Amarah

30.3K 2.4K 101
                                    

Semua berawal di suatu malam, terdengar suara teriakan dari Gabriel, yang menempati bekas kamar Steven. Om Pras yang saat itu masih terjaga, bergegas lari ke kamar Gabriel. Namun, langkahnya terhenti saat tak bisa membuka pintunya.

Tak lama kemudian, Tante Dewi, istri Om Pras, terbangun dari tidurnya. Lalu menghampiri kamar Gabriel, diikuti Martha.

Om Pras terus berusaha membuka pintu sekuat tenaga, tapi belum juga berhasil. Sementara itu, Tante Dewi memanggil nama anaknya terus menerus. Namun, tidak ada jawaban dari dalam, hanya suara teriakan yang terdengar.

Di tengah kepanikan, Om Pras kembali ke kamar untuk mengambil ponsel. Lalu, menelepon Mbah Warjo untuk meminta bantuan. Beberapa kali dia coba, tapi tak ada jawaban. Hingga entah berapa kali, sampai akhirnya diangkat.

Mbah Warjo bilang kalau Siluman Ular itu sudah kembali. Kini sedang mengincar Gabriel untuk dibawa ke alamnya. Om Pras yang mendengar ucapan Mbah Warjo seketika itu lemas. Saat Tante Dewi bertanya pun, dia tidak menjawabnya. Tak mau membuat situasi semakin runyam.

Dengan bantuan Mbah Warjo, pintu itu berhasil dibuka. Saat membuka pintu, mereka disuguhkan dengan pemandangan yang luar biasa menakutkan. Gabriel sedang melayang di atas tempat tidur, dalam posisi terlentang. Dia terus mengerang kesakitan dan meminta tolong. Kondisi kamar pun terlihat berantakan dengan barang berserakan di lantai.

Brug!

Tubuh Gabriel tiba-tiba terlempar, menghantam lemari pakaian. Spontan Om Pras menghampiri anaknya itu yang sudah tergeletak di lantai dekat lemari. Darah segar mengalir dari kepalanya. Tangisan Martha dan Tante Dewi pun tak tertahankan.

Om Pras menggotong Gabriel ke luar, lalu membawanya ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan, Gabriel masih tidak sadarkan diri. Tante Dewi duduk di sampingnya, sambil menutupi luka di kepala Gabriel dengan pakaian.

Sesampainya di rumah sakit, Gabriel langsung dibawa ke UGD. Beruntung ada dokter yang sedang bertugas. Sehingga dia bisa ditangani dengan cepat.

Gabriel mengalami cidera tengkorak kepala yang cukup parah. Dokter menyarankan untuk segera dilakukan operasi. Om Pras dan Tante Dewi pun setuju, asalkan anaknya bisa selamat.

Setelah kurang lebih empat jam, dokter akhirnya ke luar dari ruang operasi. Mengabarkan kalau operasinya berjalan lancar. Namun, Gabriel belum sadar dan dipindahkan ke ruang perawatan.

"Seharian itu, gak ada yang berani pulang ke rumah kamu," ucap Om Pras.

"Kita semua takut, kalau Siluman Ular itu akan melakukan hal yang buruk lagi," lanjutnya.

Saat itu, Om Pras terpaksa harus jujur tentang apa yang sebenarnya terjadi di rumahku. Kemudian mulai menceritakan pada Tante Dewi dan Martha. Tante Dewi sangat terkejut setelah mendengarnya dan meminta untuk segera pindah dari rumahku. Om Pras pun tak bisa menolak permintaan istrinya itu. Semua demi keselamatan keluarganya.

Sementara itu, Mbah Warjo mengabarkan kalau amarah Siluman Ular itu sangat besar. Siluman Ular itu pun meminta tumbal nyawa sebagai gantinya.

"Maksudnya, Gabriel?" tebakku.

"Iya, dia pengen Gabriel," balas Om Pras.

"Lalu, gimana Gabriel bisa selamat, Om?" tanyaku.

"Mbah Warjo pun melakukan perundingan dengan Siluman Ular itu."

Sebuah perundingan yang cukup alot. Hingga akhirnya Siluman Ular itu sepakat untuk tidak mengambil nyawa Gabriel. Namun, sebagai gantinya dia meminta tumbal hewan selama 30 hari. Bukan hanya itu saja, dia juga akan tetap tinggal di sana.

"Om Pras setuju?" tanyaku.

"Terpaksa, Qila. Soalnya gak ada jalan lain," balas Om Pras.

"Maafin Om, gak bisa jaga rumah kamu," lanjutnya.

Selamat Dari Tumbal PesugihanDonde viven las historias. Descúbrelo ahora