hello future

72 21 2
                                    

Chenle memegangi tropi kemenangan yang ia peroleh di hari terakhir promosi lagunya dengan rekan sekaligus teman-temannya.

Matanya tidak lepas dari iphonenya, ia menunggu balasan untuk pesannya tapi diseberang orang yang ia tunggu bahkan belum terlihat membaca pesannya. Chenle terduduk lesu dikursinya, merindu senyum indah favoritnya.

"hei Chenle, kau tau tidak?"

Chenle menoleh malas pada Renjun yang ikut duduk disebelahnya. Mereka masih berada diruang tunggu suatu acara musik, Renjun baru selesai mengambil foto untuk instagramnya.

"sepertinya An memfollow instagram ku. Aku melihat instagramnya juga, foto-fotonya bagus, aku lihat ia juga pandai menggambar."

Cerita Renjun mencubit hati Chenle lagi, ia tentu tahu An memakai instagram sekarang.

"lalu?"

"yah, kenapa kau tidak membuka instagram mu Chenle. Terus-terusan bersembunyi untuk apa? Apa yang kau tunggu?"

"diam kau!" Chenle melotot kesal. Ia memang masih memilih memakai akun kosong untuk instagram.

"Chenle kecilkan suaramu." Manager kim mengingatkan.

Wajah Chenle semakin tertekuk, Renjun tersenyum tipis saja. Chenle membuka iphonenya lagi dan tertarik untuk membuka instagram--melihat akun  instagram An dan menemukan seorang gadis berambut panjang menandai fotonya dengan An juga seorang lelaki. Mereka terlihat berada di sebuah cafe dan itu terposting 5 menit yang lalu. Chenle menggigit bibir bawahnya, pikirnya An tidak membalas pesannya karena sedang bersama teman-temannya.

.............

An sedang membereskan mejanya, dosennya baru saja keluar diikuti para mahasiswa lain. Dari buku hukumnya tidak sengaja An menjatuhkan selembar tato stiker. An segera memungutnya--tidak jadi meninggalkan kelas. Senyum segera tercetak diwajahnya, ia mengambil satu stiker berbentuk bintang dan menempelnya ditelapak tangannya--di antara jari telunjuk dan jempolnya.

Pikirannya kini dipenuhi pria dengan julukan music star yang jauh disana. Matanya yang berbinar itu yang paling ia rindukan.

Semakin jauh, ia mengingat Chaeyoun teman pertamanya dikorea. Teringat pula dengan Choi In--orang korea pertama yang ia panggil kakak lalu tentunya Renjun, suaranya yang indah sempat membuatnya hampir jatuh cinta. Bahkan di memorinya terputar pertemuan singkatnya dengan Jaemin, Jeno, dan Jisung.

An mengeluarkan ponselnya, ia memfoto tato bintang ditangan kurusnya dan mempostingnya di instagram. Terkejut ia menemukan teman sekelompoknya menandai dirinya di sebuah postingan belum lama tadi. Yang lebih membuatnya terkejut adalah tanda suka yang diberikan akun kosong yang dipakai Chenle.

Foto temannya yang tengah tersenyum lebar berlatar dirinya dan seorang teman lelakinya yang sedang berdiskusi dan duduk berdekatan itu tentu membuatnya takut Chenle akan salah paham.

Ia ingin menelpon Chenle dan menjelaskannya segera saat itu juga tapi sebuah tepukan dari seorang lelaki menghentikannya.

"aku melihat postinganmu baru saja. Kenapa masih dikelas?" lelaki itu orang yang sama yang ada di foto tadi.

"a-aku malas keluar saja Rui. Lagian kelas berikutnya juga di ruang ini." jelas An.

"aku temani kalau begitu." lelaki tidak terlalu tinggi itu duduk disebelah An, An sebenarnya ingin mencari alasan untuk kabur dan menghubungi Chenle tapi lelaki itu berucap lagi.

"hai An, kau suka sekali dengan penyanyi itu?"
"kapan kau akan berhenti? Kapan kau akan melihat ku? Kau harusnya tahu bagaimana perasaanku selama ini, kenapa membuatku bersaing dengan idola mu itu?"

Investasi Cinta || ᴄʜᴇɴʟᴇDonde viven las historias. Descúbrelo ahora