PART 16

38 13 0
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.

Devin sudah pulang dari rumah temannya-- Laskar. Ia hanya tidak enak kepada nyokap nya Laskar, kalau ia terlalu lama menginap disana. Kini, ia berada dibalkon kamarnya, menatap langit-langit malam yang penuh bintang. Cowok itu mengbuang napas. Angin malam ini cukup dingin. Devin masuk saja kedalam kamar. Sekarang sudah lewat pukul sepuluh malam. Devin tidak bisa tidur, dipaksa juga tidak akan bisa.

Ia duduk ditepi kasur, mengambil ponsel didalam saku kanannya. Mengecek sebuah grup kelas.

Kelas XII IPA2 (tanpa guru)

Bayong : Assalamualaikum ya ahli kubur...

Zara: nu gelo tah

Bayong: Aduh Zaraku... aku masih waras ya beb

Dina: njs!

Bayong: apaan sih lu dina?

Gibran: ada apa ada naon nih woy?

Dina: biasa si Bayong gabutz

Bayong: ko tau sih kamu dina, iya nih aku lagi gabut. Soalnya chat Bayong gak dibales sama bebeb Zara:(

Laskar: Mmpus

Devin: Mmpus*2

Dina: Mmpus*3

Alza: Mmpus*4

Gibran: Mmpus*100

Bayong: sialan lo semua!

Zara: eh btw, katanya sekolah kita mau online

Alza: kita?

Gibran: kata siapa lo?

Devin: bokap nya dia kan kepala sekolah bego. Tapi gue pemilik sklh nya

Gibran: sombong amat!

Gilang: jgn smpe sklh online woy, gue ga sanggup

Dina: sama

Alza: kasian yang belajar online, pinter kaga, bego iya

Gilang: mana kuota gue cepet abis

Bayong: tabungan cepet kosong, gara2 diambil mulu buat beli kuota

Gibran: sekolah sekarang keras bro. Tak mampu beli paket data, absen pun dialpa. Nasib2

Dina: bener:(

Devin: kiranya maen hp, pdhl mh lagi absen

Laskar: buat yang sekolah online, sekolah tiga tahun, lulusan lewat pdf. Canda pdf

Alza: wkwk

Gibran: gila sih, pagi-pagi udah spam tugas. Spam absen tiap kelas lagi

Read 20

Gibran: sialan!

*****


"Si Gibran kemana?" Tanya Devin. Biasanya Gibran itu paling pagi datang ke sekolah diantara Devin dan Laskar. Bel masuk sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu, Gibran belum datang sampe sekarang.

"Mana gue tau, telat kali" jawabnya Laskar.

"Tumben banget si Gibran telat. Biasanya dia paling rajin" ingat ya, Gibran itu gitu-gitu juga, paling rajin loh bangun pagi. Gak kaya kalian, daring sudah mulai eh kalian masih didunia lain. Dunia mimpi maksudnya.

Laskar mengangkat pundak tidak tau sebagai balasan. Devin menghela napas, menatap pintu kelas menunggu kehadiran temannya itu.

"Ada Pa Selamet woy!" Teriak salah satu murid yang berlari masuk kedalam kelas. Suasana kelas tadi berisik kini jadi hening. Suara hentakan kaki terdengar, guru itu masuk kedalam kelas, melihat sekeliling kelas. Lalu berjalan menuju meja guru dekat papan tulis.

*****

"Anjir, pasti si Selamet udah masuk kelas" Gibran berlari kencang menuju kelasnya. Ia telat datang kesekolah, bukan karena kesiangan. Tapi, ketika ia diperjalanan, Gibran tidak sengaja menabrak kucing yang sedang menyebrang. Dan kucing tersebut mati, lalu Gibran membawa kucing itu kerumahnya untuk menguburkannya. Begitu.

Baik banget ya ampun.

Gibran sudah sampai didepan pintu, untung saja pintu itu tidak ditutup. Ia berjalan masuk kedalam kelas.  Keringat bercucuran didahinya. Semua murid dikelas itu melihat dirinya. Pak Selamet menyadari keberadaan Gibran. "Kemana aja kamu Gibran?!" Tanya Pak Selamet.

"Maaf pak, tadi ada masalah diperjalanan" jawab Gibran, ia melihat kearah wajah pa selamet yang sedang marah.

"Masalah apa?"

"Masalah? E-e bensin saya habis pak" ucap Gibran Bohong.

"Yasudah, kali ini saya maafkan. Kamu boleh duduk"

"Makasih pak"

Cowok itu berjalan kearah meja duduknya, lalu duduk. Tenggorokan rasa kering, belum sempat sarapan lagi. Ia menoleh kearah belakang terdapat cewe sedang memperhatikan papan tulis. "Eh dina lo bawa air minum kagak?" Tanya Gibran kepada dina.

"Bawa, napa emang?" Dina mengangkat satu alis.

"Gue haus, bagi minum dong" Gibran mengedikan kedua matanya.

Dina mikir, beri atau tidak? Tidak lah. Tapi ia kasian cowok itu bercucuran keringat, pasti ia tadi abis lari pas mau kekelas. "Iya deh, tapi ditodong ya?"

"Iya"

****


Jujur aku males banget buat up. Kalau gak up? Berasa punya utang.

Part-part sebelum masih biasa aja, tapi liat aja part selanjutnya wkwk

Eh btw, aku pgn ganti judul tapi ga tau judul nya apa

Ah sudah lah.

Jangan lupa vote sama share cerita ini ke temen-temen kalian ya. Supaya cerita ini berkembang ehh kok?








Part selanjutnya

Cerita AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang