:: 03 ::

4.4K 1K 658
                                    


double update nich <3

terima kasih untuk yang berkenan mampir dan meninggalkan jejak di sini-! 💚♥

terima kasih untuk yang berkenan mampir dan meninggalkan jejak di sini-! 💚♥

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Setibanya di pondok, mereka bergabung dengan Jake, Sunghoon dan Niki. Mereka bertujuh makan malam bersama dengan menyantap ikan bakar dan nasi hangat.

"Tapi desa itu buat uji nyali juga." ucapan Sunoo terdengar sangat pelan, lebih menyerupai bisikan.

"Beneran?" sahut Sunghoon yang kini jadi ikut penasaran tentang Desa Kalap.

"Iya, banyak orang yang mau ngerasain hal-hal mistis dari Desa--"

"Hati-hati menyebut Desa Kalap." Pak Kipli, si pemilik pondok datang menyela pembicaraan. Pria tua itu duduk bersila diantara Jay dan Niki.

Sunoo tidak melanjutkan cerita dan sibuk menikmati suapan-suapan yang tersisa.

"Kenapa dengan Desa itu, Pak?" tanya Jake diliputi hasrat keingintahuan.

Sorot mata Pak Kipli menatap tajam ke arah tujuh pemuda itu saling bergantian. Suara dalam penuh ketegasan meluncur dari bibirnya, "Desa Kalap, dulu desa itu pernah menjadi tempat peperangan antara penjajah dan kaum pribumi. Meskipun tempat itu memiliki kebun karet yang sangat luas, tapi tetap saja kalian benar-benar harus waspada. Desa Kalap merupakan kerajaan gaib dari para penunggu di sana yang tak kasatmata.

"Akhir-akhir ini banyak berita tentang kecelakaan para pengunjung di sana, dan jasad mereka ditemukan dalam keadaan mengenaskan." lanjutnya agak gemetar.

Garis-garis kerutan di wajah Pak Kipli menyiratkan ketakutan. Nada suaranya yang tegas berubah menjadi kalem. "Tim kepolisian menyimpulkan jika lokasi kecelakaan selalu di tempat yang sama. Mereka juga menemukan...."

Jungwon memilih mengabaikan percakapan dan mengambil tas ranselnya. Hendak bersiap keluar dari ruang makan. "Cuma mitos! Jangan terlalu percaya dan diambil pusing. Udah jam sembilan. Ayo gengs! Kita otw!" Tanpa basa-basi lagi, ia segera melangkah keluar meninggalkan teman-temannya dan Pak Kipli.

Jay yang cemas jadi semakin takut setelah mendengar cerita dari Pak Kipli.
Begitu pula Sunghoon yang juga merasa cemas sedari tadi. Namun ia berusaha tenang.

"Terima kasih, Pak, atas jamuan makan dan informasinya. Doakan kami selamat ya, Pak." pamit Heeseung sebelum bergegas pergi.

Raut kekhawatiran tak bisa disembunyikan pria tua pemilik pondok itu. Beliau berpesan, "Kalian berhati-hatilah saat singgah dan beristirahat di desa itu. Atau lebih baik kalian cari tempat menginap yang lain saja."

Heeseung melirik Jungwon yang mengangkat bahu enteng. Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan.

 Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kalap II Enhypen [✔]Where stories live. Discover now