Chapter 20

565 75 38
                                    

  Awas typo bertebaran, and Happy reading....



Prev Part 19

   "Kakak, adek, kalian masuk kemobil dulu ya.."

   "Iya ayah.."

    Setelah memastikan Sehan dan Lulu masuk kemobil, kini giliran Sehun yang akan meminta jatah ciuman pada istrinya.

   "Apa? Kenapa belum berangkat?''

   "Ish, masa cuma Sehan sama Lulu yang dicium? Ayah juga mau dong bun.."

   "Ya ampun yah, kirain kenapa.. yaudah sini, bentar aja tapi yaa.."


   Chuu~~




    "Hmppph..''


**************

   PART 20

    Nyatanya selama lima menit Sehun terus mencium bibir Luhan. Ia seolah lupa kalau harus mengantarkan anak-anak ke sekolah lalu pergi kekantor. Luhan yang merasa hampir kehabisan nafas pun terpaksa memukul punggung Sehun agar suami tampan nan meshoomnya tersebut menghentikan ciumannya. Karena sungguh, Luhan butuh oksigen!



Bugh!
Bugh!
Bugh!



   Masa bodoh jika suaminya kesakitan!

   "Aduhhh..."

   Sehun meringis kesakitan karena pukulan Luhan tidak main-main.

   "Ya! Ayah mau bunuh bunda?!"

   "Ishh, ya enggak lah sayang! Mana mungkn ayah ngelakuin hal keji kaya gitu! Ayah cuma ga bisa ngontrol diri kalo udah nyium bunda, hehehe.. Maaf yaa bundaaa.."

  "Udah sana berangkat."

   "Ish, iya-iya. Bunda hati-hati dirumah ya. Kalo ada apa-apa cepet telfon ayah."

   "Iya, udah sana! Hati-hati jangan ngebut! Nanti siang bunda kekantor bawain makan siang ya?"

   "Oke, tapi ga boleh sendiri, minta anter pak Kim!"

   "Iya ayah.."


**************


     Jam menunjukkan pukul sebelas siang. Luhan tengah menyiapkan makan siang saat hujan turun cukup deras. Rencanya ia akan pergi kekantor suaminya untuk memberikan bekal makan siang, dan setelah itu ia akan menjemput Sehan dan Lulu disekolah.

   "Permisi nyonya, apa kita jadi ke kantor tuan Sehun?"tanya sopir pribadi keluarga Sehun.

   Ya, Sehun memiliki supir pribadi yang bertugas mengantar jemput istri dan anak-anaknya jika ia masih sibuk dikantor. Sang supir yang awalnya bekerja di mansion Ooh.

    "Tentu saja pak Kim. Siapkan mobil, sebentar lagi kita berangkat."

   "Baik nyonya.."

    Dua puluh menit kemudian Luhan sudah siap untuk pergi kekantor suaminya. Dengan hanya memakai kaos dilapisi jaket berwarna kuning dan cokelat muda, tak lupa tas hitam berisi bekal makan siang untuk suaminya. Luhan tampak manis dengan kacamata yang bertengger cantik dihidung mungilnya.

 Luhan tampak manis dengan kacamata yang bertengger cantik dihidung mungilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Our New Family [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang