Part 24 Parenting

22K 2.8K 12
                                    

Jelita
-
-
-
Ya. Today is Nanny day. Gue excited menghabiskan waktu berdua dengan Mika dan mau bikin es krim tentunya. Lagi pula gue memang mau bikin bikin sesuatu, mau gue cantik-cantik. Lumayan buat posting di feed IG yang udah terbengkalai lama kayanya.

Gue sempat memeriksa tas perlengkapan Mika. Ada susu dan dotnya, kaos dan celana ganti, beberapa mainan dan boneka kelinci, spidol dan kertasnya, dan uang 3 lembar 100 ribuan. Buset dah bocah sekecil ini uang sakunya gede amat.

"Mika ini, Mika yang nyiapin?" Tanya gue karena beberapa barang tidak terlalu penting ada di sana.

"Iya sama Papa."

"Uangnya banyak banget tahu Mika."

"Oh ya? Ayo jajan, ayo jajan."

Ah, anak ini udah di kasih tahu caranya menggunakan uang gak sih?

Gue ngide aja nih. Siapa tahu gue berbakat parenting.

"Ini Mika ada 300 ribu lho dari Papa kamu." Gue mangacungkan uang tiga lembar itu. Dia menatap dengan polos. Astaga ini uang gede sayang. Ijo dikit ke matanya. Ahahah.

"-Mika mau apa kan?"

"Emm, jajan." Tadi dia semangat banget. Sekarang dia mikir.

"Berapa jajannya."

"Tiga!" Katanya mengacungkan tiga jari. "Satu, dua, tiga." Mika menunjukkan satu-satu dari tiga lembar itu.

"Habis dong. Padahal bisa disimpan buat jajan besoknya lho."

"Mmm. Dua." Ah okelah. Dua ratus ribu mau jajan apa sih.

"Oke." Gue melipat satu lembar dan menyimpannya di kantong kecil berpita punya gue. Soalnya tadi si duit cuma geletakan di tas bagian kantong depan yang kecil itu.

Tapi tenang itu gue kasih ke Mika ko wkwkwk. Gak gue tilep duit anak orang.

"Ini tempat Mika taruh uang ya. Dari Ate."

"Thank you."

"Sama-sama, Sayang." Gue bangkit dan menuntunnya keluar rumah. "Ya udah ayo kita jajan."

Di salah satu mini market terdekat dengar rumah. Gak deket juga sih gue jalan 15 menit sama Mika. Untung anaknya anteng, kesenengan malah liat gerombolan bebek tetangga, ayam, yang berkeliaran bebas. Iya bebas di sini mah. Dia nanya itu buah apa, itu pohon apa, itu bunga apa, anaknya lagi penasaran sama banyak hal. Dan gue happy menjelaskan banyak hal padanya.

Sampai di mini market gue kembali ke misi mengajarkan mengelola uang.

Gue jongkok di depannya lalu menyerahkan dua lembar uang tadi ke tangannya.

"Ini sekarang Mika boleh jajan."

"Mika mau es kim." Katanya menatap uang ditangannya.

"Kan es krim mau bikin sama Ate."

"Eh iya." Iya nyengir dengan lucunya. Membuat gue tidak tahan mencubitnya gemas. Lalu mengecupnya.

"Ayo."

Mika kalap seperti yang di duga. Tapi gue tidak akan membiarkannya tentu saja. Gue memintanya memilih dua Snack beda yang sama tapi beda rasa. Dia dengan serius berpikir seperti ada pergulatan dalam otaknya. Tapi akhirnya pun dia memilih.

Dia lalu ingin kotak makan hanya karena ada gambar elsa-nya. Dan gue tahu dia udah punya itu. Dan sama persis.

"Bukannya Mika udah punya."

"Tapi mau itu."

"Nanti kalau Mika beli lagi, kotak yang lama gak di pakai dong. Nanti dia sedih."

SAMAKTA - EndWhere stories live. Discover now