Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Warn! 1000+ words
Hari sudah hampir malam tapi Asahi masih saja duduk di taman belakang kosan.
Banyak hal yang ia pikirkan saat, hatinya tak tenang, dia tak bisa selalu menyembunyikan kecemasannya, dia gugup.
Asahi menoleh ke samping ketika merasakan bahunya di pegang.
Junkyu
Lelaki bermarga Kim itu kini duduk di sampingnya, sebisa mungkin ia menyimpan segala perasaannya dan terlihat seperti biasa saja.
Junkyu mulai menuliskan sesuatu di notes nya yang bergambarkan donat.
Setelah agak panjang menulis, Junkyu memberikan notes tersebut kepada Asahi. Asahi pun melihat dan membacanya dalam hati.
Gue tau lo dari tadi ngeliatin gue, sorry gue ga bisa ngomong, gue bukan bisu ya, gue kemaren kena teror sama si peneror, gue makan sereal yang padahal isinya pin buat yg di dinding, makanya mulut gue di tutup gini, gue ga bisa ngomong dalam jangka waktu yang lama, lidah gue robek dan juga tenggorokan gue ke gores, maaf ngilu dengernya. Jadi Junghwan ngasih notes ini buat gue untuk jadi perantara gue ngomong ke orang
Asahi menoleh dan menatap iba Junkyu.
"Kasian banget sih lo" ucap Asahi.
Junkyu kembali menuliskan sesuatu di notesnya.
Ayo masuk, udah mau malem, dan juga ada ngintip dari tadi, gausah noleh kemana-mana ayo kita masuk aja
Asahi langsung masuk bersama dengan Junkyu.
Benar kata Junkyu. Ada seseorang yang mengintip dari semak-semak sejak tadi.
Malam
Sekarang sudah menunjukkan waktu 19.00, dan rumah mereka, kembali mati lampu.
Kini mereka semua sudah berkumpul diruang tengah sambil menghidupkan senter di handphone mereka, serta ada beberapa lilin.
"Jae temenin ambil minum" ajak Mashiho.
Hening.
"Jae?"
"Jaehyuk"
"ANJIR JAEHYUK GA ADA DISINI" Teriak Jihoon.
Semua langsung terkejut karna lampu juga tiba-tiba hidup.
