chap 34 : kesepakatan

11.4K 723 302
                                    

"Hm. Gue ngerti kok." Gue mengangguk menggigit bibir, "Gue.. masuk dulu ya.."

"Bentar satu lagi,"

"Kenapa?"

Tangan Bright menarik siku gue. Dia mendekat, menyingkap poni gue, dan mendaratkan satu kecupan di kening gue. "Have a nice day, sayang."

.

.

.

_______________________________________

[Author Pov]

"HAAHH??!"

Win sampai menutup telinganya. Ketiga temannya itu berteriak sangat keras. Barusan ia jujur tentang statusnya sekarang,

Kekasih Pangeran tampan Vachirawit.

"Anjing serius lo?" Jeje menggebrak meja di depannya.

"Gue udah nebak sih. Pasti jadi ni anak berdua.." Mix memutar pupil nya. Sebenarnya dia sempat melihat saat terakhir kali Win masih menginap di rumahnya. Bright mengantar Win, berpegangan tangan. Semacam itu lah, lalu dengan mudah ia menyimpulkan kalau dua lelaki itu sudah resmi berkencan.

"Kapan jadiannya, Win?" Khao bertopang dagu menunggu kisah Win.

"Eum, Jumat minggu lalu. Di teather 4 cinema 21 jam 20.38 waktu Indonesia bagian barat. Catet ya."

"Iya deh iya yang udah ada pawang tanggal jadian aja diinget segitunya. Kita bertiga yang jomblo mah bisa apa?" Mix mendengus kesal.

Khao dan Jeje yang duduk bersebrangan saling tatap gugup. Khao mengedip-ngedip kan matanya seperti memberi kode kepada lelaki di depannya. Jeje hanya menggeleng.

Di bawah meja itu kaki Khao juga beberapa kali menendang kaki Jeje. Tapi malah mengenai kaki Win.

Win menyadari tingkah aneh mereka berdua. "Hei hei.. lo berdua kenapa si? Kelilipan debu cinta gue ke Bright?"

"Guys, sebenernya..." Khao melirik Jeje yang sudah memelototinya, "...gue sama Jeje pacaran."

"Khaooo!" muka Jeje langsung merah. Ia meraup wajahnya.

"Bangsat??! Demi apa??" Win sangat antusias, "Sejak kapan anjir? Lo.. sama elo.." Win dengan pikiran liarnya membayangkan dua sahabatnya ini berciuman, "GAK gak gak.. gue ngga bisa bayangin!"

"Lo bayangin apa nyet??!! Anjing ya lo!" Jeje hampir saja melempar sendok ke arah Win.

"Maap maap. Ceritain dong, kok bisa sih kalian jadian?" Win menaruh dagunya di kedua ujung telapak tangan. Memperhatikan Khao dengan seksama.

"Udah sebulan yang lalu sih kejadiannya. Em, ini gue apa lo yang cerita?" Khao menatap lelaki di seberangnya bercahaya.

"Kamu aja." bibir Jeje berucap singkat. Tak lupa senyum kecil terulas saat mereka tidak sengaja beradu tatap.

"Oke. Jadi gini. Waktu kita habis nonton pertandingan basket univ, pulangnya kayak biasalah, Gue di anter sama dia," Khao menunjuk Jeje dengan dagunya.

"..."

"–pas gue mau masuk ke rumah, dia nahan tangan gue katanya mau ngomong sesuatu. Dia bilang, ngelihat waktu itu keberanian Bang Joss nembak Win didepan banyak orang, dia jadi pengen jujur juga. Trus langsung deh bilang kalo suka sama gue. Dia ngajak pacaran. Jadian deh. Gitu doang sih."

"Engga gitu ya. Emang bener gue yang duluan konfes ke Khao, tapi yang ngajak jadian kan kamu, babe."

"Astaga.. Kok lucu banget sih kalian.." Win gemas menggigit sendok plastik sampai pecah-pecah. "Apalagi gue sampe ngga nyadar. Gila banget sih backstreet ala JejeKhao. Ya gak, Siw?" Win menyikut temannya yang sedang berwajah masam.

Sex Friend • Brightwin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang