Chap 32 : Gue mau jujur..

8.4K 766 295
                                    

Hi long time no see..

Makasih 50k views❣️

Happy reading guys!
__________________________________________

"J-jadi kalian ngga balikan?"

Win menggeleng, "Engga."

Dalem hati rasanya gue ingin teriak sekenceng mungkin. Gue kira mereka beneran jadian.

"Tapi, kenapa lo kasih tahu ini ke gue?"

"Ngga tau juga. Gue pikir.. lo harus tahu. Gue ngga mau lo salah paham."

"Hah.."

Win menepuk pundak gue, "Udah ya. Gue pamit balik dulu. Bye.."

"..."

Win pergi meninggalkan gue begitu aja. Gue berdiri mematung tanpa bergerak. Rasanya nafas gue tertahan.

Barusan itu apa?

Gue ngga bisa berfikir jernih. Semuanya campur aduk. Ada rasa bingung, menggantung, sekaligus hati kecil gue yang berteriak gembira.

Gue seneng banget.. ngga bohong..

Seseorang tolong tampar pipi gue.

.

.

.

.

________________________________________

Lelaki muda itu terduduk lemas di sofa empuk. Tangannya memeluk bantal berbentuk segi empat. Kakinya terbuka lebar ia letakkan di atas meja. Menengadahkan kepalanya ke atas sambil tersenyum lebar.

"Nan, temen lo kenapa anjir?" Dew menatap Bright aneh.

Nani pun ikut bergidik dibuatnya." Ngga tau. Bukan temen gue."

"Gila senyum-senyum sendiri dari tadi."

"Lo suruh pulang deh mending, ngeri gue liatnya."

Bright mendengar percakapan itu mengangkat kepala. Melirik kedua temannya malas, "Lo berdua mending diem ya sat. Ngga tau apa gue lagi seneng." Bright mengulum senyum. Ia kembali berimajinasi dengan otaknya.

"Emang ada kejadian apa sampe lo bentukan tolol begini? Tapi emang lo tolol sih." Kata Nani.

Bright merapikan posisi duduknya, tak sabar membagi kisahnya, "Kemaren Win nyamperin gue ke kosan.."

"Terus?"

"Dia tiba-tiba bilang ke gue gini, 'Gue sama bang Joss ngga pacaran'. Gue tanya tuh kenapa dia ngasih tahu itu ke gue, katanya dia ngga mau gue salah paham!!! Gue ngga biSA ANJING CEKEK GUE!!" Bright menutupi wajah merahnya dengan bantal.

"Dih, baru gitu doang dah setengah mati lo. Dia cuma ngasih tahu doang kali. Lo aja yang pedenya selangit."

"Bener. Paling Win ngasih tahu itu ya cuma ngasih tahu doang. Lagian mana mungkin Win mau clbk lagi. Apalagi sama elo. Kalo gue jadi Win, amit-amit gue mau suka sama orang yang udah nyakitin perasaan sendiri." Perkataan Nani membuat senyum di rupa Bright perlahan mengkerut. Mengingat fakta itu, membuatnya kembali merasakan sakit dan penyesalan.

"Nan! Apaan sih lo? Bukannya dikasih semangat malah dikatain." Dew menepuk pundak Bright, "Sekarang gue tanya sama lo. Lo suka ngga sama Win?"

Bahu Bright turun,"Udah berapa kali gue bilang ke kalian. Iya gue suka sama Win."

"Suka sesaat karna penyesalan atau suka bener-bener cinta?"

"Suka yang cintalah! Gue setiap malem nangis-nangis mikirin Win udah jadian sama orang lain tauk." Bright memainkan kuku jari tangannya.

Sex Friend • Brightwin ✓Where stories live. Discover now