Dua

2.9K 520 50
                                    

Upacara hari Senin tetap kondusif seperti biasa, meski tidak termasuk dengan para siswa yang berdiri di sebelah kanan, tepat berada di samping sinar matahari, alasan klasik, dihukum karena tidak melengkapi artibut sekolah.

"Hyunjin"

"Hm?"

"Badan lu kok gua liat agak oleng"

Hyunjin menoleh ke arah belakang, kemudian menggeleng kearah Eric.

"Halah gak papa, paling cuma karena panas" jawab pemuda manis itu

Eric tampak menyerngit kan dahinya tak suka, matanya memincing ke atas, memang, matahari sedang panas panasnya, tapi banyaknya peluh yang berada di pelipis Hyunjin terlihat cukup aneh.

"Oke terserah elu, kalau kagak kuat ntar bilang ke gua, ini upacara masih lama, belum masuk pembacaan amanat dari kepala sekolah"

Mengangguk singkat sebagai balasan, Hyunjin lantas membenahi topinya, kepalanya memang agak pusing saat ini, seperti nya faktor karena dia tidak makan.

Oh, eum memang benar Hyunjin tidak memakan sarapannya. Dia hanya meminum segelas susu, karena takut telat dan tidak sempat membeli topi.

Tangan kirinya mulai themor dan hal itu tidak luput dari pandangan Jeno, kekasihnya yang berada di ujung kelas 11, ketua OSIS itu tampak melipat tangannya di depan dada, matanya menatap intens semua pergerakan Hyunjin.

Menebak nebak, kurang berapa menit lagi pemuda itu akan ambruk.

Mendengus kecil, Jeno langsung berjalan ke arah golongan kelas Hyunjin, tatapannya menajam, mendapati tangan Eric, berapa di pinggang Hyunjin.

"Yang tidak kuat bisa mundur kebelakang"

Teriakan Jeno pada kelas sebelas itu membuat beberapa wanita dan 3 pria langsung mundur kebelakang, kecuali Hyunjin, pemuda manis itu tetap diam di tempatnya, padahal tangannya sudah themor.

Srek

Grep

"Gak usah sok kuat"

Mendongak sebentar, Hyunjin lantas tersenyum kecil, sebelum langsung ambruk pada tubuh Jeno. Eric yang melihat sahabatnya itu ambruk langsung bergegas ingin menggendong Hyunjin, hanya saja, kalah dengan Jeno, ketua OSIS itu tampak langsung menggendong kekasihnya sendiri, membawanya ke UKS, mengabaikan tatapan aneh dari banyak siswa.

"Urus dia"

Mengangguk, 2 anggota UKS itu langsung mengipasi dan memberi hidung Hyunjin minyak kayu putih, hingga beberapa saat kemudian, Hyunjin mulai membuka matanya.

Jeno yang melihat itu langsung menggerakkan tangannya, mengusir 2 petugas UKS itu.

"Kalau tau gak kuat, makan, jangan cuma minum susu"

"Maaf"

Hyunjin menunduk, kemudian memijat pelipisnya sendiri, pusing.

"Ck, lu ngerepotin"

Ah baiklah, ucapan dari Jeno kembali melukai hati Hyunjin, pemuda manis itu langsung mendongak, kemudian tersenyum tipis.

"Iya aku tau, kamu bisa balik ke lapangan Jeno, aku gak papa" kata Hyunjin pelan

Jeno mendengus kemudian memasukkan tangannya kedalam saku celana.

"Yang mau nungguin lu disini siapa?"

Double kill.

Mengalihkan pandangannya, Hyunjin kemudian mengangguk.

"Oh iya, maaf"

Hening, tidak ada percakapan diantara 2 mahluk Adam itu.

"Kenapa kagak makan? Lu bilang tadi-"

"Kenapa kamu perduli?"

Jeno langsung terdiam, mendapati mata Hyunjin yang memerah, sepertinya menahan tangis.

"Mending balik aja, nanti Eric juga ke sini"

Mendengar nama Eric di sebutkan, mood Jeno langsung hancur seketika.

Ketua OSIS tampan itu mendengus, kemudian segera berbalik keluar, sepenuhnya mengabaikan Hyunjin, kekasihnya yang terisak kecil.








































Fyi. Wushhhh lagi berusaha ramein ff ini, ehehe

Dahh❤️

Backstreet•Jenjin [✓]Where stories live. Discover now