Chapter 23

523 60 62
                                    


Hellooo...

Ada yang kangen Sehan sama
Lulu gak???

Awas typo bertebaran and Happy reading...

***********



Prev Part 22


   "Ayah sayang banget sama bunda, bunda itu separuh hidup ayah. Ayah sama sekali gak ada niat buat selingkuh atau apalah. Ayah udah bahagia sama bunda, sama Sehan dan Lulu juga. Jadi ayah harap bunda percaya sepenuhnya sama ayah.. ya?"

    "Huks... Ma-maafin bunda, yah..."

**********


   PART 23


  "Iya udah ayah maafin. Udah ya jangan nangis lagi, nanti sesek tuh nafasnya."ucap Sehun seraya menghapus buliran bening yang keluar dari mata istrinya.

  "I--iya.."

   "Bunda mau mandi duluan atau ayah dulu?"

   "Bunda duluan yah.."

   "Yaudah kalo gitu bunda mandi duluan, inget jangan nangis lagi.. Ayah mau bangunin Sehan sama Lulu."

    Luhan segera pergi kekamar mandi, sementara itu Sehun pergi kekamar anak-anaknya.

   "Kakak Sehan, bangun yu udah siang nih, mau sekolah kan?"

  "Eunggh.. Ayah?"

   "Iya, ayo bangun udah jam 6 tuh."

   "Iya yah."

   "Yaudah cepet mandi, ayah mau bangunin Lulu dulu."

   Sehun pun pergi ke kamar Lulu lantas membangunkan putri cantiknya. Tepat jam enam lebih tiga puluh menit mereka pun sarapan bersama.

.

.

.

#Skip Time 5 bulan kemudian...


    Hari-hari berlalu begitu cepat. Tak terasa kini kandungan Luhan sudah menginjak sembilan bulan. Beruntung Sehan dan Lulu sudah bisa mandiri. Mereka paham tidak ingin terlalu merepotkan sang bunda karena bagaimanapun juga sang bunda pasti sudah kelelahan membawa calon adik mereka yang masih berada didalam perut.

    Jam didinding masih menunjukkan pukul dua dinihari. Luhan terbangun dari tidurnya karena perutnya yang terasa sangat sakit. Susah payah ia membangunkan suaminya yang baru terlelap pukul satu dini hari.

    "Yah-- ayaah bangun Yahh.. Aghhh... Yahh.. Pe-perut bunda sa-sakit.."

   Sehun yang mendengar suara rintihan istrinya pun segera terbangun dan mendapati sang istri tengah meringis kesakitan sambil memegangi perut buncitnya.

    "Sayang? Kamu kenapa? Apa dedeknya mau keluar?"

   "Aghhh, bunda gak tau Yah, tapi ini sakit bangeet..."

   Seingat Luhan, jadwal HPLnya itu masih minggu depan, tapi siapa sangka jika sang jabang bayi sudah tak sabar ingin bertemu orangtua serta kedua kakaknya dan melihat dunia.

    "Kita kerumah sakit sekarang ya!"

    Sehun bergegas mengambil dompet dan kunci mobil. Tak lupa ia memakaikan sweeter untuk istrinya. Ia pun menggendong sang istri dan membawanya menuju mobil. Ia sengaja tidak membangunkan kedua anaknya. Selama diperjalanan, Sehun menelfon Jongin agar datang kerumahnya untuk menjaga Sehan dan Lulu. Karena kebetulan rumah Jongin paling dekat dengan komplek perumahannya daripada rumah Chanyeol.

Our New Family [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang