Lima belas

2.5K 410 153
                                    

"Gua kehilangan sosok, Hyunjin"

Bomin yang sedang mengemut permen itu lantas menoleh, dengan pandangan yang aneh tentu saja.

"What?"

Menghelai nafas pasrah, Jeno lantas menatap lesu ke arah perpustakaan di gedung tingkat 2, yang berada di depannya.

Disana, tepat di samping kaca, Hyunjin dan Eric tengah bercanda kecil, sesekali Eric akan menggenggam tangan Hyunjin.

"Kayaknya lu bener, gua telat nyadarin perasaan gua"

Mengangguk sok faham, Bomin lantas menepuk sekilas bahu Jeno.

"Sekarang mau elu apa?"

"Jadiin dia milik gua, lagi" jawab Jeno serius, raut wajahnya sedikit keruh, mendapati Eric dengan santainya mengecup punggung tangan Hyunjin.

"Dia udah ada pacar, gua harap lu sadar diri"

Menghendikkan bahu acuh, Jeno lantas pergi begitu saja, meninggalkan Bomin yang sedang menatap punggungnya.

"Gua juga suka sama orang Jen, sahabatnya mantan lu, tapi gua sadar diri, gua gak ada apa apanya ketimbang Hyunjin"

Tersenyum miris, Bomin akhirnya kembali berdiri dan mengekori Jeno.





































































"Hyunjin bisa bicara bentar?"

Baik Eric dan Hyunjin lantas menoleh, menatap Jeno dengan pandangan terkejut, sedangkan Eric langsung menatap Jeno dengan pandangan bengis.

"Pacar gua lagi sibuk, gak bisa di ganggu"

"Oh yah? Gua liat lu berdua dari tadi cuma bercanda" jawab Jeno sinis, sambil menatap sengit Eric.

"Sibuk bukan berarti kita harus terus serius bro, lagian lu mau bawa kemana pacar gua?" menekan kata pacar, Eric lantas menyeringai kecil.

Jeno mendengus, lantas mengepalkan tangannya. Setelahnya, ketua OSIS itu  lantas menarik paksa Hyunjin, Eric tentu saja tidak terima, dirinya sudah berniat menahan Hyunjin, hanya saja bahunya di tekan ke bawah, agar tetap duduk oleh Bomin.

"Biarin mereka"

"Bangsat, dia pacar gua, cok"

Melihat Eric yang akan kabur, Bomin lantas mendudukkan dirinya di paha Eric, tangannya langsung mengunci pergerakan pemuda tampan di depannya itu.

"Ini perpustakaan, jangan berisik atau lu kena hukum"

Menghempaskan tangan Bomin paksa, Eric lantas menatap bengis Bomin, memperhatikan pemuda manis itu dari atas sampai bawah.

"Ngapain lu duduk di paha gua?"

Tersadar, Bomin lantas berdehem, kemudian berdiri, menjauh dari Eric.

"Gua pergi aja"

Bomin hampir pergi, tapi tangan Eric terlebih dahulu menahan lengannya.

"Berhenti ngirim surat sama makanan di loker gua, ini udah setahun dan lu tetep gak bisa gantiin posisi Hyunjin di hati gua"

Bomin lantas terdiam setelahnya, bahunya tampak sedikit tegang dan bergetar.

Tanpa menoleh, pemuda manis yang menjadi sahabat Jeno itu tampak mengangguk pelan.

"Iya, sampai kapan pun, gua gak bakal bisa gantiin posisi Hyunjin. Haha, sorry, gua bakal berhenti seperti yang lu mau dan gua bakal ngejauh dari semua hal yang berkaitan sama elu"

Backstreet•Jenjin [✓]Where stories live. Discover now