Apa-Apaan ini?

1.3K 80 0
                                    

Mobil itu tak begitu laju lagi ketika melewati gerbang desa Mekarsari, kondisi jalan yang banyak berlubang membuat Dika tak bisa asal menyetir, belum lagi sesekali jalanan di sebrangi bebek-bebek peliharaan warga.

"Anjing!" maki Dika.

"Itu bebek Dika, bukan anjing" tegur Aris sambil menyalakan api rokoknya. Dika masih mengumpat tak henti-henti.

"Sialan nih bebek, bukannya mempercepat jalannya malah celingak-celinguk kwek kwek. Dasar binatang keberatan pantat" ucap Dika itu.

Mau tak mau Aris tertawa mendengarnya. Dia tau Dika yang sangat temperamental itu kalau sedang kesal mulutnya suka asal bunyi. Dika menekan klakson berkali-kali hingga akhirnya bebek-bebek itu berbondong-bondong kabur ke saluran irigasi warga di sepanjang jalan. 
Mobil kembali berjalan dan akhirnya berhenti di depan rumah berhalaman luas, dan banyak terdapat kolam ikannya, Dika memarkirkan mobil itu di tempat yang cukup luas, dibawah pohon belimbing.

Lalu keduanya dengan meninting tas masing-masing mendekati rumah yang depannya berbentuk rumah panggung itu.

Bik Inah yang sedang menampi beras di samping rumah cepat menghampiri. Asisten rumah tangga itu cepat menyapa tamu-tamu tuannya itu.

"Bagaimana keadaannya Bik?" tanya Dika tanpa basa-basi lagi.

"Sudah baikan nak Dika. Cuma kalau malam suka melamun dan bengong gitu. Demamnya suka kumat"

"Krekk" suara pintu berderak ketika terbuka.

"Bruk..." Tas di tangan Dika terjatuh lepas dari tangan. Dihadapannya, di ruang tamu itu tampak seorang perempuan tengah menyuapi Budi, sedangkan Budi membelai-belai rambut si perempuan. Aris melirik sebentar pada Dika, dia mulai tau kalau temannya itu dirayapi cemburu.

"Assalamualaikum Mas Budi" Aris menyapa si empunya rumah.
Perempuan itu berhenti menyuapi Budi, Budi sendiri terlonjak kaget melihat kedatangan mereka.

"Walaikumsalam, hei kalian berdua, kenapa gak bilang-bilang mau datang?" Budi bangkit dari duduknya dan mendekati mereka diikuti si perempuan yang tak lain adalah Wati.

"Bud, siapa dia?" Dika tanpa tedeng aling-aling langsung menanyakan perempuan yang memegang tangan Budi. Sorot mata cowok berambut sebahu ini tajam menatap Wati.

"Oh iya kenalkan ini Wati, kekasih dan calon istriku" ucap Budi

Bagai ada petir yang menyambar di depan wajahnya, kejut Dika bukan seolah-olah, mukanya merah dan telinganya panas, matanya nanar. Cepat sekali dipandangnya wajah Aris di sampingnya dengan tatapan tajam sekaligus perih.

"Aris! Apa-apaan ini? Kau bilang dia sakit? Hingga aku harus rela bersusah payah kemari.Tapi nyatanya apa? Dia sehat bahkan teramat sehat dan kuat pacaran" suara Dika itu meninggi. Aris bungkam, sungguh ini diluar dugaannya, dia sendiri heran. Dialihkannya pandangannya pada Bik Inah yang memberikan kabar bahwa Budi sakit, dia ingin memastikan apakah Bik Inah yang tua itu sanggup membohongi dan ngeprank mereka.
Budi sendiri tampak cuek bahkan menciumi tangan Wati di depan mata Aris dan Dika.

Melihat pemandangan itu, amarah Dika tak tertahan lagi, cepat disambarnya ranselnya dari lantai dan bergegas lari keluar.

"Dika, tunggu!" panggil Aris, dia menyusul Dika yang ternyata menuju mobil. Cepat-cepat keduanya masuk mobil. Dan langsung meninggalkan tempat itu.

"Hai kalian kenapa?" Budi berteriak memanggil Dika dan Aris yang mobilnya sudah mulai meninggalkan pekarangan rumahnya.

"Teman-temanmu itu aneh ya?" ucap Wati pula sambil mengelus pipi Budi.

"Ah sudahlah, jangan dipikirin. Makan lagi yuk?" Budi menggandeng tangan Wati menuju meja dimana mereka tadi bersuap-suapan.
***

Mobil itu hampir saja masuk ke parit kalau tidak cepat-cepat Dika menginjak rem.
"Anjing, semuanya anjing!" Dika berteriak kasar sambil meremas rambutnya.

"Dika, tenangkan dirimu" Ucap Aris setengah takut.

"Tenang! tenang! Enak saja kau bilang begitu. Hatiku panas Ris, akan ku bunuh perempuan gatal itu"
Aris tak pedulikan omongan Dika yang mulai ngelantur itu, dia segera mencari nomor Bik Inah, menelpon pembantu Budi itu untuk menanyakan sebenarnya ada apa.
***

Cintaku Jauh Di Kampung (Selesai)Where stories live. Discover now