Chapter 06

28.9K 1.1K 49
                                    

21.38

Seorang pria berhodie hitam dengan celana jeans sobek bagian lutut berdiri didepan mobilnya sambil menatap rumah didepannya dengan perasaan gusar.

Pasalnya ia sudah menghubungi sang pemilik rumah atau lebih tepatnya gadis yang menempati rumah itu. Namun sayangnya sudah sebanyak belasan kali ia menelfon tapi tak ada sahutan dari sana. Bahkan ponsel itu mati dan seakan akan tak memperdulikan panggilan darinya.

Kamu dimana?
Aku didepan rumah kamu nih
Keluar dong!
Cape tau nunggu
Kamu tadi pulang sama siapa?
Nara, jangan salah paham. Emily tadi itu  cuma temen aku doang, aku nggak   bermaksud ngomong gitu kekamu.
Maaf ya sayang.
Nara, jawab dong
Jangan off 
Sayang
Nara
Kamu kemana, kok sepi kos kosan kamu?
Kalo ngak marah lagi jawab chat aku ya.
Jangan lupa makan, jaga kesehatan
Sayang kamu❤

Daniel menghela nafas pasrah. Ia hanya bisa mengirim pesan pesan tersebut ke whatsapp Nara, yang saat ini masih menjadi kekasihnya.

Jarinya menelfon nomor seseorang setelah merasa kesal tak mendapati respon dari Nara.

"Hai Daniel, what wrong?"

"Lagi mikirin kamu nih" jawab Daniel membuat gadis diseberang sana tersipu malu.

"Ih nyebelin!"

Daniel terkekeh pelan. "Lagi dimana?"

"Dirumah berdua sama mama aja"

"Aku boleh kesitu ngak?"

"Boleh! Aku tungguin ya, katanya mama juga kangen kamu nih"

Daniel tertawa singkat. "Oke, on the way"

"Bye love you"

"Love you too"

🍂

Apartemen Alva

Nara meneguk ludahnya susah payah. Ia tercengang mendengar penuturan Alva.

"Kamu ingin keluar negeri bersama seorang pria dan hanya berdua?"

Deg

"Apa jangan jangan kamu sudah memikirkan hal ini sejak lama.. Agar bisa berduan denganku Nona Nara?"

"Tapi jawabanmu cukup bagus. Aku suka" 


Deg deg, jantung Nara benar benar tak terkontrol saat ini.

Mata Nara terpejam erat, tiba tiba matanya terasa panas dan perih menahan gejolak air mata yang akan keluar.

Kedua tangannya yang ia simpan dibalik tubuh pun sudah mengepal, ia sakit dikatai seperti itu.

Hati perempuan mana yang tak sakit disaat harga dirinya sudah tercoreng. Dan telinga mana yang tak panas ketika dirinya diperlakukan seperti itu.

Mungkin benar jika Alva tak memperlakukan dirinya kasar, namun apa yang pria itu katakan sudah sama saja membuat hatinya sakit dan remuk bahkan hancur berkeping keping.

Falling Love With Boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang