4 - Beginning

17.5K 498 8
                                    

Hanny terbaring gelisah di tempat tidurnya. DUA KALI pria itu membuatnya shock. Mimpi aneh dan insiden nyebur di kolam renang tadi sore.

Ia masih menerka ekspresi dan senyum misterius Nico tadi. Apakah yang dia lihat? Hanny berguling-guling tak menentu. Menggigiti bibirnya. Cemas kalau-kalau Nico memikirkan hal yang tidak-tidak saat melihatnya basah kuyup tadi.

Sedangkan di kamarnya, Nico tengah melihat-lihat foto-foto Hanny di kolam tadi sambil bersandar di tempat tidurnya. Ia terkekeh sambil terus melihat-lihat foto Hanny.

"Sayang, ngapain senyum-senyum sendiri?" Celetuk Jessica yang baru selesai mandi. Nico terlonjak lalu terduduk dan dengan segera mencabut memory card dari kameranya lalu menyembunyikannya.

"Cuma liat foto-foto tadi sore aja," sahut Nico. Jessica mendekati suaminya. "Coba liat"

"Nanti aja. Kamu cepetan pake baju. Kita makan malam dulu. Tante Erna pasti udah nunggu." Nico meletakkan kameranya di meja.

"Kita lusa pulang kan? Aku udah nggak betah disini." ucap Jessica manja. Ia menaruh dagunya di bahu Nico. Nico menghela napas.

"Iya, besok kita pulang. Lagian aku udah mesti kerja lusa sekalian ngasih CV Hanny ke Justin."

"Dia jadi kerja di perusahaan kita?"

"Iya."

Jessica menimbang sesuatu sebelum melanjutkan ucapannya.

"Justin jadi nikah sama Jeanine?" tanya Jessica hati-hati. Nico menoleh.

"Nggak tahu. Kemarin aku cuma ngomong soal Hanny. Aku nggak nanyain hal yang lain," sahut Nico malas.

"Oh gitu."

"Udah pake baju sana. Mereka pasti udah nungguin kita," ujar Nico.

"Iya iya," Jessica bangkit dan berjalan menuju lemari.

****

Hanny berjalan gontai menuju ruang makan. Ia terus menunduk tanpa melihat ke arah orang-orang yang duduk di kursi masing-masing.

Tarik nafas.

Hembuskan.

Hanny berusaha untuk tidak keliatan gugup.

"Halo semuanya," katanya sambil tetap menunduk. Sekilas dari ekor matanya, Hanny melihat Nico duduk di samping istrinya. Tepat di hadapan kursinya. Rasanya Hanny ingin kabur saja. Matanya masih tetap tertuju pada sendok dan garpu.

"Kamu sakit ya, Han? Dari tadi sore tante ga liat kamu keluar kamar," tanya tante Erna.

"Nggak kok tan. Cuma tadi lagi males aja keluar kamar," sahutnya pelan. Hanny melirik sekilas ke arah Nico dan mendapati pria itu menatapnya dengan pandangan yang membuat siapa saja lemas. Buru-buru Hanny kembali menunduk.

"Kak Hanny sakit kali gara-gara kecebur tadi sore," Darren terkikik.

Hanny melotot. Sekilas Nico seperti menahan tawa saat Darren bicara tadi.

"Kecebur? Kalian ngisengin kak Hanny ya tadi?" selidik tante Erna sambil menaruh nasi di piring om Andri. Darren dan Aulia tambah cekikikan.

"Nggak kok, Ma. Iya kan kak?" ujar Darren. Lagi lagi Hanny melihat Nico menahan tawa.

Ngapain sih dia ketawa.

"Iya tan. Mereka nggak ngapa-ngapain kok," bela Hanny. Ia enggan mengadukan Darren dan Aulia, bisa-bisa tante Erna memarahi mereka.

"Tuh kan." sahut Darren dan Aulia. Mereka tersenyum manis padanya. Hanny menahan diri untuk tidak mencubit dua sepupunya yang nakal itu.

"Terus kenapa bisa kecebur? " Tante Erna memberikan Hanny piring.

I Love Your ManNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ