Chapter 20

22.1K 959 55
                                    

Happy reading!❤

.
.
.

"Pak..saya mohon bangun, saya sudah- keluar"
.


.

Seorang pria berjalan diatas daun yang berguguran. Tempat yang begitu sunyi namun nyaman dan membuat lelaki itu merasa nyaman dan bingung diwaktu yang bersamaan.

"Dimana ini?"

Kenapa tempat ini sangat sunyi? Bahkan satu suara angin pun terdengar sangat lirih. Dimana dirinya berada? Batinnya.

Lelaki itu melihat satu pohon yang cukup lebat daunnya. Ia tergerak berjalan kesana dan melihat ada apa disana, karena dari semua banyak pohon disini hanya satu pohon itu yang menarik perhatiannya.

Didepan pohon itu terdapat satu bangku yang muat untuk duduk dua orang. Lelaki itu duduk dan menghirup udara segar. Rasanya sangat nikmat.

"Kau datang"

Lelaki itu tersentak kaget dan menoleh kesamping. Dan didapatilah seorang pria jakung yang sedang menatapnya.

"Ar-arvin" gumam lelaki itu tak percaya dan refleks bangun dari duduknya.

"Hai" sapa pria jakung itu tersenyum manis. Amat manis.

Lelaki yang melihat itu tak dapat menahan rasa harunya. Ia menitikan air matanya dan mulai mendekati pria jakung itu. Hendak memeluknya.

Sedangkan pria jakung itu malah mundur sambil menggeleng. "Kita beda alam Alva, kau tak akan bisa menyentuhku. Begitu juga sebaliknya"

Lelaki itu terdiam ditempatnya dengan segala rasa rindu yang tak bisa diungkapkan.

"Arvin" panggilnya lirih.

Arvin mengangguk. Ia tau apa yang dirasakan seseorang didepannya ini.

"Kenapa kau ada disini?"

Alva menggeleng pelan.

"Ada satu hal yang ingin ku bicarakan padamu"

Alva mengadah dengan tatapan sayunya.

"Terima kasih"

Alva masih terdiam. Menunggu kelanjutan pria itu.

"Terima kasih sudah mau menjalankan pesan terakhirku. Terima kasih kau selalu menjaganya melindunginya bahkan rela membelanya. Aku tahu itu berat untukmu, kau menjalankannya dengan sangat baik, sampai aku terharu" ucap pria itu diakhiri ke kekehan kecil.

Alva terdiam tak tahu harus bereaksi apa.

"Apa yang menjadi tugasku kau jalani, apa yang menjadi kewajibanku kau yang melakukannya Aku sangat berterima kasih padamu, sudah saatnya kau bebas Alva dari tugas ini. Aku tau kau setiap hari memikirkan ku disini, dan mulai sekarang jangan lagi memikirkanku. Aku aman disini."
"Lalu apakah boleh aku meminta satu hal lagi padamu?"

Falling Love With Boss Where stories live. Discover now