papii honey 8

6.3K 546 102
                                    

Chapter-8

Gun masih terdiam dan belum menjawab Off, dia memang ingin tau, dan dia juga cukup penasaran setelah melihat Dean yang menembak, dan orang-orang yang mencegat mereka tadi siang, mereka terlihat seperti sekelompok gengster, atau mafia.

"Aku tidak ingin kau berfikir aku menyembunyikan sesuatu darimu, aku akan memberi tau mu semuanya, tapi Gun aku minta maaf, setelah aku memberi tau mu, dan kau membenciku dan ingin pergi dariku, aku tidak akan membiarkan mu" Gun tersenyum.

"Apapun yang kau lakukan aku tidak akan membencimu" jawab Gun, iya meyakinkan dirinya sendiri.

"Baiklah, dengarkan aku" Gun mengangguk.

"Perusahaan yang aku jalani sekarang, itu bukan satu-satunya pekerjaan ku, karena pekerjaan ku yang sebenarnya adalah, aku seorang mafia, Arm dan yang lainnya, mereka semua adalah kelompok ku, kami merampok, kami membunuh dan kami melakukan kejahatan lainnya" Gun membeku, walaupun ia sudah mengiranya, tapi nyatanya dia masih terkejut.

Off menatap diam Gun, melihat ekspresi apa yang di tunjukkan Gun, sedetik kemudian Off tersenyum kecil, dan menghela nafas berat.

"Aku sudah menduganya" gumam Off.

"Ada satu hal lagi yang ingin aku beri tau, kediaman Aryasakul, Dean dan Boun yang menyerangnya atas perintahku" perkataan Off kembali membuat Gun begitu terkejut, ia mengangkat wajahnya dan menatap Off dengan kedua bola matanya yang membesar.

"Kau boleh membenci Gun, tapi aku tidak berniat melepaskan mu" kata Off, kemudian Off berdiri dan melangkah pergi.

Gun masih terdiam duduk di sofa itu, dirinya sangat terkejut sehingga ia tidak dapat bereaksi apapun, ayah dan kakaknya Phram, Dean yang membunuhnya, apa yang harus ia lakukan sekarang.

Dari balik dinding pembatas ruangan tersebut, ternyata Bright mendengarkan semuanya, tidak bermaksud menguping, namun ketika ia masuk, ia melihat Off dan Gun sedang berbicara serius, dan ia begitu kagum dengan Off yang berterus terang pada Gun, ia pun memutuskan untuk menghampiri Gun.

Gun tersentak karena kedatangan Bright yang tiba-tiba, pria itu duduk di sampingnya sambil tersenyum lebar, Gun menatap Bright dengan dahi mengkerut, lalu Bright mengambil anak anjing yang ada di pangkuan Gun.

"Ah, Bibii..."

Bright menahan Gun yang ingin merebut anak anjing itu dengan cara memeluk bahu Gun menggunakan satu tangannya, karena tangannya memegang anak anjing nya.

"Hei tenanglah, aku cuma mau lihat, tidak akan aku apa-apakan" seru Bright, Gun menatap Bright dengan bibir mengerucut.

Untung Off tidak melihat posisi mereka saat ini, kalau tidak bright dalam bahaya.

"Gun"

"Khm..."

"Mau tau bagaimana bisa kita semua tinggal satu atap dan menjadi keluarga?" Gun tidak menjawab, tapi Bright tau, jika Gun tertarik mendengarnya.

Bright melepaskan pelukannya, kemudian ia mulai memainkan anak anjing di tangannya.

"Kami sebelumnya tidak saling mengenal, sebelumnya aku adalah seorang pembunuh bayaran" Gun terbelalak.

"Hei kau terkejut? Bukankah kau sudah tau, Phi Off baru saja memberi tau mu kan, jika kami adalah sekelompok mafia??"

"Yah benar, tapi aku tetap terkejut" jawab Gun dengan suara pelan.

"Tapi setelah bertemu dengan phi Off dan menjadi anggotanya, aku pilih-pilih dalam membunuh"

"Ehhh???" Gun memiringkan kepalanya dengan alis yang terangkat satu.

Papii Honey (end)Where stories live. Discover now