Pt.3

2K 217 4
                                    

Ruang serba putih, bau obat yang menyengat suara detakan aneh menguar dalam telinga membukakan kesadaran seseorang yang sudah semalam tak sadarkan diri.

Yahh final sudah kekeras kepalaan seorang Jeno dengan berakhirnya ia disini. Melihat jam dari ujung matanya membuat matanya membulat dengan sempurna.

Jam sepuluh pagi, fanmeet telah di laksanakan beberapa waktu yang lalu. Ia harus pergi dan menghadirinya dengan alasan kewajibannya sebagai salah satu anggota grup.

"Kau mau kemana?" Tanya seseorang menahan gerakan Jeno dengan tiba tiba.

"Ada Fanmeet hyung, aku harus ke sana" Ujar Jeno berusaha melepas jarum infus dari tangannya.

"Kau akan ke sana dengan wajah pucatmu itu? Lalu kau akan pingsan dan membuat semua penggemarmu panik? Acara tidak akan berjalan dengan baik? Apa kau mau itu semua terjadi?" Tanya sang manager.

"Tapi bagaiman dengan member lain? Karena aku mereka kurang lengkap" Ujar Jeno.

"Seharusnya pikirkan itu dari kemarin kemarin, latihan tidak berhenti selama dua hari lalu besoknya ikut konser tak istirahat, apa kau mau mati hah!" Ujar sang manager lagi dengan berusaha membaringkan tubuh Jeno ke atas ranjang lagi.

"Maafkan aku" Ujar Jeno.

"Aku tau manager pribadimu selalu menekan mu melakukan banyak hal, tapi kau juga harus pikirkan dirimu sendiri. Kau tak bisa memaksakan semuanya sendiri dan menganggap hanya kau lah yang bertanggung jawab atas semuanya" Ujarnya lagi.

"Tapi ini sudah menjadi tugasku hyung" Ujar Jeno.

"Kau juga punya hak selain kewajiban Jen, istirahat saja semua akan berjalan seperti biasanya" Ujar sang manager lagi.

"Baiklah hyung, tapi apa besok aku bisa ikut di konser berikutnya?" Tanya Jeno.

"Kita lihat kondisimu dahulu, jika memungkinkan berangkat maka akan aku izinkan" Ujar sang manager.

"Baiklah hyung terima kasih" Ujar Jeno.

"Ya, istirahat saja. Aku akan menunggu di luar" Ujar sang manager.

"Hyung!" Panggil Jeno.

"Kenapa? Butuh sesuatu?" Tanya manager.

"Aku ingin melihat fanmeet" Ujar Jeno.

"Tidak! Sudah ku bilang bukan jika--".

"Hyung maksudku bukan itu, aku ingin melihatnya di youtube. Apa boleh?" Tanya Jeno terkekeh melihat perubahan wajah sang manager.

"Ohh baiklah aku sambungkan" Ujar manager juga dengan kekehannya.

Manager menghubungkan sambungan tv dengan ponselnya, beberapa saat kemudian tampilah sebuah tayangan di mana menampilkan ketiga anggota grup lainnya sedang duduk di belakang meja.

"Halo aku Mark!".

"Halo aku Jaemin!".

"Halo aku Jisung!".

Terdengar perkenalan dari ke tiga orang itu membuka acara fan meeting yang seharusnya di laksanakan beberapa menit yang lalu.

"Aku harus keluar, kau istirahat disini. Jika kau butuh sesuatu hubungi aku saja" Ujar manager di angguki oleh Jeno.

Manager keluar dan Jeno-pun larut dalam pandangannya ke arah layar dimana menampilkan sebuah kegiatan yang juga seharusnya ia datangi.

"Mark-yaa! Dimana Jeno? Kenapa dari kemarin dia menghilang tiba tiba?" Tanya seorang penggemar yang terdengar di telinga Jeno.

"Jeno? Kau bertanya dimana Jeno saat kami di sini?" Tanya Jaemin dengan akting ngambeknya.

"Tidak kok. Aku hanya bertanya dia dimana karena sejak pertengahan konser kemarin berlangsung, Jeno tiba tiba menghilang" Ujar penggemar itu lagi.

Terlihat jika Jaemin sempat menatap Mark sekilas dan terlihat dengan jelas bagaimana Jaemin sempat menggelar nafas panjangnya lalu tersenyum kembali.

"Jeno sedang ada jadwal mendadak sejak kemarin malam. Meskipun Jeno tidak ada di sini, tolong berikan dukungan untuknya ya!" Ujar Mark membuat Jeno dan beberapa orang di sana tersenyum.

"Ya itu benar! Meskipun Jeno tidak ada di sini, dia selalu ada di hati kita bukan?" Tanya Jaemin dan di angguki banyak orang terutama para penggemar.

"Percayalah pada Jeno hyung!" Ujar Jisung menimpali.

Jeno tersenyum dengan berbagai macam dukungan yang ia terima, ia tak bisa memikirkan bagaimana nasib dirinya jika ia tak bertemu dengan orang orang seperti mereka.

"Mark oppa! Apa kau sudah memiliki kekasih?" Tanya seorang penggemar membuat semua orang gugup.

Kenapa? Pasalnya Mark memang sudah memiliki hubungan tapi bisa di bilang juga jika mereka baru saja saling mengutarakan perasaannya masing masing beberapa waktu lalu.

Terlihat bagaimana perubahan ekspresi Mark yang berubah menjadi sedikit gugup, membuat semua orang curiga pada apa yang sedang di sembunyikan leader grup ini.

"Jawablah Mark hyung!" Ujar Jisung tersenyum.

"Kekasih? Emm kenapa kau bertanya begitu?" Tanya Mark.

"Ohh apakah salah? Apa kau tidak nyaman aku bertanya seperti itu? Apa kau sudah memiliki kekasih?" Tanya penggemar tersebut lagi.

"Aku hanya bingung sekarang, kenapa kau bertanya begitu pada kekasihmu sendiri?" Tanya Mark dengan senyuman manisnya membuat semua orang meneriakkan namanya.

"Aiyooo Mark hyung! Kau sangat menggelikan!" Ujar Jisung membuat semua orang tertawa termasuk Jeno yang masih diam di ranjangnya.

Waktu bergulir dengan begitu cepat tanpa melihat bagaimana orang orang melewatinya. Jeno sudah sejak tadi mematikan layar tv dan beralih menatap ponselnya yang berbunyi beberapa kali.

"Ada apa?" Tanya Jeno.

"Kau baik? Bagaimana keadaanmu sekarang?" Tanyanya.

"Ya aku sudah baik, hyung bagaimana? Aku sudah melihat fanmeet tadi dan kau sangat menggelikan!" Ujar Jeno.

"Ya aku tau, aku hanya mengalihkan topik saja. Jujur aku sangat terkejut dengan pertanyaannya kala itu, aku bingung menjawab apa haha" Ujar Mark sedikit terkekeh.

"Lalu Jaemin bagaimana? Apa dia marah?" Tanya Jeno.

"Ya sedikit, tapi sekarang ia lebih mengerti keadaanku. Aku tak begitu khawatir dengan fan service kali ini" Ujar Mark.

"Ya kau beruntung memiliki kekasih seperti Jaemin, hyung" Ujar Jeno.

"Ya memang, tapi masa depan tidak ada yang tau bukan? Lalu bagaimana denganmu? Kau sudah ada seseorang di hatimu?" Tanya Mark.

"Tidak! Ahh maksud ku belum ada, aku tidak terlalu memikirkan hal itu hyung. Aku belum bisa membagi waktu antara pekerjaan dan diriku sendiri, jika aku memiliki kekasih aku takut jika ia tak bisa tahan denganku" Ujar Jeno.

"Baiklah baiklah aku mengerti apa maksud mu. Tak usah banyak pikiran, aku harus pergi. Kau istirahat saja, jika ada waktu aku akan menjengukmu" Ujar Mark.

"Tak perlu hyung, aku akan minta pulang malam ini" Ujar Jeno.

"Tidak! Kau harus tetap di sana. Jeno-yaa aku buru buru nanti ku hubungi kau lagi ya! Bye!" Ujar Mark menutup sambungan telepon genggamnya.

"Mana mungkin ada yang tahan dengan sikapku? Haha ada ada saja" Ujar Jeno sedikit terkekeh dengan ucapan Mark tadi.

______________________________________
TBC

RIDICULOUS (NOREN EDITION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang