mereka sebagai suami istri ia sudah menganggap Chenle orang penting dalam hidupnya, selalu khawatir padanya, selalu kepanasan kalau ditatap lama-lama. Jatuh cinta itu merepotkan.

[An, tahun baru nanti aku pulang kesana..]

[ok]

[hanya ok saja? Tidak terlihat antusias, aku kecewa.]

[astaga mulai lagi. Iyaa aku tunggu kamu pulang, gak usah bawa makanan banyak aku masak aja sama Chaeyoun, gimana?]

[no, aku gak kangen Chaeyoun. Udah diem aja dirumah tungguin aku pulang.]

[masih 2 Minggu lagi, kau mau aku diam saja dari sekarang?]
[haha aku bercanda. Terserah kau saja.]

Chenle baru akan mengetik balasan tapi An mengirim pesan lagi.

[cepatlah pulang, aku ingin mengenalkanmu dengan kesayanganku. Dia sangat imut.]

[apa?!!]
[kau bercanda?]
[apa kau diam-diam berpacaran disana dan tidak bilang padaku?!]
[hei An Yiyang kau boleh menolakku tapi jangan macam-macam berpacaran tanpa izinku!]

Chenle membanting handphone nya, untung hanya ke sofa. Di seberang sana An terkejut dengan balasan Chenle.

[apa-apan kau ini, aku membesarkannya seorang diri dan ingin menunjukkannya padamu nanti.]
[kenapa berfikir yang tidak-tidak?] [Menyebalkan!! ]
[sudah, jangan menghubungiku lagi!!]

An menutup dan meletakkan handphonenya dinakas kamarnya. Walau kesal sebelumnya, ia sedikit tersenyum berpikir apa Chenle sedang cemburu? Dia tidak punya waktu untuk memikirkannya lagi, ada yang harus dia urus--kesayangannya.

.....
"Chenle-ya."
"Zhong Chenle!"
"Sadarlah Chenle, ada apa dengan mu?"

Jisung menggoncang bahu Chenle beberapa kali, temannya itu membeku sejak dia tinggal ke kamar mandi--sejak An mengirim pesan terakhir.

"Chon--"

"yak, Jisung-aa."

"kenapa sih? Ada apa dengan mu?"

"Jisung, bantu aku. Aku tidak bisa syuting hari ini, ada yang harus aku urus."

"Yaak!! Tidak bisa. Kau tidak bisa pergi begitu saja--" terlambat Chenle sudah berlari keluar lebih dulu. Jisung memegang kepalanya pusing, hari itu harusnya mereka syuting chenji this or that tapi Chenle pergi sebelum mulai.

Membesarkannya? Gila!! Kesayangan? A-apa aku sedang mimpi?

Chenle masuk mobilnya, menutup pintu mobil lebih mirip membantingnya, membuat supir kim yang tidur bangun dengan sangat kaget.

Investasi Cinta || ᴄʜᴇɴʟᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang