Dua empat

1.8K 304 24
                                    

Selamat membaca

Pagi hari. Pukul setengah 7, Hyunjin terpaksa bangun dari tidur cantiknya- ah gantengnya.

Karena apa????

JENO MEMAKSANYA UNTUK CFD.

Dirinya sudah merengek dan mengatakan tidak, tapi kekasih kurang ajarnya itu malah mengangkat tubuhnya dan membawanya begitu saja ke kamar mandi.

Mau tak mau, Hyunjin harus mandi dan keluar sambil mengenakan baju olahraga.

Hanya sebatas kaos putih polos, lalu celana training.

Intinya Hyunjin marah dengan kekasih tampannya itu.

"Hyunjin jangan cemberut gitu, gak baik. Pacar kamu loh pinter, nyuruh kamu buat olahraga, kan emang kerjaan kamu tidur terus kalau Minggu"

Menghentakkan kakinya tak terima, Hyunjin semakin cemberut masih dengan mulut penuh susu hangat.

"Biarin aja Tante, nanti kalau saya sogok pakek makanan, juga udah seneng lagi"

Mendengus geli. Irene hanya bisa tertawa kecil. Tingkah anaknya persis seperti bayi berumur 4 tahun. Akan menuruti semua hal, demi makanan.

"Yaudah cepetan minum susunya, Hyunjin. Nanti keburu rame"

Pemuda cantik itu tidak terima dengan ucapan ibunya, yang seolah olah lebih membela Jeno, langsung meletakkan gelas susu begitu saja. Keluar dari rumah sambil berlari.

Mendengus kecil, Jeno lantas berpamitan, kemudian berlari menyusul sang kekasih.

"Hei, kenapa hm?" Jeno berucap lembut. Sambil mengusap sayang rambut kekasihnya yang sedang duduk di lantai. Seperti orang tak punya rumah.

"Aku nda mauu, ngantuk, pengen bobok"

Tergelak pelan, Jeno lantas berjongkok kemudian mengecup sayang dahi Hyunjin. Tangannya juga tampak mengelus lembut punggung sang kekasih.

Hyunjin nyaman. Sungguh. Perbuatan Jeno yang memperlakukan nya bak barang berharga, mampu membuat hati pemuda cantik itu menghangat.

"Yaudah sini gandong dulu, nanti kalau udah nyampek di bundaran baru jalan sendiri"

Hyunjin mengangguk, kemudian mengalungkan tangannya nyaman, pada leher Jeno. Sesekali mendusel.

Jarak antara rumah nya dan bundaran HI termasuk dekat, jadi Jeno tidak akan patah tulang, tenang saja.

"Aku ganteng gak?" tanya Hyunjin riang, sambil mendusel di leher Jeno.

Ketua OSIS itu kembali mendengus, kemudian membenarkan posisi gendongan sang kekasih.

"Cantik"

"Ihhh gantenggg"

Ah, suara merajuk itu, Jeno bisa bisa gila jika terus mendengar suara lucu dari sang kekasih.

"Ayo turun, udah sampai"

Berkedip pelan, Hyunjin lantas meloncat turun. Kakinya bergerak heboh, mendapati banyak sekali stand makanan yang berjejer rapi di pinggir jalan.

Tapi yah tidak bisa semudah itu, Jeno dengan sigap menarik kerah kaos belakang Hyunjin, mendapati kesayangan nya itu sudah akan menghampiri stand bubur ayam.

"Kita kesini mau olahraga sayang, bukan makan"

"Ihh laperrrr"

Menggeleng cepat, Jeno kemudian menarik tangan kekasihnya agar berlari, mengabaikan raut sedih yang sangat lucu, di wajah Hyunjin.

"Nih, dengerin lagunya"

Meski dengan pout di bibirnya, Hyunjin tampak menerima sebuah earphone yang di berikan Jeno kepada nya.

Karuan keduanya tampak berjalan santai setelahnya. Sampai tak beberapa lama, ada adegan lucu.

"Bii, coba noleh"

"Hah?"

Ckrek

Menyeringai puas, Jeno kemudian memandang gemas foto sang kekasih yang baru saja dia ambil.

JenoJifranN make a insta story'

JenoJifranN make a insta story'

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

How cute 3>

"JENOO, MUKA AKU JELEK"







































































Fyi. Lagi gabut, gak tau mau ngapain, yaudah nulis aja sksk.

Hasil yang tidak terlalu memuaskan, tapi biarlah.

Dahhh❤️❤️❤️

Backstreet•Jenjin [✓]Where stories live. Discover now