ZEGA'S [END]

17 - Gak bisa lolos

17 - Gak bisa lolos

Siap?? Aku aja deg-degan tauu😂😂
Soalnya di part ini beeeuh Gilak!

Warning deh! Pokoknya warning!! Hahaha pasti udah traveling tuh otak bulgosnya, dah daripada mati penasaran, langsung cuss!

Voment dulu tapi!!🥺😘

🏀🏀🏀🏀

“NAYA! SYAKILA HELP ME!” Teriak Windy sambil menepuk-nepuk punggung Zega berharap pacarnya itu cepat sadar!

“YAH!! WINDY! GUE BAKALAN MASUK NOLONGIN LO OKEY!?” Teriak Syakila sambil nendang-nendang gerbang itu yang dikunci kembali sama si mamang satpam.

“EEH! BUKA GAK NIH GERBANG! MANG! JANGAN CURANG LO!” Teriak Syakila sambil dorong-dorong si mamang satpam.

“Maaf eneng cantik, saya sudah di beri perintah sama tuan muda, maaf ya neng.” Balas sang mamang lalu langsung berlalu dari Naya dan Syakila.

Naya dan Syakila menggeram marah ditempatnya, Naya menarik Syakila untuk menjauh dari gerbang mansion Zega, “Sya, mending kita buat rencana buat lolosin si Windy! Gue belum mau jadi tante-tante ya!” Imbuhnya yang langsung diberi jitakan tepat di keningnya.

“Emang lo kata si Windy mau buat debay apa?! Jangan ngaco deh ah! Gue kasih tau Windy di gibeng lo!” Balas Syakila lalu masuk kedalam mobil. Ya Naya dan Syakila memilih merancang rencana untuk meloloskan Windy dari terkaman harimau!

🏀🏀🏀🏀

“ZEGA! TURUNIN! JANGAN NGACO!” Teriak Windy sambil memukul-mukul punggung Zega.

“Diem atau kita buat deb*y disini.” Balas Zega semakin membuat Windy panik bukan main.

Windy memilih menggigit Zega lagi,  sekarang ia menggigit di bagian punggung Zega, berhasil lagi, Zega langsung menurunkan Windy, kesempatan itu gak di sia-sia in sama Windy, langsung aja Windy ngacir.

“BERHENTI DISANA ATAU GUE BENER-BENER BUAT ZEGA JUNIOR SAMA LO!”

Windy gak menghiraukan ucapan Zega, kakinya terus berlari menuju kamar Risa, hanya satu dari banyaknya orang disini yang bisa menolongnya, yaitu Risa.

Semoga saja Risa gak sekongkol sama abangnya itu, bisa is dead deh Windy kalo ampe begitu ceritanya. Kakinya terus berlari sekencang mungkin, bahkan Windy gak nengok ke belakang sama sekali. Saking takutnya dia tuh.

“Risa! Aku kekamar kamu ya! Aku kunci! Thank you!” Ujar Windy sambil masuk kedalam kamar Risa yang serba pink itu, yang punya kamar cuma cengo.

“I’m sorry kak Windy, kali ini aku berpihak sama abang, hihihi!” Ujar Risa sambil ngasih kunci cadangan kamarnya ke Zega yang dibalas senyuman miring dari Zega.

Zega memutar kunci pintu kamar Rerisa dengan pelan, sebelum masuk Risa nyempetin bisikin abangnya dulu.

“Cewek ya bang! Huahahahaha!”

Setelah mengatakan itu Risa ketawa ngakak banget abis itu lari deh, Zega cuma senyum kecil lalu masuk kedalam kamar Risa, pertama yang Zega liat adalah Windy. Tapi Windy lagi mengahadap jendela, jadi otomatis ngebelekangin Zega.

Zega maju perlahan, berusaha tak mengeluarkan bunyi apapun, di sisi lain Windy ngerasa kayak ada yang jalan dibelakangnya, jangan-jangan hantu lagi! Pikirnya.