9° I'm Maggie (2)

1.4K 236 48
                                    

"Lihat apa kamu?" Aku mengangkat pandanganku dan buru-buru mematikan hape. "Nggak, i-itu, tadi ada teman aku yang mau pinjam barang," kataku, berbohong.

Maggie mengangguk mengerti. "Teman kamu dari dunia mana?"

"Eh?" Sebaiknya aku tidak membocorkan tentang Clementine... Aku masih belum yakin Maggie orang baik atau tidak. "Dari dunia ini."

Maggie mengangguk-angguk dan aku menyalakan kembali hape ku. Aku meliriknya sekilas. Dia ikutan sibuk dengan hape nya...

Jesna: Kamu punya cara ngga buat mastikan orang yang dari dunia ini dengan yang bukan?

Xeira: Kan kelihatan... kalau yang dari dunia ini tindakannya pasti rada aneh. Walau kadang kelihatan normal, kalau diperhatikan bakal terlihat perbedaannya.

Jesna: Tapi kalau orangnya ngga mencurigakan gimana....

Xeira: Kok tiba-tiba nanya begini? Jangan-jangan ada yang ngaku dari dunia manusia, ya?

Jesna: Eh??

Xeira: Flo, kenapa sih kamu harus jadi Jesna? Jesna sial banget soalnya. Kan kamu jadi kena.

Xeira: Sebenarnya kemarin ada yang datangin aku juga. Waktu aku selesai balikin jaket ke teman ku tiba-tiba ada yang nyamperin dan bilang kalau dia dari dunia lain.

Xeira: Intinya jauhin yang begitu, oke? Kita ngga bisa sembarangan percaya sama orang. Selain itu kan satu-satunya cara ke dunia ini cuma lewat mesin di sekolah kita. Kalau dia bukan murid dari sekolah kita, berarti dia bohong.

Jesna: Ya...

Jesna: Sebenarnya sesial apa sih, Jesna itu?

Jesna: Terus kamu kan udah baca cerita nya duluan, apa ada penyebab Jesna kena sial?

Xeira: Ya, aku ngga mau spoiler :)

Jesna: Heh!

Jesna: Plis cerita, ini penting, Clementine...

Xeira: Ikuti balik dulu ig aku

...

Jesna: Udah. Cepatan.

Xeira: Yah, sebenarnya alasan dia kena sial ya aku juga ngga tahu. Aku lupa.

Jesna: Kenapa ngga bilang daritadi sih...

Xeira: Maaf, aku banyak baca cerita lain soalnya. Dan aku ngga terlalu suka sama Jesna juga sih, jadi gampang lupa.

Xeira: Oh iya, aku mau lanjut kerja. Nanti malah ketahuan main hape.

Xeira: Yang terakhir, kamu ngga ketemu dokter Krivan kan?

Jesna: Ada sih...

Xeira: Terus??

Jesna: Ya ngga gimana-gimana. Aku langsung kabur soalnya.

Xeira: Untunglah. Intinya kamu perlu hati-hati. Aku rasa ada yang aneh dengan dokter Krivan.

Jesna: Bukannya hampir semua yang ada disini aneh?

Xeira: Intinya jauhin dokter Krivan.

"Kamu baca apa? Kok serius banget kelihatannya?"

Aku mengangkat pandanganku dan menggeleng pelan, kemudian menyimpan hape ku. Dia menunjukkan hapenya yang pencahayaan nya begitu terang. "Eh, tolong di gelapin sedikit hapenya."

Dia buru-buru mengurangi pencahayaan nya lalu menunjukkan kembali hapenya.

"Ini. Ada satu lagi."

"Apanya?"

"Orang yang bukan dari dunia ini."

"Eh? Gimana kamu bisa tahu?"

Dia tampak ragu sejenak. "Sebenarnya aku ngga terlalu yakin sama yang ini. Makanya aku bilang baru tahu kamu aja yang bukan dari dunia ini. Tapi, aku udah coba komunikasi sama dia dan reaksinya normal. Ngomong-ngomong dia teman sekelas kita."

"Eh? Siapa?"

"Laef. Aku awalnya agak curiga karena dia itu berubah-ubah sifatnya. Tapi setelah cari akun sosial medianya dan aku coba chat, reaksinya normal menurutku. Aku rasa dia juga bukan dari dunia ini."

Kalau ada dunia hantu, Laef pasti berasal dari sana. Dia kan hantu... Memikirkannya membuatku tanpa sadar merasa merinding. Aku mengusap-usap lenganku dan membalas seadanya. "Oh...."

"Tapi aku masih belum yakin sih. Jadi aku ngga sebutin apapun tentang aku dari dunia lain. Maka dari itu, aku pengen kamu bantu cari tahu siapa lagi yang bukan dari dunia ini." Dia menjeda sejenak, dan menarik nafas. "Kita harus kumpulin mereka semua."

Aku mengangguk pelan, tapi di dalam benakku, muncul berbagai macam pemikiran. Apa Maggie benar-benar bukan dari dunia ini?

Sebenarnya karena pesan tiba-tiba dari Clementine barusan, aku jadi kepikiran.

Kalau dia memang dari dunia yang sama denganku, itu bagus. Tapi... kalau bukan, apa tujuannya mengumpulkan orang-orang yang berasal dari dunia manusia?

Aku berdehem. "Ehm. Jadi, kamu dari dunia manusia, kan?"

Dia mengangguk.

"Lalu, siapa nama asli kamu?" tanyaku.

Dia terdiam beberapa saat. "Nama aku Maggie."

Transmigrated Into a Novel [√]Where stories live. Discover now