Bagian 6: Ayah,dan keluarga

73 7 0
                                    

Hai guys welcome back to my stories

Ada yang kangen Kanaya?,atau si CEO jutek,dingin,judes,cuek alias Fina?

Yaudah deh Happy reding...

Garis bawahi typo...

Author pov***

Setelah keluar dari dalam caffe Kanaya dan Fina langsung memasuki mobil yang berada di parkiran,dan melajukan mobilnya keluar dari Safnan Caffe.

Suasana mobil sangat hening karena hanya ada mereka berdua,Fina sibuk menyetir,sementara Kanaya menyumpal telinganya dengan earphone sedang mendengarkan lagu sepertinya. Fina terheran heran dengan sikap Kanaya entah bagaimana sahabatnya bisa santai saat keadaan genting seperti ini. Fina sudah menelfon beberapa bawahannya untuk berjaga jaga dan menunggunya di Vantiana club.

Setelah sampai di depan club yang terlihat sepi dari luar Kanaya langsung membuka pintu mobil,berbeda dengan Fina yang masih diam di tempatnya

"Lo kenapa?,gak mau turun?" Fina hanya menggelengkan kepalanya, kemudian melepaskan safebeltnya.

"Tapi beneran nih aku harus lepas kerudung?" Tanya Fina. Kanaya menghembuskan nafasnya pelan saat di mobil tadi Fina sempat menanyakan hal yang sama beberapa kali.

"Ia,lo pikir ini masjid apa?,ini club malam Finaaaa,tempat haram!,jadi kalau pake kerudung ntar penyamaran kita kebongkar!. Pake masker lo ntar ketauan lagi" Balas Kanaya kesal. Bagaimana bisa Fina berfikir untuk pakai kerudung padahal dia akan memasuki tempat haram ini.

Sesampainya di dalam,Fina dan Kanaya melihat sekumpulan anak manusia sedang berada di tengah lantai dansa,dan ada juga yang tengah menikmati minuman di sudut sudut ruangan dengan para wanita menemani pelanggannya di setiap meja.

"Permisi,nona muda semuanya sudah siap" Ucap seseorang yang tak asing bagi Fina dan Kanaya. Fina hanya mengangguk, kemudian Kanaya menariknya ke sebuah lorong gelap dengan beberapa bartender yang bolak balik dari kamar satu ke kamar yang lainnya.

"Ini bukan kamar orang lagi begituan kan nay?" Kanaya menoleh sebentar dan menatap Fina sekilas lalu menggelengkan kepalanya pelan.

Tak lama dari itu mereka berdua sudah sampai di depan kamar yang di maksudkan Alfian tadi. Di depan kamar itu terdapat anak buah Si kembar L/S, anak buah Fina,dan beberapa teman Kanaya beserta bawahannya sudah berbaris rapih mengamankan ruangan itu.

"Akhirnya dateng juga lo" Ucap seseorang tak lain dan tak bukan yaitu Alfian,sementara si kembar sudah duduk manis di sofa merah dengan ponsel di tangannya.

"Maaf abis sholat jadinya lama,ini mereka?" Tanya Kanaya basa basi. Orang yang Kanaya maksud menoleh kearahnya dan juga Fina dengan tatapan terkesan datar. Alfian menganggukkan kepalanya.

"Nggak perlu basa basi,jadi lo bisa kasih tau di mana adek kita berada?" Tanya Leo memulai percakapan.

"Abang kenapa mau tau di mana keberadaan Naomi?" Saka menatap Fina heran, bagaimana dia bisa tau nama adiknya?padahal dia dan kembarannya belum memberitahu apapun tentang Naomi.

"Kalau emang bener kalian temennya, please kasih tau gw di mana dia" Ucap Saka memohon

"Tapi maaf banget ya bang,kita gak bisa ngasih tau dimana Naomi berada sampai orang tua kalian nunjukkin diri ke hadapan publik" balas Kanaya.

Leo membuang nafasnya berat"Lo tau berapa banyak uang yang gw keluarin cuman demi ngebobol identitas lo?" Tanya Leo dia menjeda ucapannya "lebih dari 10 M nay, jadi kasih tau gw di mana keberadaan dia"

"Kenapa kalian gak tanya Omah Ningsih aja?" Tanya Fina dan di hadiahi tatapan tajam dari Leo dan juga Saka.

"Dia gak akan buka mulut buat ngasih tau kita di mana keberadaan cucu kesayangannya berada" Jawab Leo menegak anggur merah yang ada di gelasnya

Naomi Life's StoryWhere stories live. Discover now