Chapter 38

871 93 122
                                    

Pagi harinya, Snape bangun terlebih dahulu. Pria itu tersenyum melihat wajah Anvayz yang damai, sangat berbeda jika dia sedang dalam mode 'Lioness'. Anvayz terlihat sangat garang dan menakutkan. Bagi orang lain, tentu saja.

Dia hanya duduk memandang wajah Anvayz sambil terus menempelkan punggung tangannya di bibirnya, mengecupnya berkali-kali. Tak tama kemudian, tirai terbuka. Menampilkan Madam Pomfrey yang membawa nampan berisi sarapan untuk gadisnya.

"Kau?! Di sini dari malam?" kaget Madam Pomfrey, yang hanya dibalas anggukan oleh Snape.

Madam Pomfrey masuk dan duduk di sisi lain Anvayz berbaring, "Mengapa kau tidak membangunkannya?"

Snape menghela napas pelan, "Percayalah, Poppy. Sangat susah membangunkan gadis ini, terakhir kali aku mencobanya dia tak berpengaruh sama sekali. Dia harus benar-benar bangun atas kemauannya."

"Kau harus memaksanya, Severus. Kau tak ingin dia berbaring di sini lebih lama lagi, kan? Dia tidak boleh telat makan." kata Madam Pomfrey tegas.

"Akan ku coba," gumam Snape, mulai mengguncang-guncang bahu gadisnya dan menepuk-nepuk pipinya. Tapi tak ada respons dari Anvayz. "Lihat? Tunggu sebentar saja, tak lama lagi pasti akan bangun. Aku yang akan ambil alih."

Madam Pomfrey menghela napas pasrah dan mengangguk, lalu menaruh nampan di nakas. "Aku masih ada urusan, ku tinggal dulu."

"Yeah, pergilah." usir Snape, tak mengalihkan pandangannya dari Anvayz.

"Ck." Madam Pomfrey pergi dan menutup tirai.

Snape mengambil napas panjang, lalu mulai membangunkan gadisnya lagi. "Honey, bangun... Hei lioness, astaga... Merlin, tolong aku!"

"Sepertinya Merlin memberikanmu pertolongan,"

Pria itu tersentak kecil, "Akhirnya kau bangun! Aku sangat frustasi membangunkanmu."

Anvayz terkekeh pelan seraya duduk, "Kenapa kau masih di sini? Bukankah sebentar lagi sarapan dimulai?"

"Aku ingin menyuapimu dulu dan memastikanmu agar meminum ramuan, baru aku akan ke Great Hall." katanya seraya mengambil mangkuk di nakas. "Buka mulut," sambungnya.

Anvayz menggeleng, "Aku bisa sendiri, kau kembali saja ke Great Hall, atau kau akan kehabisan makanan."

"Tidak, aku harus mengawasimu. Ayahmu memberikan kepercayaan penuh kepadaku, tak ada penolakan." ucapnya keras kepala, Anvayz hanya bisa pasrah.

Gadis itu menerima suapan Snape dengan lahap, sesekali mereka saling melontarkan candaan dan tertawa bersama. Setelah sarapan dan ramuannya sudah diminum, Snape menaruh mangkuk itu di nakas.

"Aku pergi dulu, semoga hari ini kau sudah boleh kembali. Tapi jika belum, jangan memaksakan." katanya bangkit dan membungkam bibir gadisnya kembali, entah kenapa dia sangat tergila-gila dengan bibir gadisnya yang lembut.

Snape memberikan satu kecupan di bibir dan kening sebagai penutup, "Aku pergi, jaga dirimu baik-baik, honey." katanya lembut.

Anvayz mengangguk, "Sudah pasti."

Pria itu pergi dari Hospital Wing menuju ke Great Hall, sedangkan Anvayz kembali berbaring di kasurnya, menunggu Madam Pomfrey datang dan memeriksanya.

*#*#*#

"Hei Cousin,"

Anvayz yang sedang diperiksa oleh Madam Pomfrey menengok, dia melihat atensi Malfoy membawa sebuah kotak yang Anvayz prediksi adalah hadiah ulang tahun untuknya.

"Happy birthday. Maaf telat, aku kemarin datang sore hari, tapi kau tertidur. Tentu aku tak ingin mengambil resiko untuk membangunkanmu, jadi aku pergi lagi." sambungnya, memberi kado itu kepada Anvayz.

Love but PrestigeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora