papii Honey 5

7.5K 634 186
                                    

Papii Honey bag-5

"Off, Sudah sebulan kita tidak bertemu, kau tidak merindukanku?" Kata Mook sambil meraih tangan Off dan meletakkannya di pin ituggangnya, sementara tangannya menyentuh kedua sisi wajah Off untuk menariknya kedalam sebuah ciuman.

Off tidak menghindar, bahkan ketika wanita itu mendorongnya ke sofa dan menindihnya, Mook duduk di pangkuan Off tanpa memutuskan ciumannya, namun Off terlihat tidak menikmatinya, wajahnya datar dan hanya membiarkan Mook menciumnya.

Ketika mook menyadari Off tidak membalas ciumannya, ia dengan sengaja menggesekkan buah dadanya ke dada Off, namun tetap saja, bibir Off masih rapat dan tidak membalasnya, Mook tidak menyerah begitu saja, tangannya yang lain mulai menjelajah kebawah perut Off, dan ketika tangan Mook hendak membuka resleting Off, tangan Off meraih tangan Mook, mengangkat tangan itu ke atas dan mendorong tubuh Mook dengan begitu keras hingga Mook terjatuh.

Mook menatap Off bingung, dengan kedua alisnya yang mengkerut menjadi satu, Off tidak pernah menolaknya, ah ia lupa, Off pernah menolaknya sebulan lalu, tapi Mook pikir setelah mereka tidak bertemu lama, Off akan merindukannya dan tidak menolaknya lagi, itulah sebabnya ia memberikan waktu untuk Off, sampai ahkirnya ia mendengar Off menikahi seorang pria, jadi ia memutuskan kembali, ia tidak menyangka Off masih menolaknya.

Off sudah berdiri dan merapihkan penampilannya akibat ulah dari Mook, seranya ia memberikan tatapan datar pada wanita itu.

"Aku pikir aku sudah mengatakannya padamu, aku sudah tidak tertarik melakukan itu lagi dengan mu, atau dengan wanita manapun" kata Off.

Mook menggepalkan kan tangannya, wajahnya memanas, marah.

"Kau tidak bisa melakukan itu padaku Off, kau tidak bisa membuangku hanya karena bocah ingusan itu!!" Seru Mook.

Off menatapnya tajam "Aku tidak perduli kau menikah dengan siapapun, asalkan kau tidak membuangku" Mook merangkak dan memeluk kaki Off.

"Dan aku yakin, bocah itu tidak akan bisa memuaskan mu, hanya aku yang bisa memuaskan mu" kata Mook begitu percaya diri.

Mungkin itu dulu, seberapa banyak pun Off tidur dengan wanita, Mook lah yang paling sering, dan biasanya Mook selalu membereskan para wanita yang menjadi saingannya, dan Off tidak perduli dengan apa yang di lakukan Mook pada pars wanita itu, meskipun Mook menyakiti para wanita itu, tapi sekarang berbeda.

Off hanya menginginkan Gun, sejak ia pertama kali melihat Gun di perusahaan Tay, ketika ia datang ke perusahaan teman lamanya itu, sejak saat itu Off bertekad untuk mendapatkan Gun.

"Bagaimana kau tau dia tidak bisa memuaskan ku di saat aku sudah tidak bergairah lagi padamu?" Mook tercekat, apalagi melihat tatapan Off saat ini padanya.

"Lihatlah, bahkan apa yang kau lakukan tadi tidak membuat junior ku berdiri" Off mencibir, seketika tangan Mook melemas.

Off melepaskan kakiknya kemudian berjalan meninggalkan Mook yang masih duduk dengan wajah kosong, wanita itu terlihat begitu menyedihkan.

Pada waktu yang sama Dean dan Boun baru saja kembali, dan mereka melihat Mook yang duduk di lantai, jelas terlihat dari wajahnya jika wanita itu terlihat marah, Boun berbisik.

"Kurasa sekarang dia baru sadar posisinya siapa kekekekk..." Katanya sambil terkikik.

Melihat Mook yang terlihat menyedihkan seolah-olah hiburan untuknya, ya selama ini Boun memang kurang menyukai wanita itu, Mook selalu bersikap seolah dia adalah kekasih Off dan selalu bersikap semena-mena pada mereka, seolah Mook itu adalah atasannya, dan sekarang saat melihat Mook seperti itu, bagaimana Boun tidak merasa senang coba, tetapi Dean terlihat tidak perduli, dan pergi begitu saja menuju kamarnya.

Papii Honey (end)Kde žijí příběhy. Začni objevovat